Kamis, 01 November 2012

Jejak Sejarah Museum Majapahit di Mojokerto

Kecamatan Trowulan , Kabupaten Mojokerto - Jawa Timur adalah daerah yang istimewa. Di daerah ini merupakan lokasi kerajaan Majapahit pada masa lampau. Karena itu, di daerah yang terletak sekitar 10 k m dari pusat kota Mojokerto ini banyak ditemukan benda-benda kuno yang berkaitan dengan kerajaan tersebut.

Hal inilah yang mendasari dibangunnya sebuah museum untuk mengumpulkan dan menyelamatkan benda-benda bersejarah itu dari aksi jarahan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Museum itu saat ini bernama Museum Majapahit yang berada sekitar 500 meter dari jalan raya Surabaya -  Trowulan - Jombang.
Museum Majapahit ini sebelumnya bernama Museum Trowulan. Sejarah museum ini bermula pada tanggal 24 April 1924 R.A.A Kromodjojo Adinegoro salah seorang Bupati Mojokerto , bekerjasama dengan Ir. Henry Maclaine Pont seorang arsitek Belanda mendirikan Oudheeid Vereeneging Majapahit (OVM) yaitu suatu perkumpulan yang bertujuan untuk meneliti peninggalan-peninggalan Majapahit. 

OVM menempati sebuah rumah disitus Trowulan yang terletak di jalan raya jurusan Mojokerto – Jombang km 13 untuk menyimpan artefak – artefak yang diperoleh baik baik melalui penggalian, survey maupun penemuan secara tak sengaja. Mengingat banyaknya artefak yang layak untuk dipamerkan, maka direncanakan untuk membangun sebuah museum yang terealisasi pada tahun 1926 dan dikenal dengan namu Museum Trowulan.

Pada tahun 1942 museum ditutup untuk umum karena Maclaine Pont di tawan oleh Jepang. Sejak itu museum berpindah-pindah tangan hingga akhirnya dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur. 

Tugas kantor tersebut tidak hanya melaksanakan perlindungan terhadap benda cagar budaya peninggalan Majapahit saja, tetapi seluruh peninggalan kuno yang terdapat di wilayah Jawa Timur. 

Oleh karena itu koleksinya semakin bertambah banyak. Untuk mengatasi hal tersebut museum dipindahkan ke tempat yang lebih luas berjarak ± 2km dari tempat semula, namun masih di situs Trowulan.

Museum baru tersebut sesuai dengan struktur organisasinya disebut sebagai Balai Penyelamatan Arca, namun namun masyarakat umum tetap mengenalnya sebagai Museum Trowulan yang pada perkembangan berikutnya berubah namanya menjadi Museum Majapahit.

Sejarah tentang Museum Majapahit ini bisa Anda dijumpai pada bagian depan dekat pintu masuk museum. Disana terpajang foto-foto lama dari R.A.A. Kromodjojo Adinegoro dan Ir. Henry Maclaine Pont. Ada juga foto-foto museum Trowulan pada tahun 1926.

Bentuk dan bangunan museum Trowulan pada saat itu sangat sederhana sekali karena hanya terbuat dari kayu dan beratap genteng biasa . Bahkan pada salah satu bangunannya beratapkan daun rumbia.Jalinan kawat tampak memagari museum itu.

Berbeda keadaannya dengan museum Majapahit saat ini yang bangunannya sangat besar dan megah dengan terdiri dari dua lantai. Di museum itu kita bisa menjumpai berbagai peninggalan bersejarah masa Majapahit yang diantaranya berupa arca, prasasti, persenjataan, peralatan tradisional  dan sebagainya.  
Berada di museum majapahit ini kita seakan diajak kembali menyimak peradaban pada masa kerajaan Majapahit. 
 

 


2 komentar: