Ada banyak kisah yang berkaitan dengan Kerajaan-kerajaan di
Nusantara pada masa lampau . Salah satunya adalah kisah tentang Ronggolawe ( Ranggalawe ) yang berkaitan dengan
Kerajaan Majapahit.
Kisah tentang Ronggolawe itu menarik untuk disimak karena banyak ahli sejarah yang masih mempertanyakan tentang lokasi makam Ronggolawe yang sebenarnya.
Kisah tentang Ronggolawe itu menarik untuk disimak karena banyak ahli sejarah yang masih mempertanyakan tentang lokasi makam Ronggolawe yang sebenarnya.
Nama Ronggolawe itu sendiri identik dengan daerah Tuban - Jawa Timur. Tak heran,jika daerah ini juga mempunyai julukan sebagai Bumi Ronggolawe yang seolah menjadi julukan kebanggaan bagi para warganya.
Terlepas tentang polemik kebenaran lokasi makam Ronggolawe, di Tuban memang ada kawasan makam yang diyakini merupakan makam Ronggolawe.
Makam itu dikenal sebagai Makam Ronggolawe yang berada di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban. Sekitar 400 Meter dari kompleks Wisata Religi makam Sunan Bonang.
Makam itu dikenal sebagai Makam Ronggolawe yang berada di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban. Sekitar 400 Meter dari kompleks Wisata Religi makam Sunan Bonang.
Sedangkan kawasan makamnya oleh warga setempat juga disebut sebagai Makam Kajongan.Saat berkunjung kesana, suasana tampak cukup sepi. Saya kemudian menghubungi juru kunci makam ini yang sayangnya dia sedang bekerja.Dengan diantar oleh istrinya yang berusia lanjut , saya diijinkan untuk masuk ke dalam makam Ronggolawe dan memotret makam dan ruangan di dalamnya.
Makam Ronggolawe berada di dalam naungan sebuah cungkup yang merupakan bangunan baru. Tak tampak adanya jejak bangunan lama atau kuno disana. Yang ada hanyalah deretan makam dengan nisan kunonya. Nisan makam itu sendiri juga tampak sederhana tanpa banyak hiasan seperti nisan pada makam-makam kuno lainnya.
Makam Ronggolawe berada di bagian tengah dan diapit oleh makam para adipati Tuban lainnya. Nama para adipati Tuban lainnya itu tercantum pada prasasti baru yang terdapat di depan pintu masuk cungkup makam.
Saya merasa heran dan penasaran ketika melihat dan mengetahui sosok makam Ronggolawe itu karena tampak sederhana yang dihiasi dengan ornamen kayu berukir.
Tentu ornamen kayu yang tampak mengkilap itu merupakan produk baru dan bukan merupakan peninggalan masa lampau.
Tentu ornamen kayu yang tampak mengkilap itu merupakan produk baru dan bukan merupakan peninggalan masa lampau.
Sebuah lampu gantung berada di bagian atasnya dengan tirai atau Kelambu yang bewarna putih yang menyelubunginya. Tak tampak batu nisannya seperti nisan makam-makam kuno lainnya. Di bagian pusaranya terdapat dupa yang senantiasa menguarkan bau harumnya yang bernuansa mistis.
Jujur saja, rasa penasaran saya begitu berkecamuk dalam benak. Benarkah makam ini makam dari Ronggolawe, sosok yang legendaris itu? Terlepas dari ornamen-ornamen baru yang melingkupinya saat ini, kenapa makam Ronggolawe itu tampak begitu sangat sederhana untuk sosok bangsawan sekelas Ronggolawe?
Kenapa tak ada ornamen-ornamen bangunan lama semacam prasasti , batu penanda dan simbol-simbol kebesaran lainnya ibangun pada masa lampau khusus untuk mengenang dan menghormati sosok Ronggolawe ? Ah, entahlah. Mungkin mereka yang bergelut dengan ilmu sejarah yang lebih tahu tentang hal ini.
Dari penelusuran data di internet disebutkan bahwa Ranggalawe atau Rangga Lawe ( lahir: ? - wafat: 1295 ) adalah salah satu pengikut Raden Wijaya yang berjasa besar dalam perjuangan mendirikan Kerajaan Majapahit, namun meninggal sebagai pemberontak pertama dalam sejarah kerajaan ini.
Kidung Panji Wijayakrama dan Kidung Ranggalawe menyebut Ranggalawe sebagai putra Arya Wiraraja bupati Songeneb (nama lama Sumenep). Ia sendiri bertempat tinggal di Tanjung, yang terletak di Pulau Madura sebelah barat.
Pada tahun 1292 Ranggalawe dikirim ayahnya untuk membantu Raden Wijaya membuka Hutan Tarik (di sebelah barat Tarik, Sidoarjo sekarang) menjadi sebuah desa pemukiman bernama Majapahit.
Konon, nama Rangga Lawe sendiri merupakan pemberian Raden Wijaya karena berkaitan dengan penyediaan 27 ekor kuda dari Sumbawa sebagai kendaraan perang Raden Wijaya dan para pengikutnya dalam perang melawan Jayakatwang -raja Kadiri.
Ada juga yang menjelaskan arti Rangga berarti ksatria / pegawai kerajaan dan Lawe merupakan sinonim dari wenang, yang berarti "benang", atau dapat juga bermakna "kekuasaan" atau kemenangan. dan Ranggalawe kemudian diberi kekuasaan oleh Raden Wijaya untuk memimpin pembukaan hutan tersebut.
Penyerangan terhadap ibu kota Kadiri oleh gabungan pasukan Majapahit dan Mongol terjadi pada tahun 1293. Ranggalawe berada dalam pasukan yang menggempur benteng timur kota Kadiri. ia berhasil menewaskan pemimpin benteng tersebut yang bernama Sagara Winotan.
Pada tahun 1292 Ranggalawe dikirim ayahnya untuk membantu Raden Wijaya membuka Hutan Tarik (di sebelah barat Tarik, Sidoarjo sekarang) menjadi sebuah desa pemukiman bernama Majapahit.
Konon, nama Rangga Lawe sendiri merupakan pemberian Raden Wijaya karena berkaitan dengan penyediaan 27 ekor kuda dari Sumbawa sebagai kendaraan perang Raden Wijaya dan para pengikutnya dalam perang melawan Jayakatwang -raja Kadiri.
Ada juga yang menjelaskan arti Rangga berarti ksatria / pegawai kerajaan dan Lawe merupakan sinonim dari wenang, yang berarti "benang", atau dapat juga bermakna "kekuasaan" atau kemenangan. dan Ranggalawe kemudian diberi kekuasaan oleh Raden Wijaya untuk memimpin pembukaan hutan tersebut.
______________________________________________
Dapatkan Poin Gratis Di Surfactif
Dapatkan Poin Gratis Di Surfactif
__________________________________________________
Penyerangan terhadap ibu kota Kadiri oleh gabungan pasukan Majapahit dan Mongol terjadi pada tahun 1293. Ranggalawe berada dalam pasukan yang menggempur benteng timur kota Kadiri. ia berhasil menewaskan pemimpin benteng tersebut yang bernama Sagara Winotan.
Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit. Menurut Kidung Ranggalawe, atas jasa-jasanya dalam perjuangan Ranggalawe diangkat sebagai bupati Tuban yang merupakan pelabuhan utama Jawa Timur saat itu.
_____________________________________
____________________________________
Prasasti Kudadu tahun 1294 yang memuat daftar nama para pejabat Majapahit pada awal berdirinya, ternyata tidak mencantumkan nama Ranggalawe. Yang ada ialah nama Arya Adikara dan Arya Wiraraja.
Menurut Kitab Pararaton, Arya Adikara adalah nama lain Arya Wiraraja. Namun prasasti Kudadu menyebut dengan jelas bahwa keduanya adalah nama dua orang tokoh yang berbeda.
______________________________
Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :
_____________________________
Sejarawan Slamet Muljana mengidentifikasi Arya Adikara sebagai nama lain Ranggalawe. Dalam tradisi Jawa ada istilah nunggak semi, yaitu nama ayah kemudian dipakai anak. Jadi, nama Arya Adikara yang merupakan nama lain Arya Wiraraja, kemudian dipakai sebagai nama gelar Ranggalawe ketika dirinya diangkat sebagai pejabat Majapahit.
Dalam prasasti Kudadu, ayah dan anak tersebut sama-sama menjabat sebagai pasangguhan, yang keduanya masing-masing bergelar Rakryan Mantri Arya Wiraraja Makapramuka dan Rakryan Mantri Dwipantara Arya Adikara.
Pararaton mengisahkan Ranggalawe memberontak terhadap Kerajaan Majapahit karena dihasut seorang pejabat licik bernama Mahapati. Kisah yang lebih panjang terdapat dalam Kidung Panji Wijayakrama dan Kidung Ranggalawe.
Ziarah ke Ronggolawe itu sebagai bagian dalam mengenang,
menghormati dan menghargai sosok
Ronggolawe yang legendaris.
Free Trial 41.000 Movies + TV Episode = Amazon Prime
======================================================================
======================================================================
Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0
Hadiah Lomba dari Vivanews.
Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.
Harga Penawaran Rp 1,5 juta
Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama
Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta
Kontak Agung - 0823 3388 7121
=====================================================================
====================
di Link berikut ini :
Ronggo lawe siip
BalasHapusMakin penasaran saya
BalasHapusmohon pencerahannya...apakah benar itu makam atau petilasannya ya krn setau sy ronggolawe itu penganut hindu yg notabene jasadnya dikremasi setelah wafat
BalasHapusmohon pencerahannya...apakah benar itu makam atau petilasannya ya krn setau sy ronggolawe itu penganut hindu yg notabene jasadnya dikremasi setelah wafat
BalasHapussekitar tahun 2001 saya ke makam ronggolawe belum ada bangunan seperti itu masih terkesan bangunan lama walo saya bukan sejarah,
BalasHapusapapun bentuknya sekarang itu entah petilasan, makam atau bekas abu kremasi kemudian di jadikan prasasti yg sekarang menjadi makam tidaklah berbeda, yang terpenting sekarang sejarah itu ada dan menghormati sejarah perjuangan ronggolawe dan semoga anak cucu beliau selalu di berkahi. alfatihah
sekitar tahun 2001 saya ke makam ronggolawe belum ada bangunan seperti itu masih terkesan bangunan lama walo saya bukan sejarah,
BalasHapusapapun bentuknya sekarang itu entah petilasan, makam atau bekas abu kremasi kemudian di jadikan prasasti yg sekarang menjadi makam tidaklah berbeda, yang terpenting sekarang sejarah itu ada dan menghormati sejarah perjuangan ronggolawe dan semoga anak cucu beliau selalu di berkahi. alfatihah
Ronggolawe sang panglima perang...
BalasHapusBanten jo macem"kro tuban jwa timur lir wonge wani mati
BalasHapusMakam ronggolawe aslinya ada di nigeria
BalasHapus"Robben island museum" ketik di google
BalasHapusDi pulau terpencil negara terpencil pangeran madura menjalani sisa2 hidupnya demi harga diri bangsanya. Dan pemerintah afsel sangat perduli dan di keramatkan. Sedangkan bangsanya sendiri banyak yang tidak tahu.
BalasHapusSugeng nt ga nyimak sejarah dengan teliti..yg di robben island makam pejuang masa kompeni..jauh stlah majapahit berdiri.
BalasHapus