Kabupaten Lumajang – Jawa Timur memiliki banyak daerah yang
berada di kawasan dataran tinggi. Salah satunya adalah kawasan Guci Alit yang
berlokasi sekitar 35 km dari pusat kota.
Di daerah Guci Alit terdapat sebuah destinasi wisata yang
cukup menarik, yaitu Kawasan Perkebunan Teh
Guci Alit atau yang biaa disebut dengan nama Kebun Kertowono. Kawasan ini berada di bawah naungan PT. Perkebunan Nasional
XII ( PTPN XII) dengan komoditi andalan
berupa teh dari hasil kebun tehnya yang sangat luas.
Tanpa menggunakan kendaraan pribadi, cukup susah juga untukm
menuju ke lokasi wisata ini karena minimnya angkutan umum yang menuju ke sana. Memang ada banyak ojek motor di Kota
Lumajang. Namun umumnya mereka menerapkan tarif
ojek yang cukup mahal untuk
menuju ke Guci Alit.
Setelah mencari informasi dan bertanya tentang akses jalan
dan transportasi untuk menuju ke Guci pada petugas, dari terminal Menak Koncar atau Terminal
Wonorejo di Lumajang, saya memilih naik
angkutan umum jenis kendaraan L 300 yang menuju ke pertigaan Wringin.
Dari Wringin ini saya kemudian akan melanjutkan perjalanan
dengan oper kendaraan sejenis yang menuju ke Guci Alit.
Namun ternyata, sangat jarang sekali angkutan umum itu yang
menuju ke lokasi. Setelah menunggu sekitar 3 jam, barulah ada sebuah kendaraan
angkutan umum itu dengan ongkos Rp 5000
ke Guci Alit.
Karena berada di dataran tinggi, perjalanan menuju ke Guci
Alit melintasi jalan yang terus menanjak.Setelah perjalanan selama 45 menit,
akhirnya saya pun sampai di Guci Alit.
Instant Access To Get Freelancer Jobs
====================
Baca juga dan Klik artikel menarik berikut ini :
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Main Game = Dapat Dollars
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Main Game = Dapat Dollars
di Link berikut ini :
Sebuah gerbang yang bertuliskan nama salah satu perusahaan BUMN berada di bagian depan kawasan wisata. Setelah memasuki kawasan perusahaan dan meminta izin kepada
petugas sekuriti, saya pun segera menikmati keindahan wisata di Guci Alit.
Sebagai catatan, karena menyangkut tentang sebuah perusahaan negara yang cukup besar, tanpa ada izin dari pimpinan perusahaan, pengunjung tidak
diperbolehkan memotret pabrik teh yang ada di dalam kawasan ini.
Di kawasan ini panoramanya cukup indah dan menarik dengan hawa yang sejuk khas daerah
pegunungan. Taman dengan beraneka jenis tanaman tampak asri menghiasi suasana.
Di sekitar pabrik teh terdapat rumah dinas pimpinan perusahaan yang merupakan bangunan lama masa kolonial Belanda.
Di sekitar pabrik teh terdapat rumah dinas pimpinan perusahaan yang merupakan bangunan lama masa kolonial Belanda.
Sambil menikmati suasana di kawasan perusahaan ini, saya
kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke perkebunan teh dengan menyusuri
panorama alamnya yang menawan.
Dalam perjalanan itu tampak deretan rumah milik karyawan
perusahaan ini dengan bangunan yang didominasi warna kuning dan merah. Rumah
warga itu tampak indah karena terdapat taman dan kebun dengan beraneka jenis
tanaman.
Perjalanan saya kemudian sampai di kawasan wisata Guci Alit
yang berupa kawasan hutan alami dengan vegetasi beraneka jenis tanaman keras.
Di kawasan ini terdapat tangga untuk menaiki bukit. Ada juga beberapa gazebo atau gardu pandang sebagai
tempat untuk bersantai bagi pengunjung.
Bongkahan batu besar yang tersebar di berbagai penjurunya
menghiasi kawasan ini. Yang menarik, sebenarnya ada juga air terjun disana. Namun sayang karena saat berada di
sana sedang musim kemarau, air terjun itu tampak kering. Jalur pada lintasan
sungainya pun hanya menampakkan
bongkahan batu besar.
Beberapa pengunjung tampak menikmati pesona keindahan wisata
di Guci Alit. Mengingat lokasi wisata
ini yang berada di kawasan hutan alami, ada baiknya bagi pengunjung untuk
berhati-hati ketika sedang berada di sana.
Karena mungkin saja di balik
pepohonan, semak-belukar dan bebatuan besar itu terdapat binatang berbisa
seperti ular, kelabang, kalajengking dan sebagainya. Untuk memasuki kawasan
wisata Guci Alit ini sendiri tidak
dikenakan tiket masuk bagi pengunjung.
boleh di coba ini gan,,,
BalasHapusbagus ni pemandangannya, rutenya kalo naik speda gimana ya???
BalasHapusindah ga..
BalasHapus