Bentuk bangunan masjid ternyata tak hanya berupa bangunan berkubah saja. Tetapi ada juga masjid dengan bangunannya yang berbentuk seperti kelenteng atau tempat peribadatan umat Tri Dharma.
Adalah Masjid Muhammad Cheng Hoo yang memiliki arsitektur bangunan unik itu .
Tak hanya menggunakan warna-warna yang cerah dan mencolok seperti merah, kuning dan hijau, tetapi masjid itu juga ada yang menggunakan ornamen berupa lampion ala Tiongkok.
Perpaduan budaya Tiongkok, Arab dan Jawa yang diterapkan dalam pembangunan masjid itu menjadikannya tampak unik dan berbeda sehingga juga menjadi tujuan wisata alternatif dan wisata religi.
1. Masjid Muhammad Cheng Hoo Di Surabaya
Bangunan itu adalah Masjid Muhammad Cheng Hoo yang berada di dalam area
Gedung Serba Guna Persatuan Islam Tionghoa Indonosia ( PITI ) - Jawa
Timur.Lokasinya yang berada di dalam kawasan perkampungan membuat
keberadaan masjid ini agak terpencil walau terletak hanya berjarak
sekitar 1 km dari balai Kota Surabaya.
Masjid yang unik ini ukuran dan bangunannya tidak terlalu besar dan
hanya mampu menampung 200 jamaah.
Namun karena keunikan bentuk dan arsitektur bangunannya, membuat masjid ini menarik untuk dikunjungi.
Namun karena keunikan bentuk dan arsitektur bangunannya, membuat masjid ini menarik untuk dikunjungi.
Masjid ini didominasi oleh warna merah dan kuning. Kubahnya berbentuk
seperti pagoda yang mengingatkan pada bentuk bangunan di kelenteng.Di
bagian depan masjid terdapat prasasti peresmian masjid ini. Sedangkan di
bagian atas pintu masuk masjid bagian depan terdapat papan nama masjid
ini dalam tulisan bahasa Indonesia dan tulisan Tionghoa.
Pada sisi kanan dan kiri dinding masjid bagian depan terdapat ornamen
bertuliskan lafal dalam huruf Arab dan berwarna emas.
Di bagian dalam ruangan masjid terdapat mimbar pengimaman yang bentuknya sederhana.
Di bagian dalam ruangan masjid terdapat mimbar pengimaman yang bentuknya sederhana.
Kesan yang cukup megah dan artistik tampak pada kubah masjid bagian
dalam yang berhias ornamen dan kaca mozaik dalam perpaduan warna yang
indah.
Sebuah lampu gantung yang berukuran cukup besar menggantung di bagian tengahnya.
Sebuah lampu gantung yang berukuran cukup besar menggantung di bagian tengahnya.
Yang menarik, pada dinding luar yang berada di samping kiri masjid
terdapat relief yang sangat indah. Relief itu menggambarkan sosok
Muhammad Cheng Hoo dengan kapal layarnya yang sangat legendaris.
Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama pada tanggal 15 Oktober 2001 bertepatan dengan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pembangunannya baru dilaksanakan 10 Maret 2002 dan baru diresmikan pada13 Oktober 2002.
Nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan pada Laksamana Cheng Hoo
asal Cina yang beragama Islam. Dalam perjalanannya di kawasan Asia
Tenggara, Cheng Ho bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, tetapi juga
menyebarkan agama Islam.
______________________________
Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :
_____________________________
Perpaduan Gaya Tiongkok dan Arab memang menjadi ciri khas masjid ini.
Arsitektur Masjid Cheng Ho diilhami Masjid Niu Jie ( Ox Street ) (Ox Street) di Beijing yang dibangun pada tahun 996 Masehi
Masjid Muhammad Cheng Hoo berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter
persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Masjid Muhammad
Cheng Hoo juga memiliki delapan sisi dibagian atas bangunan utama.


Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. Maknanya adalah angka 11
untuk ukuran Ka'bah saat baru dibangun, angka 9 melambangkan Wali Songo dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/ kejayaan dalam bahasa Tionghoa).
Lampion umumnya menjadi ornamen dan lampu penerang di kelenteng, tempat
peribadatan atau rumah warga berretnis Tionghoa. Tetapi di daerah
Pandaan, ternyata ada masjid yang menggunakan lampion sebagai ornamen
dan lampu penerangnya.
Masjid itu juga cukup unik karena bentuk bangunannya yang khas ala bangunan kelenteng.
Warnanya juga didominasi oleh warna merah, hijau dan kuning alan warna
bangunan kelenteng. Keberadaan masjid itu menjadi masjid kembaran dengan
bangunan serupa yang ada di kota Surabaya.
Masjid itu bernama Masjid Muhammad Cheng Hoo yang berada di daerah
Pandaan , Kabupaten Pasuruan - Jawa Timur. Lokasinya mudah dijumpai dan
dituju karena berada di tepi jalan raya utama pada pertigaan arah
menuju Pasuruan, Malang dan Surabaya. Atau sekitar 300 meter dari
terminal Pandaan.
Masjid Cheng Ho Pandaan gaya arsitekturnya mengadopsi bentuk dan desain
bangunan Masjid Cheng Hoo Surabaya yang telah lebih dulu menjadi ikon pariwisata.
tetapi berbeda dengan masjid yang ada di Surabaya yang berukuran kecil
dengan lahan yang terbatas, masjid di Pandaan ini justru sebaliknya.
Masjid ini berada di lahan yang sangat luas sekitar 1 hektar dan
bangunannya juga sangat besar dan megah.Ukuran keseluruhan masjid dua
lantai ini adalah 50 x 50m.
Lantai dasar Masjid Cheng Hoo Pandaan digunakan sebagai ruang pertemuan yang kadang kala juga disewakan untuk acara petemuan lainnya.
Lantai dasar Masjid Cheng Hoo Pandaan digunakan sebagai ruang pertemuan yang kadang kala juga disewakan untuk acara petemuan lainnya.
Bagi jamaah wisatawan atau musafir yang
ingin tidur sejenak bisa beristirahat di ruang tersebut.Bagi para
musafir yang ingin bermalam di masjid itu juga bisa dengan melapor pada
petugas jaga dan menitipkan kartu identitas.
Masjid Muhammad Cheng Hoo diresmikan pada tanggal 27 Juni 2008 oleh Bupati
Pasuruan yang pada saat itu dijabat oleh H.Jusbakir Aldjufri, SH. MM.
Pemberian nama Muhammad Cheng Hoo sebagai bentuk penghormatan dan mengenang pada Muhammad Cheng Hoo, penjelajah dan penyebar agama Islam dari Tiongkok yang sangat legendaris.
Pemberian nama Muhammad Cheng Hoo sebagai bentuk penghormatan dan mengenang pada Muhammad Cheng Hoo, penjelajah dan penyebar agama Islam dari Tiongkok yang sangat legendaris.
Kawasan masjid ini juga dilengkapi dengan deretan toko yang menjual makanan, pakaian, souvenir, buah dan sebagainya.
Sangat menarik menyimak ornamen bentuk desain masjid ini yang merupakan perpaduan budaya Arab, Jawa dan Tiongkok.
_______________________________
Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :
Sangat menarik menyimak ornamen bentuk desain masjid ini yang merupakan perpaduan budaya Arab, Jawa dan Tiongkok.
Pada sisi depan bagian atas terdapat ornamen yang bertuliskan lafalz
Allah. Sedangkan pada atapnya berbentuk seperti atap pada bangunan pagoda. Pada beberapa bagiannya terdapat ornamen berupa lampion dengan pendar dan cahayanya yang khas.
Pilar-pilar bangunan berbentuk silinder yang cukup besar dan kokoh.Dinding bangunan umumnya berupa jalusi atau sekat berronga dan ornamen ukiran yang berwarna emas. Pada bagian tengah di belakang pintu depan terdapat sebuah jam lonceng yang berbentuk klasik.
Melangkahkan kaki
menuju ke lantai dua terdapat ruangan sembahyang utama dengan warna
dinding yang didominasi oleh warna merah dan putih dengan karpet yang
berwarna hijau.
Pilar-pilar pada ruangan utama ini berwarna emas dan cukup tinggi sehingga mengesankan ruangan sangat lapang dan lega.
Pilar-pilar pada ruangan utama ini berwarna emas dan cukup tinggi sehingga mengesankan ruangan sangat lapang dan lega.
Jendela yang bermotif mozaik dan berupa Art Glass memberi tampilan yang
cukup indah pada masjid itu. Beberapa jendela itu bertuliskan
lafalz-lafalz Islami.
Pada saat senja, malam hari hingga fajar ketika lampu-lampu masjid dan
lamion itu dinyalakan, tampak pemandangan masjid Muhammad Cheng Hoo
yang sangat indah.
Dengan keunikannya itu, Masjid Cheng Hoo ini banyak didatangi oleh pengunjung untuk beribadah, beristirahat dan berwisata.
Berada di sana kita bisa menyimak indah dan harmonisnya perpaduan antara tiga budaya yang berbeda.
====================
Baca juga dan Klik artikel menarik berikut ini :
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Main Game = Dapat Dollars
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Main Game = Dapat Dollars
di Link berikut ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar