Senin, 21 Januari 2013

Nasi Boran Lamongan Yang Khas Dan Nikmat

Nama Nasi Boran mungkin terdengar cukup asing bagi sebagian orang. Tetapi bagi warga di daerah Lamongan dan sekitarnya, nasi Boran ini menjadi menu makanan khas yang sangat diminati.

Selain cita rasa dan lauk-pauknya yang khas, cara menjual nasi Boran itu juga cukup unik karena menggunakan tempat nasi yang khusus dan khas juga.
        
Nasi Boran merupakan  makanan khas Lamongan yang hanya bisa dijumpai di daerah  ini saja. Dengan harga yang cukup murah meriah,  nikmat dan lezatnya Nasi Boran patut untuk dirasakan.
      
Sebutan sebagai  nasi Boran berasal dari nama Boran, yaitu tempat  wadah menaruh nasinya yang berupa keranjang  terbuat dari anyaman bambu.  Boran berbentuk longkaran di bagian atas dan persegi di bagian bawah. Keempat sudut di bagian bawahnya disangga dengan bilah bambu agar tidak bersentuhan langsung dengan tanah atau alas lainnya.  
Harga Boran itu cukup mahal Rp 60.000 per buah untuk ukuran standar dengan kapasitas nasi sebanyak 7kg.  Boran itu sendiri harus dipesan secara khusus ke perajin Boran di satu daerah saja di Lamongan yaitu di Desa Kawotan yang sudah dikenal secara turun-temurun sebagai pembuat Boran.

Konon,  pada masa lampau yang mengawali dan menjajakan Nasi Boran  adalah ibu-ibu  dari Desa Kawotan itu. Mereka dulunya banyak berjualan secara berkeliling di penjuru kota  Lamongan dengan  menggendong Boran berisi nasi dan lauk-pauknya.

Namun saat ini sudah jarang menjumpai ibu-ibu yang berjualan nasi Boran secara berkeliling karena mungkin faktor usia dan tenaga.  Mereka lebih memilih untuk berjualan nasi Boran dengan mangkal di tempat-tempat tertentu seperti banyak dijumpai di alun-alun, pasar , depan stasiun dan depan Lamongan Plaza.

     
 Itupun  tidak bisa dijumpai setiap saat dalam setiap harinya karena tak jarang dagangan nasi Boran mereka segera  habis terjual hanya dalam hitungan beberapa jam saja. Untunglah untuk penjual nasi Boran yang mangkal di depan stasiun dan di depan Lamongan Plaza di Jl.  Basuki Rahmad  seolah terdiri dari dua shift yaitu shift pagi dan shift sore.
  =======================================================================

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
  
OLeh-oleh Khas Tuban 

Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe
Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta

Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk

Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio


Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna









================================================================
    
Untuk penjual  nasi  Boran pada pagi hari biasanya sudah berjualan sejak  ukul  03.00 sampai dengan pukul  10.00 pagi. Untuk  pembeli dini hari biasanya adalah para pedagang, tukang becak, sopir ataupun warga luar kota yang melewati Lamongan. Sedangkan untuk yang shift sore mulai dari pukul 16.00-pukul 22.00 dengan bergantian penjualnya pada tempat jualan yang sama.
 
Mereka berjualan secara lesehan dengan mengunakan tikar dan berjejer secara rapi.   Makanan ini disajikan dengan menggunakan alas daun pisang atau kertas Koran Minuman yang disediakan hanya berupa air minum dalam kemasan gelas plastik saja. Sedangkan untuk jenis minuman lainnya seperti the, kopi, es campur dipesankan ke  pedagang  lainnya yang juga banyak terdapat di sekitar lokasi.
                
 
Harga per porsi nasi boran  berkisar Rp 5000-Rp 7000 tergantung  lauk-pauk yang dipilih. Ada pilihan  telur asin,telur dadar,  ayam goreng, cakar ayam, hati dan ampela ayam,  sate udang, sate uretan (bakal calon telor ayam) , jerohan, ikan  kutuk ( ikan gabus) dan ikan Sili yang ditata secara menarik  di wadah-wadah plastik yang cukup besar   
  
Untuk ikan Sili sudah jarang ada karena ikan dari sungai itu musiman dan sudah cukup langka.Karena langka dan jarang ada itu membuat harga ikan sili cukup mahal berkisar Rp 120.000-130.000/kg yang terdiri dari 7-12 ekor tergantung besar atau kecil ukurannya.

Karena itu harga nasi Boran dengan lauk ikan sili pun  menjadi cukup mahal berkisar Rp 15.000-Rp 20.000 per porsinya. 
 
Di luar pilihan lauk-pauk itu, Nasi Boran sudah lengkap dengan lauk berupa rempeyek  kacang atau teri, empog yang terbuat dari tepung terigu yang dibumbui dan digoreng dan ‘ pletuk ‘ yang terbuat dari nasi yang dikeringkan atau dari kacang yang kemudian dibumbui dan digoreng.
Disamping karena menggunakan  Boran,adanya ketiga jenis lauk pauk yaitu empog, pletuk dan ikan Sili itulah yang menjadi kekhasan  kuliner  ini.


Selain itu juga sambal kuahnya yang cukup pedas namun nikmat dengan bahan yang terdiri dari terasi, jeruk purut, lengkuas, jahe,  cabe rawit yang direbus, parutan kelapa, bawang merah, bawang, putih, merica, gula dan garam  
Belum lagi dengan menggunakan beras mentah yang dihaluskan sebagai pengental kuah. Kuah itu kemudian di guyurkan ke nasi dan lauk.Urapan dari parutan kelapa, kacang, taoge,  kecipir  dan daun kangkung atau daun singkong   membuatnya cukup unik karena  tidak dengan dikukus atau dibiarkan mentah. 

Namun dengan dipanaskan menggunakan  “ kreweng “  ( pecahan genteng ) yang dibakar dan dimasukkan ke urapan sehingga menimbulkan asap dan aroma yang khas.


Menikmati Nasi Boran memang memiliki kenikmatan tersendiri. Caranya yang unik yakni dengan duduk lesehan di pinggir jalan akan menambah kenikmatan tersendiri saat mencicipi kuliner yang satu ini.


Paduan lauk pauk serta nasi hangat dengan sambal kuah yang pedas langsung menggoyang lidah para penikmatnya. Mencicipi sego boranan pun memang seakan tidak pernah cukup karena Anda akan terus menambah porsi hingga benar-benar kenyang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar