Batik itu adalah salah satu dari 30 lembar kain batik yang dipamerkan di Galeri Seni yang berada di House Of Sampoerna - Surabaya.Pameran ini bertajuk Misteri Batik Grinsing dan Kawung yang berlangsung sejak tgl 28 September - 4 Oktober 2012 dan diadakan oleh Komunitas Batik di Surabaya ( KIBAS ).
Pameran ini diadakan dengan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai historis dan filosofi di balik batik Gringsing dan Kawung. Selain itu juga untuk mengenalkan begitu banyaknya ragam dan jenis batik yang ada di Nusantara.
Walau sudah berusia cukup lama karena bahkan diantara batik-batik itu ada juga berumur 80 tahun, batik-batik tersebut tampak masih baru karena keadaannya yang terawat dengan baik.Batik-batik tersebut merupakan koleksi dari beberapa kolektor dan
pecinta batik seperti Lintu Tulistyantoro, Edi Sutaji, Sahid, Putu
Sulistiani dan Kamzatun Batik.
Ada cukup banyak motif batik Grinsing dan Kawung yang ditampilkan dalam pameran itu, baik yang berupa lembaran kain batik biasa atau kain tenun.
Diantaranya adalah tenun Gringsing Gedog dan cacah Goru dari Tuban, Gringsing Klusu dari Trenggalek,
Wer-ower dari Tulungagung; Sisik , Kawung Rambut dan Kawung Beton dari Sidoarjo.
Selain itu juga ada Kawung Banyuwangi, 'Sesse' Bulu Mata dan Kerang-kerangan Sabut dari Tanjungbumi, dan 'Sesse' dari Pamekasan. Ada juga kain Tenun Grinsing dari Tenganan - Bali yang cukup unik dan khas.
Dalam pameran ini juga memajang dua buah gaun dan baju yang menggunakan paduan dari kain batik. Walau bernuansa tradisional , gaun dan baju tersebut tetap tampil menawan dengan pesona keindahan pada motif dan desainnya.
====================
di Link berikut ini :
Yang menarik, kain-kain batik itu dibuat dengan menggunakan bahan pewarna alami dari berbagai jenis tanaman seperti jambal, trenguli, ulin, jalawe, tom nila, kembang teleng, bawang merah, mahoni, jambe/pinang, gambir, jambu biji, mangga dan alpukat.
Tak heran, dengan produk yang menggunakan pewarna alami dan dibuat secara terbatas itu, harga selembar batik tersebut berkisar antara Rp 1 juta - Rp 3 juta per lembarnya.
Batik Gringsing itu sendiri terdapat ciri khas karena memiliki corak berupa titik pusat atau corak sedulur papat lima pancer.
Di masing-masing daerah, Batik Gringsing memiliki perbedaan makna dan
fungsi.
Begitu juga dengan Batik Kawung yang memiliki nilai filosofi yang tinggi. karena batik jenis ini
mengekspresikan prinsip harmoni untuk mencapai kesuburan dan kemakmuran
Pameran Batik selama satu bulan lebih itu juga diisi dengan kegiatan pelatihan
batik (6/10), diskusi pewarna herbal untuk batik (13/10), diskusi
misteri Batik Gringsing (20/10), dan Trip to Batik Center di
Tanjungbumi, Bangkalan, Madura (27/10).
Sebuah upaya dari KIBAS yang patut kita apresiasi karena bisa menunjukkan kepada kita betapa indah dan berragamnya pesona batik di Nusantara.
Batiknya klasik dan terlihat unik ya sob.
BalasHapusBener, Gan.
BalasHapusBatiknya bagus banget baik warna n motifnya plus halus.