Jumat, 08 Februari 2013

Jejak Letusan Di Gunung Bromo Dan Gunung Kelud

Gunung laksana raksasa yang berwajah dua. Ketika sedang dalam keadaan diam dan tidak bergejolak, pesona keindahan dengan sejuta misterinya mampu menarik perhatian bagi siapa saja.

Namun sebaliknya, ketika gunung ini sedang bergejolak dengan berbagai aktifitas vulkaniknya  terasa  cukup menggetarkan dan membuat miris.


Begitu pula dengan dua gunung aktif yang ada di Jawa Timur  yaitu Gunung Bromo dan Gunung Kelud. Berada di kedua gunung itu, kita bisa menyimak jejak-jejak letusannya yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu.
  
1. Jejak Letusan di Gunung Bromo 
Gunung Bromo ini cukup sering menunjukkan aktifitas  vulkaniknya walau dalam skala yang cukup kecil.  Beberapa bulan yang lalu , Gunung Bromo menunjukkan kekuatannya dengan menyemburkan debu dan pasir yang berhembus sampai  menjangkau ke beberapa kabupaten di Jawa Timur.
 
Bila di daerah yang cukup jauh dari kawasan Gunung Bromo saja terkena dampaknya, tentu bisa dibayangkan bagaimana dampak yang terjadi di Gunung Bromo ini dan sekitarnya.


Namun yang menarik, banyak warga yang tinggal di sekitar Gunung Bromo yang tidak menghiraukan dampak dan resiko dari gejolak Gunung Bromo itu. Mereka tetap bertahan di tempatnya dengan  tidak mau mengungsi  dan tetap beraktifitas seperti biasanya. 
Bagi mereka, aktifitas Gunung Bromo itu merupakan rutinitas dan tanda kearifan alam untuk menjaga keseimbangannya sehingga  tidak perlu ada yang dikhawatirkan.

 
Ketika berkunjung ke Gunung Bromo pada awal September 2012, jejak-jejak letusan Gunung Bromo itu masih tampak disana. Ketika saya menuruni lereng bukit sebagai jalan pintas untuk pejalan kaki menuju lautan pasir dan kawah Gunung Bromo, jalanan berpasir yang cukup tebal  menjadi menu yang wajib untuk dilewati.
Di lereng bukit itu pula saya menjumpai  banyak batang pepohonan yang menghitam  akibat  terbakar oleh panasnya suhu disana saat Gunung Bromo ini meletus dalam skala kecil pada beberapa waktu yang lalu .
Begitu juga ketika berada di lautan pasir, banyak terdapat  tanaman dan semak-semak yang tampak kering dan mengitam akibat terbakar.  Hamparan tanaman yang terbakar itu seolah memneri nuansa pemandangan yangberbeda pada panorama alam di lautan pasir itu.
Berada di lautan pasir Gunung Bromo ini kita juga akan menjumpai  bongkahan batu-batu yang berukuran cukup besar dan berserakan di berbagai tempat. Batu-batu yang berwarna hitam pekat dan agak mengkilat itu merupakan material  yang keluar dari dalam Gunung Bromo saat gunung ini bergejolak.
Ada beberapa wisatawan yang mengambil dan membawa beberapa bongkahan batu itu sebagai  kenang-kenangan yang bisa diperoleh secara gratis dari  Gunung Bromo ini.
Jejak gejolak Gunung Bromo itu juga tampak dari tangga menuju ke Gunung Bromo yang pada beberapa bagiannya tampak semakin rusak parah keadaannya.

=======================================================================
Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog  

OLeh-oleh Khas Tuban 

Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukinsan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur

Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan

Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur

Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono

Kisah Batu Kodok Di Lamongan

Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan



Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe

Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta


Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan 


Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk



Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 

Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong

Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio

Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 

Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio


Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  

Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 


Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga


Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 

Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo

Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban

Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 

Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 


Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro

Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya

Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna






================================================================

2. Jejak Letusan di Gunung Kelud

Anak Gunung Kelud itu tampak berwarna hitam pekat bagaikan gunungan gunungan batu bara.Bongkahan batu besar berserakan di sekitarnya. Bagi yang belum tahu, tentu tak pernah menyangka jika anak Gunung Kelud itu baru saja terbentuk sekitar lima tahun lalu.
Tempat yang sebelumnya berupa danau kawah Gunung kelud itu  sejak Gunung Kelud menunjukkan aktifitas vulkaniknya pada tahun 2007.
 
Keberadaan anak Gunung Kelud ini menjadi pesona daya tarik dan keindahan tersendiri di kawasan wisata Gunung Kelud di Kediri - Jawa Timur.
Begitu pula pada malam hari, Gunung Kelud ini juga menunjukkan pesona keindahannya ketika lampu-lampu penerangan dengan cahaya yang sangat kuat dan berwarna-warni menerpanya.

Namun di balik keindahannya itu, banyak pihak yang mengkhawatirkan dan menduga dengan adanya anak Gunung Kelud itu justru bisa menjadi ancaman maut. Karena potensi letusan yang jauh lebih besar bisa terjadi bila kelak Gunung Kelud ini meletus lagi di masa mendatang.
Sejak tahun 1586 hingga 1990, gunung Kelud  yang berada di ketinggi 1791 mdpl telah  meletus sebanyak 28 kali.  Hingga saat ini, gunung berapi aktif itu  masih dalam pengawasan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung (BVMBG), yang bermarkas di desa Sugih Waras yang berada di kawasan wisata gunung Kelud.

Fenomena Anak Gunung Kelud ini terjadi sejak akhir September 2007 ketika Gunung Kelud menunjukkan aktifitas Vulkaniknya.Aktifitas vulkanologi mulai meningkat dan berlanjut hingga November. 
Pada saat itu terjadi gempa-gempa tremor, suhu air danau awah meningkat dan warna berubah dari kehijauan menjadi putih keruh. BVMBG mengeluarkan status ‘awas’ (tertinggi).
 Penduduk yang tinggal di lereng gunung dalam radius 10 km (sekitar 135.000 jiwa) harus mengungsi. Tapi ternyata letusan tidak terjadi.

Pada  tanggal 3 November 2007, aktifitas Gunung Kelud kembali meningkat. Suhu air danau melebihi 74°C, jauh di atas gejala normal jika akan terjadi letusan, yaitu 40°C. alat pengukur suhu pun sampai rusak.  
Getaran gempa tremor dengan amplitude besar (lebih dari 35 mm) menyebabkan petugas pengawas harus mengungsi. Namun kembali tidak terjadi letusan.
Muncul asap putih dari tengah danau, di ikuti munculnya kubah lava, yang terus tumbuh hingga melebar 100 meter.
  

Pertumbuhan kubah lava itu kemudian berhenti pada ketinggian 250 meter dengan diameter 400 meter. Sebelumnya masih ada pergerakan ke atas (meninggi) dan ke samping (melebar).
Para ahli terus berpendapat, kubah lava inilah yang menyumbat saluran magma sehingga letusan tidak segera terjadi. 
  
 

Energi letusan di pakai untuk mendorong kubah lava sisa letusan tahun 1990. Lalu aktifitas pelepasan energi semakin berkurang, dan pada 8 November status Gunun Kelud di turunkan menjadi ‘siaga’.
Danau kawah Gunung Kelud yang seluas 24 hektar dan ada sebelumnya itu pun kini hanya tinggal sebagian kecil saja. Danau kawah itu telah  berganti wujudnya menjadi  anak Gunung Kelud.


Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar