Senin, 19 November 2012

Makam Katolik Bagi Uskup Dan Pastor Di Puhsarang

Ketika melintasi jalur menuju ke wisata Gua maria Lourdes di Puhsarang, Kediri - Jawa Timur, saya menjumpai bangunan gerbang yang cukup unik. Gerbang setinggi 3 meter itu berbentuk melengkung dengan terbuat dari susunan bebatuan. 
 
Pada bagian atas gerbang itu tertulis Ausoleum Peta dan Columbarium.Tulisan itu ternyata sudah tidak lengkap karena tulisan sebenarnya adalah Mausoleum Pieta. 


Karena penasaran dan tidak tahu apa arti tulisan dalam bahasa Latin itu, saya kemudian melangkahkan kaki memasuki gerbang itu yang ternyata bersambung dengan menuruni undak-undakan sepanjang sekitar 30 meter. 

Lepas dari undak-undakan itu terdapat halaman yang cukup luas dengan beberapa bangunan di sekitarnya. Ternyata tempat ini merupakan makam Katolik khusus bagi Para Uskup dan Pastor  yang tinggal dan bekerja di Keuskupan Surabaya.

 
Makam itu dengan memakai pola kuburan seperti yang ada  di makam Kerkop Muntilan dan di makam tempat ziarah Kaliori, Purwokerto serta tempat makam romo-romo Yesuit di Cirisonta, Jawa Tengah. 

Pada sisi kiri kawasan ini terdapat sebuah ornamen yang berbentuk patung Yesus Kristus yang mengembangkan tangannya ke bagian depan. Patung setinggi 3 meter itu tampak mengkilat dengan warna putih dan merah pada jubahnya.

Di sekitar patung ini terdapat bangunan dengan dinding yang berkeramik. Pada dindingnya terdapat panel-panel yang berisi nama dan keterangan lainnya tentang jenazah yang dimakamkan di tempat ini. 


Pada panel itu juga terpasang foto, kata-kata kenangan, rangkaian bunga, patung malaikat dan ornamen penghias lainnya yang dipasang oleh keluarga yang ditinggalkan.

Sedangkan pada sisi kanan tempat ini terdapat bangunan yang bentuknya seperti pendapa. 


Di bagian depan pada sisi kanan dan kirinya juga terdapat dinding berkeramik dengan panel-panel bertuliskan nama jenazah yang dikelompok sesuai dengan bloknya masing-masing.

 
Diantara panel itu terdapat panel yang berwarna biru yang menjelaskan bahwa panel itu sudah ada yang memesannya.Memasuki ruangan bangunan ini pada lantainya terdapat hiasan yang bertuliskan Yubileum Tahun 2000 dan tulisan Kristus Kemarin, hari Ini , Selamanya.
=======================================================================
Break Session :

OLeh-oleh Khas Tuban 

Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri 
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya 

Jejak Bioskop Peninggalan Dinasti Sampoerna
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya






================================================================

Selain itu juga terdapat ornamen yang berupa patung yang berwarna emas. Patung yang bergaya Gothic dengan detailnya yang ekspresif itu menggambnarkan sosok patung Bunda Maria sedang memangku Yesus Sang Putra yang baru saja diturunkan dari salib atau biasa disebut patung Pieta. Patung Maria Pieta itu terletak di atas sebuah tabernakel kosong yang mirip dengan kuburan orang Yahudi.

Di bagian belakang patung Pieta itu tedapat prasasti Mgr. Johanes Sudiarna  Hadiwikarta dan Mgr. Johannes  Klooster, CM dari Keuskupan Surabaya.Yang menarik, Mgr. Johannes Klooster, CM, Uskup Surabaya, yang meninggal pada tahun 1990 dan dimakamkan di Makam Kembang Kuning - Surabaya dipindahkan dari makamnya semula dan dimakamkan kembali di Puh Sarang ini pada tanggal 28 September 2000. 

Begitu pula dengan Romo J.H. Sumarki, CM, yang meninggal pada tahun 1999 dan dimakamkan di kuburan untuk umat Katolik di kawasan lainnya di dalam  Puh Sarang, pada hari itu juga dipindahkan dan dimakamkan kembali di Mausoleum Pieta.

Hal yang serupa juga dilakukan pada tanggal 28 September 2000 ketika kuburan Mgr. Michael Verhoeks, CM, Vikaris Apostolik Keuskupan Surabaya, yang meninggal pada tahun 1952 dan dimakamkan di makam Kembang Kuning Surabaya dibongkar dan jenazah Mgr. M. Verhoeks, CM, dimakamkan kembali di Mausoleum Pieta di Puhsarang.

Tempat ini diberi nama MAUSOLEUM PIETA. Mausoleum dalam bahasa Latin berarti makam atau kuburan. Dalam kuburan ini jenazah para romo tidak dimakamkan di tanah tapi dimasukkan ke dalam sebuah makam yang  bersusun dua. Semuanya ada 48 makam di mausoleum Pieta ini, yang dirancang oleh Ir. A.S. Rusli dan Ir. Harry Widayanto.

Setelah menyimak makam katolik ini, saya kemudian melanjutkan perjalanan dengan menaiki tangga yang ada di bagian tengah makam yang ternyata menuju ke kawsan Bumi Perkemahan Tabor yang sangat luas dengan berbagai jenis pepohonan yang besar dan rindang.

Saya kemudian berbalik arah dengan melanjutkan perjalanan menuju ke Gua Maria Lourdes yang reportasenya bisa Anda baca dengan Langsung Mengklik Link berikut ini : 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar