Banyak warga sedang berkumpul di sana sambil membawa wadah berupa piring, baskom, rantang, timba kecil dan sebagainya.
Mereka ternyata sedang antri menunggu pembagian bubur Suruh yang merupakan tradisi tahunan di tempat ini pada bulan Ramadhan.
Tentu bukan bubur biasa saja karena bubur itu memiliki rasa yang berbeda dibanding bubur pada umumnya.
Ada rasa pedas dan gurih ala masakan Arab atau India pada cita rasanya. Begitu pula dengan bahan dan bumbu yang digunakan.
Tradisi Bubur Suruh ini biasanya dilakukan sejak awal hingga berakhirnya Bulan Ramadhan.
Tetapi pada bulan Ramadhan ini tradisi itu baru bisa dilakukan pada hari kedua puasa karena faktor tekhnis persiapannya .
Merupakan tradisi memasak bubur dan membagikannya kepada siapa saja yang datang di kawasan wisata dan berminat memakannya sebagai menu untuk buka puasa.
Bubur Suruh itu berwarna agak kuning kecoklatan dan bentuknya sepintas seperti bubur jagung. Namun rasanya cukup gurih seperti rasa sayur kari , gule atau sayur berkuah santan lainnya.
Bubur Suruh terbuat
Bubur Suruh dimasak pada siang hari selepas shalat Dhuhur dengan menggunakan wajan besi yang berukuran cukup besar dan baru dibagikan sore hari menjelang saat buka puasa.
Dalam sehari menghabiskan bahan beras sebanyak 12 kg , 3 kg balungan dan bahan-bahan lainnya.
Yang memasak adalah dua orang wanita dengan dibantu seorang pria dengan proses memasak selama sekitar 2 jam.
Yang memasak adalah dua orang wanita dengan dibantu seorang pria dengan proses memasak selama sekitar 2 jam.
Pada setiap hari sekitar jam 4-5 sore, di halaman masjid yang ada kawasan makam Sunan Bonang ini banyak didatangi oleh warga .
Dan ketika bubur itu mulai dibagikan, tak ada 20 menit kemudian bubur pun telah habis dibagikan.
Bagi mereka yang mendapatkan bubur itu untuk dibawa dan dimakan di rumah itu tidak mendapatkan tambahan buah kurma.
Sedangkan bagi mereka yang berada dan berbuka di masjid, pada buburnya mendapatkan tambahan dua biji kurma, buah dan makanan lainnnya plus segelas minuman teh atau kopi.
Tak jelas entah sejak kapan tradisi Bubur Suruh ini mulai diadakan dan dilakukan di Makam Sunan Bonang.
Konon, tradisi Bubur Suruh ini meniru tradsi bubur yang berasa gurih dan biasa dilakukan di Negara-negara yang berada di jazirah Arab . Di sana bubur semacam ini disebut dengan Bubur Harizah.
Menurut Gus Mbeling, salah seorang pengurus lapangan di makam Sunan Bonang, dulu traidi Bubur Suruh ini pernah diganti dengan membuat dan membagikan nasi. Namun, beberapa saat setelah mengganti Bubur Suruh itu dengan nasi, ada salah seorang penguyrus yang merasa di sabet dengan kibasan ekor ‘ kuda gaib ‘ di salah satu sudut kawasan makam Sunan Bonang.
Akibatnya, penggantian dengan nasi itupun tidak diteruskan dan kembali mengadakan tradisi Bubur Suruh seperti semula.
Penggunaan Nama Bubur Suruh itu pun konon karena saat pembagian Bubur ini dilakukan saat menjelang senja , yang dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah Surup.
Pada perkembangannya kemudian menjadikan bubur ini disebut dengan Bubur Surup.
______________________________
Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :
_____________________________
Penggunaan Nama Bubur Suruh itu pun konon karena saat pembagian Bubur ini dilakukan saat menjelang senja , yang dalam bahasa Jawa disebut dengan istilah Surup.
______________________________________________
Dapatkan Poin Gratis Di Surfactif
Dapatkan Poin Gratis Di Surfactif
__________________________________________________
Pada perkembangannya kemudian menjadikan bubur ini disebut dengan Bubur Surup.
Apapun itu, yang jelas tradisi Bubur Suruh ini menjadi salah satu khazanah tentang jenis dan ragam bubur di Nusantara.
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara
Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan
Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk
Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Sumur Gemuling Yang Keramat Di Makam Sunan Bejagung
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
luar biasa indonesia ini. ramah tamah dan tradisi saling berbagi yg mesti dilestarikan generasi penerusnya
BalasHapus