Bangunan di kawasan wisata Gunung Kelud itu dari tampak luar
cukup aneh dan menyeramkan.
Bentuknya semacam tebing batu dengan lubang berbentuk lingkaran di bagian tengahnya. Lubang yang tampak gelap itu berdiamater sekitar 3 meter.
Bentuknya semacam tebing batu dengan lubang berbentuk lingkaran di bagian tengahnya. Lubang yang tampak gelap itu berdiamater sekitar 3 meter.
Banyak pengunjung yang keluar dan masuk melalui
lubang itu yang tentunya memancing rasa penasaran saya.
Ternyata bangunan itu adalah lorong atau terowongan yang
dikenal dengan nama Terowongan Ampera. Terowongan ini merupakan bangunan
peninggalan masa kolonial Belanda yang menuju ke bagian lagian di kawasan
gunung ini.
Terasa cukup menegangkan dan menyeramkan juga ketika
berjalan di dalam terowongan ini . Karena
selain tampak gelap juga terasa
lembab. Cukup banyak tanaman lumut yang
tumbuh dan merambati bangunannya.
Secara keseluruhan dibangun tujuh terowongan. Pada masa setelah kemerdekaan dibangun terowongan baru setelah letusan tahun 1966, 45 meter di bawah terowongan lama.
Terowongan yang selesai tahun 1967 itu diberi nama Terowongan Ampera. Saluran ini berfungsi mempertahankan volume danau kawah agar tetap 2,5 juta meter kubik.
Letusan Gunung Kelud pada tahun 1990 yang berlangsung selama 45 hari, yaitu 10 Februari 1990 hingga 13 Maret 1990 juga menutup terowongan Ampera dengan material vulkanik dan normalisasnya baru selesai pada tahun 1994.
Terowongan Ampera ini dibangun berkaitan dengan letusan Gunung Kelud pada tahun 1919.Letusan ini termasuk yang paling mematikan karena menelan korban 5.160 jiwa dan merusak sampai 15.000 ha lahan produktif karena aliran lahar mencapai 38 km, meskipun di Kali Badak di kawasan Gunung Kelud telah dibangun bendung penahan lahar pada tahun 1905.
Karena letusan inilah kemudian dibangun sistem saluran terowongan pembuangan air danau kawah, dan selesai pada tahun 1926.
Secara keseluruhan dibangun tujuh terowongan. Pada masa setelah kemerdekaan dibangun terowongan baru setelah letusan tahun 1966, 45 meter di bawah terowongan lama.
Terowongan yang selesai tahun 1967 itu diberi nama Terowongan Ampera. Saluran ini berfungsi mempertahankan volume danau kawah agar tetap 2,5 juta meter kubik.
Letusan Gunung Kelud pada tahun 1990 yang berlangsung selama 45 hari, yaitu 10 Februari 1990 hingga 13 Maret 1990 juga menutup terowongan Ampera dengan material vulkanik dan normalisasnya baru selesai pada tahun 1994.
Di dalam terowongan sepanjang 110 meter ini memang ada
beberapa lampu penerangan. Namun dengan cahayanya yang temaram tentu hanya bisa
menyinari dan menerangi daerah di dekat lampu saja. Agak menjauh dari lampu itu
, nuansa gelap akan menyelimuti lagi.
Banyak suara gaduh dan teriakan dari pengunjung ketika
melewati bagian terowongan yang gelap itu yang terasa semakin menambah tegang
dan seramnya suasana.
Beberapa diantara pengunjung itu tampak berjalan dengan menyalakan hape
sebagai cahaya penerang jalannya. Sementara pengunjung yang lainnya berjalan
apa adanya di tengah kegelapan terowongan. Tak ayal, banyak diantara pengunjung
itu yang saling bertubrukan atau
bersenggolan di dalam sana.
Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto
Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya
Jejak Bioskop Peninggalan Dinasti Sampoerna
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang
=======================================================================
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto
Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang
Harimau
dan Singa Liar Di Lamongan
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo
Purna
Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Tank Marinir Yang Legendaris Di Museum Probolinggo
Pawai Budaya Hari Jadi Kota Probolinggo Yang Semarak
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Tank Marinir Yang Legendaris Di Museum Probolinggo
Pawai Budaya Hari Jadi Kota Probolinggo Yang Semarak
Nenek
Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo
Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo
Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya
Pantai Panyuran - Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Nuansa
Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo
Wisat`
Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir
Jejak
Majapahit di Candi Jabung
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso
Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut Di Museum Probolinggo
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso
Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut Di Museum Probolinggo
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo
Tips Mencari Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog
================================================================
Di dalam terowongan ada banyak pengunjung yang berfoto ria
untuk mengabadikan kenangan mereka berada di dalam terowongan Ampera ini.
Selain itu ada juga pengunjung yang membuat coretan tulisan di dinding terowongan untuk meninggalkan jejak kunjungan mereka.
Selain itu ada juga pengunjung yang membuat coretan tulisan di dinding terowongan untuk meninggalkan jejak kunjungan mereka.
Adanya coretan
tulisan di dinding terowongan itu tentunya sangat disayangkan karena
tampak mengganggu keindahan dan keaslian bangunan terowongan ini.
Keluar dari terowongan, pengunjung bisa menuju ke anak
Gunung Kelud dengan menuju ke lokasi bagian bawah dan menuruni anak tangganya.
Bisa juga menuju ke bagian atas terowongan ke lereng gunung dengan menaiki tangganya yang cukup curam.
Setelah menaiki ribuan tangga itu, wisatawan
bisa menikmati panorama kawasan
Gunung Kelud dan anak Gunung Kelud ini dari bagian atas.
Selain itu juga bisa menuju ke sebelah kanan dengan terdapat
undak-undakan kecil menuju ke area datar
di bagian bawah tebing. Di area inilah yang biasanya digunakan sebagai lokasi
ritual Larung Sesaji setiap tahun sekali
pada bulan Sura.
Artikel tentang Ritual Larung Sesaji di Gunung Kelud itu bisa Anda baca dengan Langsung Klik Link-link berikut ini :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------
Keluar dari terowongan ini
juga tampak suasana yang cukup menyeramkan ketika melihat sosok bangunan terowongan itu. Selain banyak
ditumbuhi oleh lumut dan jamur, juga banyak ditumbuhi oleh semak belukar di
bagian atasnya dan sekitarnya.
Setelah menikmati kawasan wisata
Gunung Kelud, untuk keluar dari kawasan ini juga dengan melewati kembali
terowongan Ampera dengan nuansanya yang cukup menyeramkan dan menegangkan.
keluar terowongan termasuk desa apa ?
BalasHapusindah sekali yah gunung keludnya
BalasHapusTips Berhemat