Ada yang tampak berbeda dengan museum yang satu ini. Tampak beberapa personel dengan berseragam militer berjaga di posnya dan hilir mudik di kawasan museum. Begitu pula pada halaman depan museum terdapat beberapa kendaraan tempur militer dengan warna dorengnya yang khas.
Museum itu adalah Museum Brawijaya yang memang khusus untuk menyimpan koleksi benda-benda yang berkaitan dengan militer.
Berada di museum itu dan menyimak kolesinya, kita seakan larut dalam nostalgia sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada masa lampau.
_____________________________________
___________________________________
Berada di museum itu dan menyimak kolesinya, kita seakan larut dalam nostalgia sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada masa lampau.
Museum Brawijaya berlokasi di Jalan Ijen, tak jauh dari pusat kota Malang.Museum ini dibangun pada tahun 1967 dan selesai 1968 dengan arsitek Kapten Czi Ir.Soemadi.
Ide dan usaha untuk pendirian Museum Brawijaya telah dilakukan sejak tahun 1962 oleh Brigjend TNI (Purn) Soerachman, yang pada saat itu menjabat mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962.
Ide dan usaha untuk pendirian Museum Brawijaya telah dilakukan sejak tahun 1962 oleh Brigjend TNI (Purn) Soerachman, yang pada saat itu menjabat mantan Pangdam VIII/Brawijaya tahun 1959-1962.
Peresmian museum Brawijaya pada tanggal 4 Mei 1968.Nama Museum Brawijaya ditetapkan berdasarkan keputusan
Pangdam VIII/Brawijaya pada tanggal 16 April 1968. Museum ini memiliki sesanti (wejangan)
'Citra Uthapana Cakra' yang berarti sinar (citra) yang membangkitkan
(uthapana) semangat/kekuatan (cakra).
Setelah melapor dan izin pada petugas di pos jaga, saya kemudian melangkahkan kaki memasuki museum. Di bagian depan museum terdapat Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Sedangkan pada halaman depannya terdapat area yang dikenal dengan Taman Senjata yang bernama 'Agne Yastra Loka'. Diartikan secara bebas sebagai tempat/taman (loka) senjata (yastra) yang diperoleh dari api (agne) Revolusi tahun 1945.
Sedangkan pada halaman depannya terdapat area yang dikenal dengan Taman Senjata yang bernama 'Agne Yastra Loka'. Diartikan secara bebas sebagai tempat/taman (loka) senjata (yastra) yang diperoleh dari api (agne) Revolusi tahun 1945.
Di taman itulah terdapat pajangan beberapa kendaraan tempur yang dulu menjadi saksi pertempuran antara pejuang Indonesia dan tentara kolonial seperti tank, meriam, panser dan sebagainya.
Ruangan pertama di dalam museum adalah ruangan Lobi.Ruang ini terletak di antara Ruang Koleksi I dan Ruang Koleksi II. Di
ruang ini terdapat dua relief dan dua perangkat lambang-lambang kodam di
Indonesia.
Relief di sebelah selatan menggambarkan wilayah kekuasaan
Majapahit. Ada juga pahatan perahu Hongi yang menggambarkan bahwa
Majapahit memiliki armada laut yang kuat sehingga berhasil mempersatukan
Nusantara, serta pahatan Raden Wijaya dalam bentuk Harihara.
Sedangkan relief di sebelah utara menunjukkan daerah-daerah
tugas yang pernah dijalani oleh pasukan Brawijya dalam rangka menegakkan
kemerdekaan; menumpas gerakan separatis dan gerombolan pengacau
keamanan; serta tugas internasional sebagai pasukan perdamaian dan
keamanan PBB di luar negeri.
Di dalam Ruang Koleksi I terdapat pajangan benda-benda dari tahun 1945 - 1949. Diantaranya adalah Foto-foto Panglima Kodam di Jawa Timur sejak 1945 sampai sekarang, lukisan pakaian seragam PETA, HEIHO dan pejuang, Lukisan Pamen, Pama, Bintara, dan Tamtama prajurit PETA.
Awetan burung merpati pos yang pernah digunakan sebagai kurir di daerah Komando Ronggolawe, Lamongan/Bojonegoro dengan front Surabaya pada tahun 1946 juga ada disana.
_______________________________________________
Awetan burung merpati pos yang pernah digunakan sebagai kurir di daerah Komando Ronggolawe, Lamongan/Bojonegoro dengan front Surabaya pada tahun 1946 juga ada disana.
Koleksi lainnya adalah termos dibuat dari tempurung kelapa yang pernah digunakan oleh tentara PETA pada masa penjajahan Jepang, pedang samurai sebagai kelengkapan perwira Jepang
yang berhasil direbut TKR dari tentara Jepang di perkebunan Ngrakah,
Sepanon, Kabupaten Kediri.
Koleksi lainnya adalah meja dan kursi yang digunakan untuk perundingan
penghentian tembak-menembak (gencatan senjata) antara TKR/pejuang dengan
Sekutu di Surabaya pada tanggal 29 Oktober 1945.
Pihak Indonesia diwakili oleh Bung Karno, sedangkan pihak Sekutu diwakili oleh Mayjen Havtorn dan Brigjen Mallaby.
Pihak Indonesia diwakili oleh Bung Karno, sedangkan pihak Sekutu diwakili oleh Mayjen Havtorn dan Brigjen Mallaby.
Ada juga koleksi senjata buatan pabrik senjata di Mrican, Kediri tahun 1945-1946, alat perhubungan atau radio yang pernah digunakan oleh Denhub Brawijaya pada tahun 1945-1946, lukisan pertempuran Surabaya sekitar 10 November 1945, dan senjata-senjata dari hasil rampasan pertempuran.
Selain itu juga ada koleksi mata uang yang pernah beredar pada masa perjuangan dan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang pernah digunakan dr.Harjono
yang gugur menghadapi Belanda dalam pertempuran di Krian, Mojokerto pada
tahun 1948, peta-peta kuno
Di etalase lainnya terpajang pakaian dan mantel Letkol dr.Soebandi, dokter Brigade III/Damarwulam merangkap Resimen Militer Jember.
Dan yang menarik , ada juga mobil sedan keluaran pabrik Desoto USA tahun 1941 yang pernah digunakan Kolonel Sungkono, Panglima Divisi I/Jawa Timur 1948.
Dan yang menarik , ada juga mobil sedan keluaran pabrik Desoto USA tahun 1941 yang pernah digunakan Kolonel Sungkono, Panglima Divisi I/Jawa Timur 1948.
Untuk koleksi di Ruang Koleksi II juga tak jauh berbeda. Disana kita bisa menjumpai Peta kota Malang dan perkembangannya,Foto-foto burgemester dan walikota Malang dari zaman pemerintahan Belanda sampai sekarang, Peralatan perang yang pernah digunakan pasukan Brawijaya untuk merebut Irian Barat pada Operasi Trikora tanggal 19 Desember 1961
Ada juga senjata-senjata hasil rampasan Operasi Trisula dalam rangka penumpasan sisa-sisa komunis di Blitar Selatan tahun 1968,Senjata-senjata hasil rampasan Operasi Seroja di Timor Timur oleh pasukan Brawijaya tahun 1975-1976, Album nama prajurit Brigif 2 Dharma Yudha yang gugur dalam Operasi Seroja, Bendera Portugal hasil rampasan Brigif Linud 18 pada Operasi Seroja 1975.
Museum ini juga dilengkapi dengan perpustakaan. Sedangkan di halaman belakang museum terdapat pajangan koleksi perahu tradisional dan Gerbong Maut yang legendaris.
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Misteri Masjid Jin Yang Indah dan Megah
Wisata Religi Ke Pura Di Jawa Timur
Masjid Muhammad Cheng Hoo Yang Berhias Lampion
Keunggulan Bergabung dan Menulis di Vlog - Vivanews
Jejak Tragedi Gerbong Maut Di Museum Brawijaya
Jejak Kebesaran Sunan Giri Di Gresik
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara
Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur
Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan
Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe
Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta
Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan
Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk
Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Sumur Gemuling Yang Keramat Di Makam Sunan Bejagung
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
================================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar