Berwisata kota ( City Tour ) menikmati
suasana Kota Surabaya tentu sangat mengesankan. Apalagi jika hal itu
merupakan fasilitas gratis yang diberikan oleh House of Sampoerna dengan program Surabaya Heritage Track.
Dengan Surabaya Heritage Track ini , pengunjung museum akan diajak berkeliling dengan menggunakan Angkutan sebuah bis yang berwarna Merah dan bentuknya seperti trem.
___________________________________
Surabaya Heritage Track ini diadakan
tiap hari Jum’at, Sabtu dan Minggu dengan jadwal trip pukul 09.00,
11.00 dan 15.00.
Berangkat dari halaman depan A Café di House of Sampoerna dan kembali ke tempat semula.
Tiap trip dibatasi 20 peserta saja plus 2 petugas sesuai dengan kapasitas tempat duduk di dalam bis.
Berangkat dari halaman depan A Café di House of Sampoerna dan kembali ke tempat semula.
Tiap trip dibatasi 20 peserta saja plus 2 petugas sesuai dengan kapasitas tempat duduk di dalam bis.
Peminat wisata kota harus mendaftar
dulu di kantor yang berada di ruangan dekat A Café.
Setelah selesai, peserta wisata kota yang disebut Tracker akan diberi tiket, peta Surabaya Heritage Track dan Tag ID.
Setelah selesai, peserta wisata kota yang disebut Tracker akan diberi tiket, peta Surabaya Heritage Track dan Tag ID.
Dalam wisata Kota ini, dengan ditemani oleh seorang Pemandu dari House of Sampoerna, peserta wisata kota akan diajak berkunjung ke lokasi dan tempat dengan bangunannya yang bersejarah.Biasanya route wisata kota mengikuti
moment dan suasana yang sedang berlangsung. Seperti moment Natal,
Imlek, puasa, lebaran, hari kemerdekaan, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa route lokasi yang dikunjungi oleh Surabaya Heritage Track :
Selain jadwal reguler, ada jadwal khusus yang diadakan setahun sekali pada Surabaya Heritage Track dengan mengunjungi kawasan wisata religi Makam Sunan Ampel yaitu Ngabuburit Bersama Surabaya Heritage Track.
Sesuai dengan nama dan tema even, Ngabuburit Bersama
Surabaya Heritage Track ini diadakan selama bulan Ramadhan dengan 2 kali jadwal
trip pada setiap hari, yaitu pukul 13.30 dan pukul 15.00.
Agar peserta yang biasa disebut dengan Tracker ini tidak ketinggalan , mereka diharapkan sudah ada di lokasi 10 menit sebelumnya.
Agar peserta yang biasa disebut dengan Tracker ini tidak ketinggalan , mereka diharapkan sudah ada di lokasi 10 menit sebelumnya.
Ngabuburit bersama Surabaya Heritage Track ini berangkat
dari halaman depan A Café dengan menggunakan bis Surabaya Heritage Track yang
berwana merah mencolok.
Sambil menunggu waktu berbuka puasa, selama 1,5
jam Tracker diajak berkeliling menuju
kawasan Wisata Religi Makam Sunan Ampel, yang berjarak sekitar 1,5 km dari
House Of Sampoerna.
Bila ditempuh dari sisi timur, makam Sunan Ampel berjarak sekitar 300
meter dari jalan raya dengan aktifitas dan lalu lintas yang cukup
padat. Di tepi jalan raya itu tampak sebuah gerbang yang berukuran tidak
terlalu besar.
Di kampung ini juga banyak terdapat komunitas orang Arab.
Tracker juga diajak menyusuri pasar di kawasan Ampel yang menjual berbagai jenis dagangan mulai dari baju muslim, kurma, parfum,
aksesoris dan sebagainya.
Ada juga pedagang yang menjual kue tradisional seperti roti Maryam dan Apem Arab yang cukup terkenal di kampung ini.
Ada juga pedagang yang menjual kue tradisional seperti roti Maryam dan Apem Arab yang cukup terkenal di kampung ini.
Di kawasan wisata Religi Makam Sunan Ampel, tracker diberi
waktu 20 menit yang bisa digunakan untuk
mengunjungi makam Sunan Ampel dan masjid
Sunan Ampel yang kuno dan bersejarah, sholat, berbelanja oleh-oleh dan
sebagainya.
====================================================================
Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe
Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta
Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan
Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk
Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
====================================================================
Break Session :
OLeh-oleh Khas Tuban
Misteri Masjid Jin Yang Indah dan Megah
Wisata Religi Ke Pura Di Jawa Timur
Masjid Muhammad Cheng Hoo Yang Berhias Lampion
Keunggulan Bergabung dan Menulis di Vlog - Vivanews
Jejak Tragedi Gerbong Maut Di Museum Brawijaya
Jejak Kebesaran Sunan Giri Di Gresik
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara
Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur
Misteri Masjid Jin Yang Indah dan Megah
Wisata Religi Ke Pura Di Jawa Timur
Masjid Muhammad Cheng Hoo Yang Berhias Lampion
Keunggulan Bergabung dan Menulis di Vlog - Vivanews
Jejak Tragedi Gerbong Maut Di Museum Brawijaya
Jejak Kebesaran Sunan Giri Di Gresik
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara
Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur
Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan
Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe
Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta
Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan
Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk
Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga
Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban
Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Sumur Gemuling Yang Keramat Di Makam Sunan Bejagung
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong
Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung
Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura
Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
================================================================
2. Rumah Abu Keluarga Han
Di Surabaya
banyak terdapat bangunan kuno yang bersejarah dan tersebar di berbagai
penjuru daerahnya. Salah satunya berada di daerah kawasan Pecinan di Jl.
Karet. Di ruas jalan ini terdapat banyak bangunan Pecinan kuno dengan
bentuk yang masih seperti aslinya.
Salah satunya adalah Rumah Abu Keluarga Han yang merupakan bangunan kuno dan legendaris. Meskipun dikenal sebagai Rumah Abu Keluarga Han, di rumah ini tidak menyimpan abu orang yang sudah meninggal ataupun tentang abu lainnya.
Yang ada adalah kayu-kayu simbolis yang disebut ‘ sinci ‘ ( Papan Arwah
) dan bertuliskan dalam bahasa Tiongkok tentang nama-nama leluhur marga
Keluarga Han yang telah meninggal.
Sinci yang terletak di meja altar dan berwarna putih gading itu
berukuran panjang sekitar 20 cm dan lebar 5 cm.Altar persembahan itu
sepintas mirip dengan altar persembahan yang ada di kelenteng.
Rumah ini digunakan untuk kegiatan bersembahyang dan menghomati leluhur dari keluarga bermarga Han.
Rumah Abu Keluarga Han didirikan sekitar abad 18-19 oleh Han Bwe Koo, keturunan ke-6 dari Keluarga Han.
Sejarah Keluarga Han itu sendiri diawali oleh Han Siong Kong
yang berasal dari Tiongkok dan pertama kali tiba di Indonesia sekitar
tahun 1673 dengan mendatangi di kota pesisir Lasem.
Sejarah Keluarga Han kemudian berlanjut dengan salah satu keturunannya
yaitu Han Bwee Koo yang datang ke Surabaya dan diangkat menjadi Kapiten
der Chineezen. Yaitu wakil pemerintah kolonial Belanda untuk menjadi
pemimpin orang-orang Tionghoa di Surabaya.
Semua keluarga baik dekat maupun jauh berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada para leluhur yang sudah tiada.
Ada juga minuman putao chee chiew, sejenis anggur rendah alkohol. Dan
yang wajib ada tebu sebagai simbol manis-manis. Supaya di tahun yang
baru ini semua keluarga diberikan rezeki dan kehidupan yang manis.
3. Kelenteng Hok An Kiong
Kelenteng
yang satu ini biasa disebut dengan nama Kelenteng coklat. Bukan karena
kelenteng ini terbuat dari coklat. Atau bukan pula karena Bangunannya
berwarna coklat. Kelenteng ini tak beda dengan
kelenteng lainnya yang identik dengan warna terang dan mencolok yang
didominasi merah, kuning , dan hijau.
Sebutan itu karena Kelenteng yang bernama Kelenteng Hok An Kiong ini berlokasi di Jalan Coklat No. 2 Surabaya, Jawa Timur. Kelenteng itu ternyata merupakan salah satu kelenteng yang kuno dan usianya telah ratusan tahun.
Kelenteng yang konon paling tua di Surabaya ini didirikan pada Tahun 1830 oleh Hok
Kian Kong Tik, perkumpulan orang Tionghoa asal Hok Kian.Seperti Kelenteng lainnya, Kelenteng
ini memiliki dewi utama bernama Ma Cou Po yang konon asli didatangkan dari Tiongkok.
Ma Cou Po alian Thian Siang Seng Bou (
Ibu Suci Di Atas Langit adalah Dwi pelindung Pelaut dan Nelayang.
Kelenteng ini dibangun untuk menghormatinya.
Karena dipercaya menguasai tujuh Samudera,
ada tradisi unik di masyarakat Tionghoa yang biasanya membawa patung
Makco Poo bila mereka sedang berpergian melalui Laut atau samudera agar
perjalanan mereka senantiasa lancar dan selamat.
Nah, apabila Anda sedang berkunjung dan berada di Surabaya, usahakan untuk mengikuti wisata kota yang ala Surabaya Heritage Track ini.
Selain gratis, Anda juga bisa menyimak berbagai bangunan sebagai jejak- kemegahan Kota Pahlawan ini pada masa lampau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar