Rabu, 07 November 2012

Menyimak Perajin Arca Dari Trowulan - Mojokerto

Ada pemandangan yang menarik ketika  saya berada di daerah Trowulan Kabupaten Mojokerto - Jawa Timur. Di ruas jalan Jombang - Trowulan - Surabaya itu banyak terdapat arca-arca dalam berbagai bentuk yang dipajang di tepi jalan raya. 

Arca-arca yang bergaya kuno itu ternyata adalah barang dagangan warga setempat baik yang belum laku terjual atau sudah siap kirim.

Mereka membuat arca-arca itu dengan menggunakan bahan baku batu dengan jenis tertentu yang didatangkan dari kabupaten Pacitan. Mereka ada yang membuat arca dengan bentuk arca yang sudah lazim seperti arca Budha, Ganesha, Dewa dan Dewi dan sebagainya.

Ada juga yang mengerjakan pembuatan arca dengan mengikuti bentuk dan desain dari pemesan. Harga arca-arca itu umumnya berkisar dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah yang bergantung pada ukuran,bentuk dan kesulitan cara pembuatannya.

Misalnya saja arca Budha sedang tiduran  dengan ukuran 1 meter  ada pedagang yang menjual dengan harga Rp 150.000. Sedangkan arca ganesha yang berukuran cukup besar dengan tinggi sekitar 2 meter ada yang menjualnya dengan harga Rp 8.000.000.Untuk pengiriman arca ke luar kota itu tentu mereka melakukannya dengan hati-hati dan dengan perlakuan khusus pada pengepakannya.

Saya menjumpai salah seorang perajin arca di Trowulan yang bernama Pak Sutrisno. Pria ini ternyata sangat mahir dalam membuat arca. dengan keahlian dan pengalamannya, Pak  Sutrisno bisa mengerjakan dan menyelesaikan patung Budha sedang tidur hanya dalam waktu 2 hari saja.

Bisa dibayangkan betapa cekatannya pria ini dalam bekerja karena harus mengerjakan mulai dari memilih batu yang masih  berbentuk bongkahan  , memotong, menatah dan menghaluskan arca yang hampir jadi itu  dalam rentang waktu yang cukup singkat.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================

Sungguh mengagumkan melihat cara kerja mereka yang begitu cepat  dan hasil karya arca mereka yang sangat bagus. Penggarapan setiap arca itu  dengan detail yang jelas  dan tekstur yang rapi.

Yang menarik, menurut Pak Sutrisno  ternyata posisi arca juga  ikut menentukan harga jual  arca. Arca dengan posisi duduk ternyata lebih mahal jika dibandingkan dengan arca dengan posisi berdiri.

Pasalnya, untuk mendapatkan bentuk arca yang proporsional dalam bentuk duduk tentu membutuhkan bahan batu yang lebih banyak dan lebih sulit dalam hal pengerjaannya.

Ketika para perajin arca itu sedang bekerja diantara arca-arca yang ada di sekitarnya, terasa banyak keindahan yang bisa diabadikan secara fotografis.

Dengan hasil arca yang sangat indah dan bagus,   bagi orang awam tentu terasa  cukup sulit juga untuk membedakannya dengan arca kuno yang asli.

Pembuatan arca-arca itu menjadi sebuah usaha  dan kegiatan yang menngerakkan roda perekonomian  warga Desa Trowulan.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar