Selama tiga hari, warga di Kota Surabaya bisa menyaksikan
apa dan bagaimana bentuk boneka-boneka gaib tersebut yang ditampilkan dalam
kegiatan pameran Sparkling Surabaya
Touristm Fiesta 2012 yang bertempat di Tunjungan Plasa 3.Jaelangkung dan Nini Towok itu dipamerkan dalam stand milik
Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH.
Kedua boneka itu terbuat dari gayung air yang menggunakan
kerangka yang berbentuk huruf T dari
bahan bambu dan tempurung kelapa. Tempurung kelapa itu ditempatkan pada bagian atas dengan posisi menghadap
ke muka. Pada bagian depan tempurung tersebut dilukis dengan
ornamen yang berbentuk wajah manusia lengkap dengan rambut buatan.
Sambil bergerak-gerak itulah, Jailangkung dan Nini Towok akan menggerakkan kapur atau alat tulis lainnya pada batang bambu dan lembaran papan atau kertas yang telah disediakan sebelumnya. Boneka – boneka gaib itu akan menuliskan informasi singkat tentang keterangan yang dibutuhkan oleh sang dukun atau orang yang berhubungan dengan dukun tersebut.
Informasi yang dituliskan oleh Jailangkung dan Nini Towok
itu bisa berupa gambar, kata atau hanya berupa inisial saja. Contohnya saja bila dalam kegiatan itu ingin mengetahui sebuah kasus pencurian atau pembunuhan, maka
si boneka akan menuliskan kata yang menunjukkan
nama pelakunya. Bisa juga nama pelaku itu ditulis hanya dalam bentuk huruf depan saja atau beberapa huruf sebagai inisialnya.
Selama memainkan ritual Jailangkung dan Nini Towok itu berlangsung dalam suasana yang cukup seram dan menegangkan. Terkadang, kedua boneka itu bisa berbalik menyerang sang dukun atau orang-orang yang ada disekitarnya. Tak jarang pula, roh dari makhluk halus yang diundang untuk masuk ke dalam tubuh boneka Jailangkung dan Nini Towok itu tidak mau keluar sehingga sang Boneka akan bergerak-gerak terus.
Selama memainkan ritual Jailangkung dan Nini Towok itu berlangsung dalam suasana yang cukup seram dan menegangkan. Terkadang, kedua boneka itu bisa berbalik menyerang sang dukun atau orang-orang yang ada disekitarnya. Tak jarang pula, roh dari makhluk halus yang diundang untuk masuk ke dalam tubuh boneka Jailangkung dan Nini Towok itu tidak mau keluar sehingga sang Boneka akan bergerak-gerak terus.
Yang menegangkan, roh makhluk halus yang sebelumnya memasuki
tubuh boneka itu tak jarang mau keluar
dari dalam tubuh boneka tetapi malah berpindah ke tubuh sang dukun atau
orang-orang yang menjadi penontonnya. Tentu bisa dibayangkan akibat buruknya.
Karena hanya ditampilkan dalam pameran itu selama tiga hari
saja, pada hari bisa Anda bisa menjumpai dan melihat boneka Jailangkung dan
Nini Towok itu di Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH yang berlokasi di Jalan
Indrapura – Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar