Dari sebuah Jalan kecil yang sudah beraspal dan di dekat lapangan yang cukup luas di Dusun Mirigambar Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung – Jawa Timur, ada sebuah bangunan candi bernama Candi Mirigambar.
Bila dilihat sepintas tak ada yang menarik dari Candi Mirigambar yang berlokasi di dekat perkampungan dan persawahan itu.
Bentuk bangunannya cukup kecil dengan keadaan beberapa bagian bangunannya tampak seperti mau ambruk saja. Disamping juga karena banyaknya lumut dan jamur di susunan batu candinya yang terbuat dari batu bata merah.
Namun jika mengamati relief-relief di dinding candi itu, ada yang menarik perhatian dengan adanya beberapa relief bergambar satwa seperti kelinci, anjing, burung, singa, dan udang.
Konon, relief bergambar udang di Candi Mirigambar itu cuma ada di candi ini dan merupakan satu-satunya diantara candi-candi di Indonesia.
Ada juga beberapa relief sosok pria seperti seorang raja, ningrat atau keturunan bangsawan entah itu siapa yang dikelilingi oleh sosok lainnya semacam pembesar di kerajaan.
Relief pria ningrat itu juga tampak menghiasi di bagian depan kaki candi sebelah kanan dan kiri.
Relief perahu yang didayung beberapa pria juga menghiasi dinding candi Mirigambar. Entah apa makna dan hubungan relief sosok pria dan yang lainnya itu dengan relief aneka satwa yang ada.
Warga setempat menganggap relief-relief itu sebagai adegan dalam kisah Angling Darma. Sementara ada ahli sejarah yang berpendapat bahwa relief-relief itu berkisah tentang kisah Panji yang bisa dikenali karena memakai ' tekes ' ( blangkon ), bertelanjang dada dan memakai penutup kain pada bagian bawahnya.
“ Sayang, ada tiga panel relief candi yang hilang karena dijarah pencuri. Termasuk relief bergambar kelinci ,” ujar Suyoto (37), juru pelihara Candi Mirigambar sambil menunjukkan letak relief-relief itu yang tampak ‘ kosong ‘ dan hanya tinggal lubang bekas penjarahan saja.
=======================================================================
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
Harimau
dan Singa Liar Di Lamongan
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo
Nenek
Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya
Pantai Panyuran - Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Nuansa
Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo
Wisat`
Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir
Jejak
Majapahit di Candi Jabung
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso
Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut Di Museum Probolinggo
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo
Tips Mencari Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso
Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut Di Museum Probolinggo
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo
Tips Mencari Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog
================================================================
Candi Mirigambar memiliki panjang 50 m, lebar 7,70 m dan tinggi 2,35 m ini merupakan candi tunggal karena tidak memiliki candi perwara di sekitarnya. Dengan sebuah undakan pada sisi barat yang dipenuhi oleh ornament relief-relief yang terpahat cukup halus itu.
Pada sisi utara,timur dan selatan terdapat bas-relief, dan di sudut tenggara terdapat sebuh pilaster yang kedua sisinya melukiskan seekor burung garuda.
Pada bagian batu candi terdapat angka tahun 1214 Ç sedangkan dua buah lainnya yang berukuran panjang lebih kecil berangka tahun 1310 Ç.
Ditilik dari kronogramnya, pembangunan candi Mirigambar diperkirakan sejak akhir pemerintahan Kertanegara (Singosari) hingga masa pemerintahan Hayam Wuruk (Majapahit).
Candi Mirigambar ini memang cukup menarik untuk dikunjungi. Walau pada musim kemarau masih terdapat lumut dan jamur di beberapa bangunan candi, namun musim kemarau adalah saat yang tepat mengunjungi Candi Mirigambar
Karena kondisi candi dan lingkungannya yang terlihat cukup bersih dan bisa menikmati relief-relief candi dengan detail.
Berbeda keadaannya jika mengunjungi candi Mirigambar pada musim penghujan.
“ Pada musim penghujan, bangunan candi lebih banyak ditumbuhi lumut dan lebih lama proses pembersihannya. Lingkungan di sekitar candi juga sangat lembab,” ujar Suyoto.
Tidak jelas kapan candi Mirigambar ditemukan. Namun sebuah laporan Belanda tahun 1915 menyebutkan bahwa kondisi candi tidak jauh beda dengan sekarang. Berdasarkan foto dari N.J.Krom, bagian timur candi sudah rusak namun masih terdapat relief.
Ada gapura masuk yang lebih tinggi, dengan beberapa relief di kaki candi yang masih ada dan masih utuh. relief bergambar kelinci dan juga pilaster jbergambar garuda masih terdapat di beberapa sudut candi.
Candi Mirigambar pernah dipugar pada sekitar tahun 1970 dengan pemugaran hanya sebatas menegakkan kembali badan candi yang miring, namun tidak sampai tegak sepenuhnya.
Pada saat itu para ahli memasang besi pada pondasi candi agar candi tidak semakin miring. Selain bertujuan juga agar akar pohon beringin tidak sampai menjalar masuk ke dalam candi dan merusak candi tersebut.
Walau bentuknya nan mungil dan sederhana, ada banyak kisah yang cukup menarik di Candi Mirigambar - Tulungagung ini.
Sbenarnya msih bnyak sich candi pninggalan sjarah d T.agung..
BalasHapusTp syang pmerintah T.agung tdk memperhatikannya..
T.T