Gapura itu berbentuk khas dan unik. Sebuah jalan kecil terdapat di bagian tengahnya dan di sisi timurnya.Pada dinding gapura juga terdapat hiasan berupa tempelan piring-piring keramik kuno.
Umumnya piring-piring dalam berbagai ukuran itu berwarna putih dengan hiasan tulisan Arab dan hiasan-hiasan lainnya yang berwarna biru, hitam dan merah.
Gapura yang bernama Paduraksa itu merupakan salah satu gapura di kawasan wisata makam Sunan Bonang yang menjadi jejak budaya masa lampau.
Sebagai situs dan cagar budaya, Kompleks Makam Sunan Bonang
di Kota Tuban – Jawa Timur terdapat
banyak benda bersejarah . Di sana,
kita bisa menjumpai beberapa gapura dengan bentuknya yang cukup unik.
Seperti halnya tempat Wisata religi Walisongo lainnya, memasuki kawasan wisata Religi makam Sunan Bonang banyak terdapat Deretan Toko dan kios dengan beraneka barang dagangannya.
Pada bagian awal memasuki kawasan ini akan tampak tiruan Gapura
berbentuk paduraksa.
Jarak sekitar 100 meter selanjutnya ada gapura dengan satu pintu masuk
di bagian tengah. Gapura itu cukup rendah sehingga untuk memasuki
harus dengan agak menunduk.
Gapura yang berwana putih dengan hiasan tulisan arab di bagian atas dan Ukir-ukiran itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan atap terbuat dari kayu dan berbentuk sirap.
Melewati gapura ini sekitar 10 meter berikutnya ada lagi gapura berbentuk paduraksa dan dengan tinggi sekitar 5 meter.
Pada gapura yang pada beberapa bagiannya banyak ditumbuhi Lumut
ini terdapat tiga pintu masuk. Pintu masuk di bagian tengah tampak
lebih tinggi dibanding pintu masuk di sebelah kanan dan kirinya.
Sayangnya, keberadaan banyak lapak di sekitar gapura itu terasa cukup
mengganggu pengunjung untuk menikmati keindahan bangunan gapura.
Meja atau tenda-tenda lapak tampak menutupi bagian depan gapura sehingga
praktis bangunan gapura ini tidak tampak bentuknya jika dilihat dari
bagian depan.
Bentuk bangunan gapura ini baru terlihat dari bagian belakangnya.
Pada beberapa bagian dinding gapura terdapat lubang-lubang berbentuk
lingkaran yang mungkin dulunya merupakan tempat ditempelkannya beberapa
keramik kuno.
Tapi entah karena faktor penjarahan atau yang lainnya, kini tak ada
satupun keramik Kuno yang tersisa dan menempel pada dinding gapura itu.
Melewati gapura ini terdapat masjid Astana Sunan Bonang dan kantor.
Selain itu, di sekitar
gapura-gapura itu juga terdapat benda-benda kuno lainnya yang tersimpan di
dalam Pendapa Rante atau juga disebut Bale Rante, yaitu bangunan pelindung yang terbuat dari kayu dan bentuknya seperti
pendapa dalam ukuran kecil.
Instant Access To Get Freelancer Jobs
====================
Baca juga dan Klik artikel menarik berikut ini :
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Main Game = Dapat Dollars
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Main Game = Dapat Dollars
di Link berikut ini :
Pendapa Rante itu berada di depan Gapura Paduraksa pada
sebelah barat dan sebelah timur yang
seolah mengawal Gapura Paduraksa. Kedua
Pendapa Rante itu dipisahkan oleh sebuah jalan yang menuju dan melewati gapura Paduraksa.Di sekitar
Pendapa Rante ini banyak terdapat makam
kuno lainnya.
Masing-masing Pendapa
Rante yang atapnya berbentuk sirap itu berukuran sekitar 2x3 meter dengan
ketinggian sekitar 2 meter. Terdapat pagar besi yang mengelilingi Pendapa
Rante. Di dalam Pendapa rante terdapat benda-benda peninggalan masa Sunan
Bonang.
Diantaranya berbentuk batu nisan kuno yang bertuliskan huruf
Arab dan terbuat dari batu putih, batu kotak semacam lesung, batu berlubang dan batu bergaris.
Pada setiap tahunnya saat bulan Ramadhan, di kompleks makam Sunan Bonang ini juga terdapat tradisi dan budaya yang cukup unik yaitu pembagian Bubur Suruh bagi warga yang berpuasa. Bubur itu juga cukup unik karena rasanya yang khas.
Ada juga bola-bola batu yang berukuran sekepalan tangan orang
dewasa, umpak (alas penyangga ) bangunan yang terbuat dari batu, kayu-kayu kuno bekas bangunan masjid
dan makam, dsb.
Beberapa benda-benda itu ada yang kondisinya masih utuh dan
terawatt dengan baik. Namun sayang karena ternyata ada juga yang kondisinya
sudah pecah, retak dan terbagi menjadi beberapa bagian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar