Tuban sangat beruntung dengan letak geografisnya. Karena di daerah yang berjulukan Bumi Ronggolawe ini banyak terdapat destinasi wisata yang sangat indah dan menarik.
Destinasi wisata itu berupa wisata alam, sejarah, budaya, religi dan sebagainya. Untuk wisata alam selain yang berupa daerah pegunungan bisa dijumpai di Tuban.
Berikut ini adalah destinasi wisata alam unggulan di Tuban :
1. Gua Ngerong
Sungai dengan banyak hilir mudik ikan di aliran airnya tentu menggoda
minat untuk mengambilnya dengan cara memancing, menjala,atau bahkan
dengan memberi potas.
Namun hal itu tidak berlaku di Gua Ngerong.Karena walau di sungainya banyak terdapat ribuan ekor ikan berbagai jenis dan ukuran, tak ada seorang pun yang berani mengusik keberadaan ikan-ikan itu karena dikeramatkan oleh warga setempat.
Namun hal itu tidak berlaku di Gua Ngerong.Karena walau di sungainya banyak terdapat ribuan ekor ikan berbagai jenis dan ukuran, tak ada seorang pun yang berani mengusik keberadaan ikan-ikan itu karena dikeramatkan oleh warga setempat.
Konon, bila
ada yang berani melanggar pantangan itu, sangat diyakini orang itu akan
segera mendapat musibah.
Hanya ikan-ikan yang melewati daerah batas jembatan yang diijinkan untuk
diambil oleh warga dan dikonsumsi.
Mitos ini seolah menjadi pagar betis alami yang melindungi kelestarian ikan-ikan itu.
Mitos ini seolah menjadi pagar betis alami yang melindungi kelestarian ikan-ikan itu.
Ikan Itulah yang menjadi daya tarik wisata Gua Ngerong yang ada di Desa Rengel Kecamatan
Rengel, Kabupaten Tuban – Jawa Timur, sekitar 28 km arah tenggara dari
pusat kota rengel .
Sangat mudah untuk menuju ke lokasi Gua Ngerong sangat mudah karena berada di dekat jalan raya utama yang dilalui banyak angkutan umum.
Sangat mudah untuk menuju ke lokasi Gua Ngerong sangat mudah karena berada di dekat jalan raya utama yang dilalui banyak angkutan umum.
Tiket masuk Gua Ngerong Rp 3000 per orang belum termasuk karcis parkir
untuk kendaraan.
Di Gua Ngerong ini terdapat sungai yang mengalir tenang dan berkedalaman
1,5 meter.
Sungai itu dinaungi pepohonan besar dan rindang dari berbagai jenis dengan berbapa bagian akarnya saling menempel, berjuntai dan menggantung di tebing batu . Aliran sungai berasal dari mata air yang terdapat di dalam Gua Ngerong.
_______________________________________________
Sungai itu dinaungi pepohonan besar dan rindang dari berbagai jenis dengan berbapa bagian akarnya saling menempel, berjuntai dan menggantung di tebing batu . Aliran sungai berasal dari mata air yang terdapat di dalam Gua Ngerong.
Gua Ngerong yang lubangnya berdiameter 5 meter itu sendiri sudah tampak
bentuk luarnya ketika dipandang dari gerbang masuk yang berjarak
sekitar 80 meter.
Banyak warga yang beraktifitas di sungai itu seperti berenang, mencuci atau sekedar bercengkerama dan bercengkerama satu sama lainnya di tepi sungai.
Banyak warga yang beraktifitas di sungai itu seperti berenang, mencuci atau sekedar bercengkerama dan bercengkerama satu sama lainnya di tepi sungai.
Di sungai itulah ikan-ikan yang hidup di aliran sungai Gua Ngerong itu
hidup dan berkembang biak dengan lestari. Beberapa diantaranya adalah
jenis ikan Nila, mujair, gurami, dan lele .
Mudahnya Transaksi ONline Dengan IPAYMU
Rata-rata ukurannya sebesar tapak tangan orang dewasa. Bahkan untuk jenis ikan lele yang berwarna coklat dan putih itu ada yang berukuran cukup besar.Panjangnya ada yang seukuran lengan tangan orang dewasa.
Rata-rata ukurannya sebesar tapak tangan orang dewasa. Bahkan untuk jenis ikan lele yang berwarna coklat dan putih itu ada yang berukuran cukup besar.Panjangnya ada yang seukuran lengan tangan orang dewasa.
Yang menarik, pengunjung Gua Ngerong bisa memberi makan ikan-ikan itu
dengan pakan yang banyak dijual di sekitar lokasi. Pakan itu cukup unik
sederhana dan unik karena berupa ‘ klenteng ‘ ( biji Randu ) , roti dan
jagung brondong yang dijual dengan harga Rp 500 – Rp 2000 per bungkus.
Pengunjung tinggal menyebarkan klenteng, roti atau jagung brondong itu
ke sungai. Dalam hitungan detik saja akan segera tampak ribuan ekor ikan
segera mendekati dan saling merebut pakan. Dalam hitungan detik, pakan
itu pun sudah berpindah ke perut ikan.
Entah apa sebabnya dan bagaimana mulanya ikan-ikan di Gua Ngerong itu
sangat suka dan rakus diberi pakan berupa klenteng. Konon , dulu di
sekitar Gua Ngerong banyak terdapat pohon randu. Ketika buah randu telah
kering dan menebarkan biji-bijinya ke sungai, menjadikan ikan-ikan itu
terbiasa memakannya.
Khusus untuk ikan lele itu lebih suka dan berebut pakan jika pakan yang diberikan adalah jagung brondong atau roti. Laksana bisa bersikap toleransi, ikan Lele itu tidak tampak mendekat dan berebut pakan jika pakan yang diberikan itu berupa kelenteng.
2. Air Terjun Nglirip
Legenda Putri Nglirip, begitulah kisah yang berkembang di kawasan wisata Air Terjun Nglirip.Dalam legenda yang bekembang di masyarakat, kisah itu menceritakan
tentang sosok seorang putri yang sering menampakan wujudnya dengan
wajahnya yang rupawan dan berbusana ala putri kerajaan pada masa lampau.
Putri itu juga digambarkan memiliki kebiasaan membatik kain disana.
Tentu bukan sembarang putri biasa. Karena Putri Nglirip itu merupakan makhluk dari dunia Gaib yang dipercaya merupakan penguasa dan penghuni kawasan air terjun Nglirip.
Selain itu, Sang Putri juga sering menampakkan wujudnya di kawasan hutan di sekitar Air terjun Nglirip.
Di balik keindahan panorama disana, ternyata air terjun Nglirip
menyimpan legenda yang menarik sekaligus membuat bulu kuduk merinding.
Air Terjun Nglirip berada di desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan, sekitar 35 km ke arah barat daya dari Kota Tuban, Jawa Timur. Letaknya tak jauh dari tepi jalan raya dengan jalan yang bertikungan tajam di dekat kawasan ini .
Selain bisa ditempuh dari Tuban dengan melewati kecamatan Merakurak –
Montong - Nglirip, untuk menuju ke air terjun Nglirip juga bisa ditempuh
dari Bojonegoro melewati kecamatan Parengan-Singgahan - Nglirip.
Bila ditempuh dari Tuban, sesampai di Montong akan melewati semacam
terowongan sepanjang 300 meter dengan tebing-tebing batu yang cukup
tinggi di kanan- kirinya.
Setelah itu dengan melewati kawasan hutan sepanjang 3 km dengan vegetasi
tanaman jenis jati, mahoni, sengon dan sebagainya. Di hutan ini banyak
terdapat sumber dan mata air yang jernih dan mengalir tiada hentinya.
Di seberang jalan di dekat air terjun Nglirip terdapat makam Mbah Jabbar
yang dikeramatkan oleh warga setempat. Makam itu berada di gundukan
tanah yang cukup tinggi sehingga untuk menuju ke sana harus dengan
menaiki undak-undakan.
Air terjun Nglirip dengan ketiggian sekitar 35 meter dan lebar 28 meter
ini memang tampak indah dan menarik sebagai destinasi wisata di Tuban.
Air terjun ini sebenarnya merupakan bendungan irigasi yang airnya mengalir ke daerah yang lebih rendah.
Di bagian atas air terjun terdapat jembatan kecil yang terbuat dari
besia dan digunakan oleh warga sebagai jalan penghubung antar kampung.
Berdiri di Jembatan itu pengunjung bisa memandang aliran air terjun yang mengalir sampai jauh dengan panorama alam sekitarnya yang menawan.
Memasuki kawasan air terjun Nglirip dikenai tiket Rp 2000 per orang.
Tak ada fasilitas, sarana dan prasarana apapun yang memadai disana.
3. Watu Ondo
Membayangkan berjalan di daerah Tebing dengan Jurang yang dalam di tepinya saja sudah cukup membuat badan merinding. Apalagi jika dengan meniti Tangga yang menempel di tebing itu.
Yang menarik, warga setempat justru menggunakan tebing itu sebagai jalan pintas. Caranya dengan meniti tangga yang menempel di tebing batu itu dengan sudut kemiringan hampir 90 derajat.
Yang menarik, warga setempat justru menggunakan tebing itu sebagai jalan pintas. Caranya dengan meniti tangga yang menempel di tebing batu itu dengan sudut kemiringan hampir 90 derajat.
Itulah sensasi yang bisa didapatkan dengan berkunjung ke kawasan Watu Ondo yang berada di Desa Secang dan desa Ngendut Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Sekitar 20 km arah tenggara dari Kota Tuban.
Watu Ondo merupakan dataran tinggi
dengan kawasannya berupa tebing batu. Di kawasan ini terdapat dua desa
yaitu Desa Secang yang berada di bagian atas tebing dan desa Nendut di
bagian bawah tebing.
Sesuai dengan namanya yaitu Watu Ondo yang berarti Batu Tangga, di kawasan ini terdapat beberapa tangga yang menempel di tebing batu dan menjadi Jalan pintas antar kampung di bagian atas dan bawah bagi bagi warga setempat .
Sebenarnya ada jalan beraspal yang
menghubungkan antara kedua kampung itu. Namun untuk menempuh jalan itu
harus dengan memutar dengan jarak yang lebih jauh sekitar 3 km.
Ada empat Tangga yang terdapat di
tebing Watu Ondo. Yaitu Ondo Endek ( Tangga Rendah), Ondo Duwur ( Tangga
Tinggi), Ondo Nyikut ( Tangga Siku ) dan Ondo Plating ( Tangga Bambu
).
Kesemua tangga itu bersandar pada
tebing. Warga setempat dengan beragam aktifitasnya menggunakan jalan itu
dengan meniti tangga sambil membawa rumput untuk pakan ternak, Gentong berisi Air, ranting-ranting kayu, hasil pertanian dan perkebunan lainnya.
Mungkin karena sudah terbiasa, warga setempat tak merasa rasa takut dan khawatir saat melintasi tangga-tangga itu.
4. Pantai Sowan
Kabupaten Tuban memiliki banyak kawasan
pantai dengan panorama yang indah dan menawan.
Salah satunya adalah Pantai
Sowan yang berada di Desa Bogorejo , Kecamatan bancar, sekitar 35 km arah barat dari pusat kota.
Pantai
yang menjadi salah satu destinasi
wisata di Tuban ini berada di areal yang sangat luas milik Perhutani daerah
setempat.
Untuk menuju ke Pantai Sowan cukup mudah
karena berada tak jauh dari jalur Pantura yaitu Jalan Raya Semarang – Surabaya dengan banyak
angkutan umum yang melewatinya.
Untuk memasuki wisata ini dikenakan tiket masuk
Rp 3000/orang.
Berada di Pantai Sowan, pengunjung bisa
menikmati panorama ala pantai dengan banyak perahu dan aktifitas nelayannya.
Kontur tanah di sekitar pantai bergelombang seperti bukit. Banyak terdapat pohon dengan jenis tertentu yang oleh warga setempat disebut dengan Tapis.
Banyak warga yang memetik buah Tapis yang berbentuk seperti asam itu dengan galah karena
ternyata bisa bermanfaat sebagai campuran untuk sayuran.
Caranya dengan mengumpulkan dan mengecambahkan biji Tapis
yang telah kering. Kecambah biji Tapis yang disebut Ale itu kemudian dimasukkan ke dalam
sayuran untuk memberi sensasi rasa tertentu yang nikmat.Ale itu sendiri biasa
jual dengan harga Rp 8000/kg.
Pada bulan-bulan tertentu, di sekitar
pantai Sowan banyak terdapat warga yang turun ke pantai untuk memanen semacam
ganggang berwana hijau untuk digunakan sebagai lalapan atau keperluan
lainnya.
Suasana di sekitar pantai tampak hijau dan
asri. Di tengah semilirnya hembusan angin dan di bawah naungan pepohonan,
sungguh terasa sangat mengasyikan menikmati wisata pantai dengan ombaknya yang
tenang ini.
Walau tampak tenang san bersahabat, pengunjung diharapkan tetap berhati-hati
dalam bertindak dan berbicara ketika berada di Pantai Sowan ini. Terlebih pada
bulan Januari 2012 yang lalu di Pantai Sowan ini menelan korban yang meninggal
dunia ketika berada di perairan sana.
permisi gan boleh bergabung cara jadi afiliasi gimana?bls posting saya ya. ..mksh
BalasHapusIndonesia memang sungguh indah.....
BalasHapus