Selasa, 18 September 2012

Kelenteng Poo Tong Biaw Yang Mungil Di Kota Besuki


Besuki adalah sebuah kota kecil yang berada di perbatasan kota Situbondo dan Bondowoso. Ketika menyusuri kota ini di pusat kotanya , saya menjumpai sebuah bangunan kelenteng yang  berukuran cukup kecil.

Kelenteng itu bernama   Poo Tong Biaw   yang lokasinya tak jauh dari pasar Besuki atau sekitar 500 meter dari jalan raya utama jalur Probolinggo – Besuki – Situbondo.  Tak banyak aktifitas yang saya jumpai disana, begitu pula foto-foto karena walaupun saya sudah meminta ijin terlebih dahulu dan mejelaskan maksud  dan tujuan, tetap saja  ada larangan dari petugas kelenteng untuk memotret kelenteng ini.

Kelenteng ini tidak terlalu luas dengan bangunannya terbagi dalam beberapa ruangan. Gerbang masuknya juga tampak sederhana dan sedikit ornamen. Di belakang gerbang kelenteng, terdapat ruangan untuk menempatkan berbagai peralatan dan perlengkapan sembahyang di kelenteng seperti hiolo, lilin, dupa, lampion dan ornamen-ornamen lainnya.

Pada dinding sampingnya terdapat pajangan foto-foto kelenteng  di berbagai daerah  dengan Tan Hu Cin Jin sebagai sesembahan utamanya, seperti halnya di  Kelenteng ini.  Sedangkan pada sudut halam terdapat tempat pembakaran dupa dan kertas-kertas doa yang berntuk pagoda dalam ukuran kecil.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  







================================================================
Untuk ruangan di bagian tengah terdapat altar utama untuk bersembahyang dan memuja Tan Hu Cin Jin. Di samping kanan dan kiri altar utama ini terdapat altar untuk dewa-dewa pendamping. Pada sudut depan ruangan ini digunakan oleh petugas kelenteng untuk menyiapkan berbagai peralatan dan kebutuhan bagi pengunjung kelenteng yang ingin bersembahyang.
 
 Yang menarik, seperti halnya kelenteng Hok Swie Bio di Bojonegoro dan Kelenteng Hok Tjie Kiong di Pasuruan, di kelenteng ini pada salah satu bagian dindingnya juga terdapat kertas-kertas yang berisi lukisan tentang kisah-kisah dalam sejarah dan legenda  Tiongkok Kuno.

Pada bagian atas dinding terdapat lukisan  Kilin, hewan dalam budaya dan  mitologi Tiongkok.

 Walau cukup mungil dan minimalis, keberadaan Kelenteng ini cukup menarik karena selain bangunannya yang konon sudah berumur ratusan tahun, juga menjadi jejak peradaban etnis Tionghoa  di Besuki pada masa lampau yang tetap bertahan hingga saat ini.  


  
Diposting oleh di
Label:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)