Minggu, 07 Oktober 2012

Nuansa Hambar Di Alun-Alun Kota Jember


Bagi banyak orang, alun-alun merupakan identitas sebuah kota dan bisa dianggap sebagai wajah depan kota itu. Banyak daerah di nusantara yang seakan berlomba  dengan mempercantik wajah alun-alun dan melengkapinya  dengan berbagai fasilitas gratis untuk publik sebagai  tempat wisata alternatif.

Namun tidak demikian halnya dengan alun-alun yang berada di Kota Jember – Jawa Timur. Nyaris tak ada keindahan yang tampak pada alun-alun ini.Saya sendiri merasa kaget dan seolah tak percaya dengan sosok alun-alun itu. Ketika saya singgah di pusat kota itu, saya merasa bingung juga apa benar lahan terbuka itu memang berfungsi sebagai alun-alun.

Maklum saja, alun-alun yang satu ini benar-benar berbeda dan tampak paling biasa  disbanding alun-alun di kota lainnya yang pernah saya singgahi. Alun-alun itu hanya berupa lapangan terbuka saja. Tak ada taman dengan beraneka jenis tanaman,  monumen  yang berfungsi sebagai land mark atau ornamen – ornamen  hiasan lainnya.

 

Yang ada ada disana hanyalah deretan pohon kelapa dan tanaman lainnya yang cukup panjang dan memberi kesan teduh pada salah satu sisi alun-alun-alun. Pada sisi alun-alun ini terdapat monumen Adipura dan monumen lainnya yang tidak jelas apa nama dan bentuknya. Ada juga deretan tenda para pedagang.Hanya itu saja yang saya temui di alun-alun kota Jember ini.

Untunglah  saya masih terhibur dengan adanya Masjid Agung  yang berada di seberang jalan dari alun-alun ini. Walau tidak besar dan megah, masjid itu cukup menarik dengan bentuk bangunannya yang khas dan didominasi warna hijau.
Ada juga bangunan kuno di seberang alun-alun dengan gaya dan arsitekturnya yang artistik.

 

  ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================
Di seberang jalan alun-alun ini juga terdapat  Kantor Bupati Jember dengan warnanya yang putih . Di depan kantor pemerintahan ini terdapat monumen seorang pejuang. Sayang, monumen  itu juga tampak lucu karena postur monumen  yang seolah tidak proporsional.
Alun-alun Jember yang sangat sederhana ini tentu kontras dengan profil kota ini yang lebih ramai dan besar disbanding kota-kota yang ada di sekitarnya.

Terlebih dengan adanya Universitas Negeri Jember disana dengan banyak anak-anak mudanya yang biasanya suka berrefreshing di alun-alun sebagai pusat kota.

Belum lagi dengan kebesaran nama Jember dengan populernya ajang Jember Fashion Carnival ( JFC ) nya yang  Go National dan Go International.
Saya tidak tahu kenapa dan faktor apa sehingga pihak pemerintah daerah setempat seperti tidak tertarik untuk membenahi dan mempercantik alun-alun ini. Bila hal ini terus berlanjut, bisa dipastikan alun-alun itu merupakan alun-alun yang paling sederhana dan paling jelek untuk tingkat kota.
 
Dalam hal ini, warga di Kota yang berjulukan Kota Suwar-Suwir itu boleh merasa iri dan malu pada kota  di sekitarnya yang walau  kotanya lebih kecil namun jauh memiliki alun-alun yang lebih bagus, indah dengan fasilitas yang  tertata dengan baik.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar