www.jelajah-nesia.blogspot.com: Relief Erotis Di Gua Pasir Tulungagung

Wanita yang berkalung cukup besar itu tampak menggoda seorang pria yang mengenakan sorban di kepalanya. Dengan bertelanjang dada, ia memamerkan keindahan tubuhnya pada sang pertapa.

Begitulah gambaran salah satu relief yang ada di wisata Gua Pasir yang berada di Kabupaten Tulungagung – Jawa Timur. Relief yang tampak erotis itu menjadi salah satu daya tarik di di kawasan situs purbakala yang berjarak sekitar 8 km dari pusat kota yaitu di Dusun Pasir ,Desa Junjung - Kecamatan Sumbergempol.

Wisata Gua Pasir ini berada pada sebuah kawasan bukit dengan tebing-tebing batu yang menjulang tinggi. Di salah satu lereng tebing batu itulah terdapat Gua Pasir. Namun gua ini berbeda dengan gua pada umumnya yang memiliki banyak lorong dan relung.

Gua pasir itu hanya berupa ceruk atau lubang di dinding batu tebing yang konon sudah ada jejak jaman dulu . Yang sampai kini belum diketahui ntah siapa yang membuatnya, bagaimana cara membuatnya dan kapan dibuatnya.

Yang unik dan sangat menarik, di dinding bagian dalam ceruk itulah terdapat tiga panel relief. Di bagian tengahnya terdapat relief yang teksturnya tampak kurang rapi dan tidak begitu jelas. Relief itu menggambarkan seorang kesatria atau bangsawan yang sedang dikelilingi oleh beberapa wanita.

Beberapa ahli sejarah menduga relief itu berkisah tentang Arjuna yang sedang bertapa dan digoda oleh dua bidadari yaitu Supraba dan Tilotama. Adegan itu merupakan bagian dari kisah Arjuna Wiwaha pada kitab Mahabarata.

Sedangkan pada sisi kanan dan kiri terdapat relief seorang pria yang mengenakan sorban di kepalanya tampak sedang bercumbu mesra dengan wanita yang bertelanjang dada. Tekstur kedua relief itu cukup rapi dan terlihat dengan jelas.

Kedua relief dengan adegan erotis tersebut berbeda posisi dan ornament hiasan di sekitar relief. Saya tidak tahu entah apa maksud kedua relief tersebut dan apa hubungannnya dengan relief yang berada di bagian tengah.

Namun perlu diingat bahwa untuk menuju ke lubang Gua Pasir itu tidak mudah.Karena tak ada tempat pegangan, Anda harus melintasi jalur yang berbatu dengan menaiki bongkahan batu-batu besar dan berpegangan pada celah-celah batunya. Batu-batu itu cukup licin walau di musim kemarau. Tentu bisa dibayangkan bagaimana keadaannya bila pada musim hujan.

Belum lagi dengan kondisi dimana di bagian bawah tebing itu tampak lereng-lereng yang seolah siap menerima tubuh Anda jika terjatuh karena cerobah dalam meniti tebing batu itu.

Selain relief-relief tersebut, di wisata Gua Pasir ini juga terdapat benda-benda purbakala lainnya berupa arca-arca kuno. Diantara arca-arca kuno itu terdapat sebuah arca Bima yang dari bentuk dan posturnya diduga merupakan arca Bima, salah satu personel dari Pandawa.

Menambang Dollars di OK Pay