Melintas di jalan raya Jombang - Surabaya tepatnya di daerah pertigaan dekat terminal Jombang - Jawa Timur terdapat sebuah monumen yang cukup menarik. Monumen itu berupa pesawat udara jenis OV-10 F Bronco .
Monumen pesawat Bronco itu berada pada lahan taman yang cukup luas. Di sekitar monumen terdapat taman dengan berbagai jenis tanaman dan bangunan peneduh dengan pilar-pilarnya yang berbentuk setengah lingkaran.
Pesawat yang dijadikan monumen itu sangat bersejarah karena menjadi salah satu alat pertahanan yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara pada masa lampau.
Pesawat yang dibuat pada tahun 1976 itu tergabung dalam Skadron Udara 21 yang bermarkas di Lapangan Udara Abdul Rachman Saleh , Malang, Jawa Timur.
Pesawat yang dibuat pada tahun 1976 itu tergabung dalam Skadron Udara 21 yang bermarkas di Lapangan Udara Abdul Rachman Saleh , Malang, Jawa Timur.
Yang menarik, pesawat itu
berperan aktif dalam konflik di Timor Timur. Saat itu karena ketiadaan bom yang baru akan dikirimkan oleh Amerika Serikat
setelah 3 tahun dari pembelian disiasati dengan memasang bom-bom Rusia
dengan memodifikasi bagian tempat penampung bom di pesawat
OV-10 Bronco adalah pesawat militer ringan yang berbaling-baling dan bermesin ganda
buatanNorth American Rockwell sebagai pesawat serang ringan dan pesawat angkut
ringan. Pesawat ini dikembangkan pada tahun 1960-an
sebagai pesawat khusus untuk pertempuran COIN (COunter-INsurgency)
atau anti-gerilya.
OV-10 Bronco mampu terbang pada kecepatan sekitar 560 km/jam, memuat bahan peledak eksternal seberat 3
ton, dan mampu terbang tanpa henti selama 3 jam atau lebih. Pesawat ini sangat dikenal karena kemampuannya dalam mengemban berbagai misi.
Selain itu juga karena kemampuannya dalam memuat
berbagai macam senjata dan kargo, area pandang pilot yang
luas, kemampuan terbang dan mendarat di landasan yang pendek, biaya
operasi yang murah dan kemudahan dalam perawatan. Dalam banyak kejadian,
pesawat ini mampu terbang baik hanya dengan menggunakan satu mesin.
Squadron Udara OV-10F Bronco itu sendiri juga sangat legendaris karena terlibat banyak operasi tempur. Sejak
kehadirannya, OV-10F ikut serta dalam hampir setiap perang di dalam
negeri. Mulai dari Operasi Seroja, Operasi Tumpas, Operasi Halilintar,
Operasi Guruh dan Petir, Operasi Kikis Kilat, Operasi Tuntas, Operasi
Halau, Operasi Rencong Terbang, Operasi Oscar.
Skuadron itu awalnya terbentuk sebagai Squadron
Udara 3, kemudian menjadi Squadron Udara 1, dan akhirnya diganti menjadi
Squadron Udara 21.
Pada tanggal 5 Oktober 1976, pesawat OV-10F Bronco melakukan demo udara dalam rangka hari jadi
ABRI di Parkir Timur Senayan. Konon kabarnya segera setelah acara,
pesawat berangkat ke Bacau untuk mendukung operasi militer Seroja,
menyelamatkan rakyat Timor-Timur dari kekejaman komunis Fretilin.
Monumen pesawat OV -10F Bronco itu menjadi tempat wisata alternatif di Jombang. Banyak warga yang mendatangi kawasan wisata ini untuk beristirahat dan bersantai sambil berfoto ria dan menyimak sosok pesawat yang legendaris ini.
https://youtu.be/Y1O_-O737rc
BalasHapus