Senin, 11 Februari 2013

Imlek Di Kampung Tambak Bayan Surabaya

Ada banyak kawasan pecinan di Surabaya. Salah satunya adalah kampung Tambak Bayan yang loasinya tak jauh dari kawasan Monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Konon, kampung ini sudah ada sejak lama yang juga menjadi saksi perkembangan sejarah Kota Surabaya di masa lampau.

Pada hari Minggu tanggal 10 Februari 2013 yang lalu, kawasan di kampung terlihat sangat ramai dan semarak. Nuansa tetabuhan ala kesenian Barongsai terdengar dari kampung ini dalam rangkaian menyambut dan memeriahkan Hari Raya Imlek 2564.

Sudah dua tahun terakhir ini warga patungan untuk menyewa Barongsai berkeliling kampung untuk menghibur mereka seuasai sembahyang. Saat berkeliling itulah nantinya ada warga yang akan memberi mereka angpao meski jumlahnya tidak banyak. Nah angpao itulah yang akan dipakai untuk membayar grup barongsay.


Sebagai tradisi tahunan, Barongsai itu berkeliling ke penjuru kampung untuk mendatangi rumah warga yang mayoritas merupakan etnies Tionghoa.
 
 Mereka baik yang dewasa dan anak-anak yang dikunjungi oleh Barongsai itu tentu merasa senang dengan  tak lupa memberikan angpau pada Barongsai.Selain berbagi rezeki, mereka juga berharap mendapatkan berkah atas kehadiran Barongsai itu. 

Tak hanya Barongsai saja yang mendapatkan rezeki angpau dari warga. Anak-anak yang non Tionghoa di kampung setempat dan sekitarnya juga tampak berebut rezeki angpau.

 Mereka berkumpul di depan rumah warga untuk mendapatkan angpau seperti halnya tradisi memberikan uang dalam Hari Raya Lebaran umat Islam.
   
Di rumah warga itu sendiri selain ada yang dihiasi dengan ornamen Imlek seperti lampion dan sebagainya, juga ada altar sembahyang untuk mengenang leluhur dari keluarga mereka. Pada altar itu terdapat lilin dan dupa,  foto leluhur dan sesembahan berupa buah-buahan segar. 

=======================================================================

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog

Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog   

OLeh-oleh Khas Tuban 


Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur

Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan

Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur

Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono

Kisah Batu Kodok Di Lamongan

Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan



Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe

Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta


Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan 


Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk



Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 

Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong

Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio

Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 

Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio


Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  

Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 


Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga


Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 

Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo

Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban

Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 

Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 


Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro

Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya

Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna






================================================================

Yang menarik, di sepanjang jalan memasuki kampung ini banyak terdapat mural yang menghiasi dinding kosong  dan rumah warga.Mural-mural itu umumnya gambar dengan tema dan lukisan ala Tionghoa yang merupakan karya seni dari mahasiswa ITS, UK Petra, Unesa dan sebagainya.

Adanya mural-mural itu mendapat sambutan posotif dari warga setempat. Salah satunya adalah Mas Gepeng Gokil yang merasa senang dengan adanya mural itu karena selain memperindah suasana juga menunjukkan bahwa kampung Tionghoa di Surabaya itu masih ada sampai sekarang yaitu di Tambak Bayan.

Di kampung ini ada 90-an Kepala Keluarga (KK) yang hidup di antara gang-gang sempit ini. Tempat tinggal mereka hampir sama semua yang berupa rumah petak dan berdinding kayu yang semakin lapuk dimakan usia.

Tiap keluarga, 3 sampai 5 orang, menghuni rumah yang ukurannya tidak lebih dari 4 X 4 meter. Tiap keluarga menyekat rumahnya menjadi dua bagian.
 
Yaitu  ruang depan  yang juga sebagai ruang makan atau ruang keluarga dan diruang  belakang sebagai kamar tidur. Praktis tidak ada ruangan lagi yang tersisa.
 
Di tengah keterbatasan dan ancaman adanya penggusuran kampung ini,  Imlek membuat warga bisa melupakan sejenak beban hidup yang semakin menghimpit. 

Harapan untuk hidup yang lebih baik di tahun depan adalah doa yang senantiasa dipanjatkan oleh  warga Tambak Bayan Tengah.

( Foto-foto : Rachmad Yuliantono )




 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar