Sabtu, 30 Juni 2012

Atraksi Keluarga Hulk Menarik Truck Dengan Menggunakan Gigi dan Rambut

Novita Eka Hardiana (19) atau yang biasa disapa Ovi  dari Kota Tuban – Jawa timur adalah  seorang gadis yang luar biasa. Di balik parasnya yang rupawan dengan sosok penampilannya yang lembut, siapa sangka Ovi ternyata mempunyai kemampuan yang istimewa .


Ovi  memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa lainnya. Dengan ketrampilan dan latihan yang telah dia lakukan selama ini, Ovi  bisa dan sanggup menarik  kendaraan berat berbagai jenis seperti truck, mobil, motor dan sebagainya dengan menggunakan kekuatan gigi, leher  dan rahang.
 
Ovi menarik kendaraan  yang berisi  banyak penumpang di dalamnya itu dengan keadaan mesin  kendaraan yang dimatikan. Tentu bisa dibayangkan bagaimana seru dan menegangkannya atraksi yang dilakukan oleh Ovi. Aplaus meriah pun diberikan oleh para penonton atas atraksinya itu.
    

Ovi juga bisa melakukan atraksi yang serupa itu dengan menggunakan kekuatan rambutnya.

Ayah Ovi yaitu Suharto (45) , juga memiliki kemampuan yang sama. Bahkan Pria ini juga sanggup dan mampu menarik dua kendaraan sekaligus dengan menggunakan kekuatan gigi, leher dan kepalanya.
   
Ovi dan Suharto sering diundang dan  ditanggap atraksinya untuk menyemarakkan   berbagai   acara dan kegiatan seperti  hajatan perkawinan, sunatan ataupun acara-acara instansi pemerintah dan perusahaan.
 

Anak dan Bapak itu  bisa dan biasa ditanggap atraksinya baik secara personal maupun bersama dengan kelompok Kesenian Reog Ponorogo .
  
Dalam kesenian Reog Ponorogo itu  Suharto memainkan peran sebagai Barongan yang membawa dan memainkan Reog dengan berbagai atraksinya.


Sedangkan Ovi  dan beberapa teman wanitanya berperan sebagai jatilan yang membawa dan menari dengan kuda lumping. Liputan tentang Atraksi Ovi dan Suharto itu bisa dibaca lebih lanjut dengan langsung meng-Klik Link berikut ini :

    
Atau liputan dalam edisi cetak di Majalah KARTINI no 2325 tgl 28 Juni-12 Juli 2012 halaman 52-54.
 

Bagi Personal, Warga , Instansi Pemerintah / Perusahaan atau Kominitas lainnya  yang tertarik dan berminat untuk mengundang dan menanggap atraksi menakjubkan yang dilakukan oleh Ovi dan Suharto itu, bisa menghubungi :
A G U N G  0857 3396 5278  / 0823 3388 7121


Tarif untuk mengundang dan menanggap atraksi  Ovid dan Suharto Bisa  NEGO tergantung jarak dan lokasi atraksi.

Terima kasih.


Jumat, 29 Juni 2012

Wisata Religi Di Makam Sunan Ibrahim Asmaraqondi

Kabupaten Tuban – Jawa Timur tentu identik dengan wisata religi Walisongo yaitu Makam Sunan Bonang yang berada di pusat kota. Namun  selain makam Sunan Bonang , di daerah  juga terdapat makam wali penyebar  agama Islam yang lainnya yaitu Makam Sunan Ibrahim Asmaraqondi.

Makam yang juga banyak didatangi oleh para peziarah ini berada di Desa Gesikharjo Kecamatan Palang, sekitar 10 km arah timur dari pusat kota. Lokasinya sekitar 100 meter kea rah selatan dari Jalan Raya Pantura yang berada di tepi Laut Jawa menuju kea rah Lamongan.


Dari tepi jalan raya itu tampak gerbang kawasan wisata Religi Makam Sunan Ibrahim Asmaraqondi. Makam itu berwarna hijau dan kuning yang cerah dan mencolok. Pada bagian dinding gerbang itu terdapat  berebrapa hiasan dan ornament.


Yang menarik, di gerbang itu tertulis ajaran dari Sang Sunan yaitu  Sabar  , Neriman ( Menerima ) , Ngalah ( Mengalah ) , Loman ( Suka memberi ) , Akas ( Giat ) dan Temen ( bersungguh-sungguh ).


 Berikutnya juga terdapat gerbang yang bentuk dan warnanya hampir sama dengan gerbang yang pertama. Tak jauh dari gerbang yang kedua ini terdapat masjid Sang Sunan yang cukup besar dan megah. Masjid itu sudah mengalami pembangunan sehingga sudah tidak terlihat bangunan aslinya.

Di sebelah selatan masjid terdapat gapura paduraksa. Sedangkan di sebelah barat atau tepat di belakang masjid terdapat makam Sunan Ibrahim Asmaraqondi. Makam ini tampak cukup megah dengan cungkup yang terbuat dari kayu jati pilihan.

 

Cungkup makam itu berhiaskan ukiran yang artistik.Sebuah lampu gantung tampak menghiasi di bagian depan cungkup. Lantai di kawasan makam juga sudah berkeramik.


Di lantai yang di sekitarnya  banyak terdapat makam kuno itulah peziarah memanjatkan doa untuk Sang Sunan atau untuk berbagai  keperluannya yang lain. Konon, banyak peziarah yang beranggapan dengan berdoa di makam Sunan Ibrahim Asmaraqondi ini sangat barokah dan mujarab yang tentunya atas seijin Allah SWT.


Makam Sunan Ibrahim Asmaraqondi itu tampak berselubung  tirai kain berwarna putih. Seluruh bagian makam juga berselubung kain sutra yang berwarna putih. Beberapa lembar tikar terhampar di dekat makam itu.


Sunan Ibrahim Maulana  Asmaraqondi merupakan ayah dari Sunan Ampel. Tentang sejarahnya ada yang ada yang mengatakan Sang Sunan berasal dari Samarkand yaitu daerah pegunungan di sekitar Rusia. Namun ada juga yang mengatakan bahwa beliau berasal dari jazirah Arab. 


Untuk menghormati dan  menjaga kesakralannya, tak semua peziarah diizinkan untuk masuk ke dalam ruangan makam Sunan Ibrahim Asmaraqondi.


Pada setiap harinya, di kompleks  makam  Sunan ini senantiasa mengalun lantunan bacaan ayat-ayat suci Al qur’an dan bacaan doa-doa para peziarah dari berbagai daerah di nusantara.

Kuda Yang Tidur Dengan Memeluk Manusia

Jalan di depan rumah Kepala Desa Prijek Kecamatan Laren – kabupaten Lamongan sore  itu tampak ramai sekali. Banyak warga yang berduyun-duyun datang ke sana untuk melihat  atraksi kuda yang cukup unik.  


 Dalam atraksinya, kuda itu tidur  dengan memeluk   seorang pria yang juga tidur  dan berada di sampingnya.


Ya, atraksi kuda yang cukup unik itu adalah salah satu rangkaian atraksi dalam pentas kesenian tradisional Jaran jenggo yang berkembang di masyarakat Lamongan dan sekitarnya. Rumah Kepala Desa itu sendiri menjadi salah satu titik lokasi bagi Kuda Jenggo untuk berkunjung dan menunjukkan atraksinya.


Atraksi itu diawali dengan turunnya bocah sebagai pengantin sunat dari kuda Jenggo itu. Setelah mahkota, sayap dan beberapa aksesoris yang melekat pada tubuh kuda  Jenggo, dilepaskan, beberapa pria yang bertugas sebagai pawang tampak menyiapkan dan menggelar selembar karpet dengan sebuah bantal di atasnya.

 
Setelah karpet dan bantal itu siap, kuda Jenggo yang berdiri tak jauh dari tempat itu pun tampak melangkahkan kaki mendekat ke karpet itu.  Sambil dibantu oleh pawang,  tak berapa lama, kuda Jenggo itu  kemudian menundukkan dan merebahkan tubuhnya  ke karpet itu dengan beralaskan bantal.    


     
Sang pawang kemudian dengan sigap mengambil selembar kain batik untuk menutupi kepala dan tubuh kuda Jenggo yang tampak tidak bergerak sama sekali seolah tidur dengan pulasnya. Sang pawang kemudian tampak menari-nari di sekitar kuda itu. 

   --------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
 
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
 

OLeh-oleh Khas Tuban 

Hantu Yang Aneh di Lamongan 
Relief 3 Dimensi di Kelenteng Tuban 
Api Yang Tak Bisa Padam Di Bojonegoro

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban
Kota TEXAS Di Lamongan 
Museum Yang Menyimpan Benda-Benda Santet 

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban 


Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi

Kirab Piala Adipura Di Tuban
Parade Mobil Hias Di Tuban 
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut  Di Lamongan 
Kapal Selam Yang Terdampar Di Surabaya
 
 

=================================================================

Sementara seorang Pawang yang menjadi dukun kesenian ini tampak melakukan gerakan-gerakan tertentu dengan mulutnya yang berkomat-kamit mengucapkan japa mantra.


Tak dinyana, secara mengejutkan seorang pria kemudian tampak  terjatuh dengan tubuh yang  terus mengejang seperti orang yang telah meninggal dunia. Rupanya pawang itu sedang mengalami kerasukan  ( trance  ). 


Oleh pawang-pawang lainnya, tubuh pria itu kemudian diangkat dan dibawa mendekat ke tempat kuda yang tidur . Tubuh pria yang juga ditutupi selembar  kain batik itu lalu  diletakkan tepat disebelah kuda Jenggo . 

  
Tak hanya itu, kedua kaki kuda Jenggo kemudian diangkat oleh pawang dan ditata di atas tubuh manusia yang ada di dekatnya sehingga posisi  kuda jenggo tampak seperti  tidur dengan memeluk pria itu. 

Para pawang dan dukun jaran jenggo kemudian tampak menari-nari di sekitar  lokasi. Beberapa diantaranya tampak  menaiki tubuh kuda dan pria yang tak sadarkan diri itu dan menari-nari diatasnya. 


Karena dalam keadaan yang sedang trance, kuda dan pria itu tak merasa terusik atau kesakitan saat tubuhnya diinjak-injak oleh pawang dan dukun yang menari-nari di atas tubuhnya.




Tarian pawang itu dilakukan sekitar 5 menit lamanya. Setelah itu tubuh orang yang tak sadarkan diri kemudian diangkat dan dibawa menjauh dari kuda Jenggo. Setelah kain batik yang menutupi wajahnya dibuka,  dengan keadaan yang masih trance. Pria itu tampak membuka matanya  dengan bergerak dan bertingkah seperti harimau lengkap dengan  suaranya yang menggeram  dan cukup menyeramkan.

  
Setelah   bertarung   beberapa saat  dengan pawang lainnya, harimau jadi-jadian  itu kemudian dipegangi secara beramai-ramai oleh pawang lainnya untuk menyadarkan dirinya dengan mengeluarkan roh yang bersarang di dalam tubuhnya.

Fosil Kerang Yang Unik Di Lamongan


Fosil kerang sebenarnya adalah benda yang sederhana dan biasa saja karena banyak terdapat di beberapa tempat lainnya. Namun untuk fosil kerang yangh satu ini tampak istimewa. 
 

Selain karena kondisinya yang relatif bagus dan utuh, permukaan pada kerang jenis Chepalopoda dan Mussel itu juga terdapat Kristal-kristal cantik yang menajdikannya tampak mengkilat laksana batu marmer atau porcelain.
 

Dengan penempatan pada etalase kaca yang ditunjang oleh penataan dan pencahayaan lampu penerang yang artistik, menjadikan fosil kerang yang terkubur selama lebih dari 60 juta tahun yang lalu itu tampil mempesona dengan segala keindahannya. 


Banyak pengunjung yang berdecak kagum ketika melihat dan menyimak fosil kerang itu.
 
  
Fosil kerang itu sendiri adalah salah satu koleksi yang bisa dijumpai di wahana Galeri Kerang di Wisata Bahari Lamongan – Jawa Timur. Di wahana ini terpajang berbagai jenis kerang dalam berbagai bentuk, warna  dan ukurannya.

 
Diantara kerang-kerang itu terdapat kerang jenis Tritan dengan ukuran yang cukup besar dengan bentuk cangkangnya yang seperti rumah siput yang bermotif seperti batik.

   --------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
 
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
 

OLeh-oleh Khas Tuban 

Hantu Yang Aneh di Lamongan 
Relief 3 Dimensi di Kelenteng Tuban 
Api Yang Tak Bisa Padam Di Bojonegoro

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban
Kota TEXAS Di Lamongan 
Museum Yang Menyimpan Benda-Benda Santet 


Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban 


Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi

Kirab Piala Adipura Di Tuban
Parade Mobil Hias Di Tuban 
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut  Di Lamongan 
Kapal Selam Yang Terdampar Di Surabaya
 
 

=================================================================


 Walau koleksi di wahana itu itu hanya menampilkan sosok cangkang kerang saja yang ditempatkan pada etalase-etalase kaca, namun cukup menarik juga ketika menikmati kerang-kerang itu. 

 

Apalagi di sana juga dilengkapi dengan gambar yang berisi informasi tentang kerang ataupun informasi yang berkaitan lainnya.
 
   
Tak hanya kerang, di galeri ini juga terdapat pajangan benda-benda dari berbagai jenis biota laut lainnya seperti kelomang ( keong ), siput, bintang laut, kuda laut, koral, terumbu karang, akar bahar, bulu babi dan sebagainya.
 

Ada juga pajangan ikan hiu yang sudah diawetkan dengan ukuran panjang sekitar 50 cm.

 

 Melalui benda-benda koleksi Galeri kerang ini bisa menjadi sarana belajar yang menarik untuk mengetahui tentang jenis-jenis kerang dan biota laut lainnya.