Jumat, 29 Juni 2012

Kuda Yang Tidur Dengan Memeluk Manusia

Jalan di depan rumah Kepala Desa Prijek Kecamatan Laren – kabupaten Lamongan sore  itu tampak ramai sekali. Banyak warga yang berduyun-duyun datang ke sana untuk melihat  atraksi kuda yang cukup unik.  


 Dalam atraksinya, kuda itu tidur  dengan memeluk   seorang pria yang juga tidur  dan berada di sampingnya.


Ya, atraksi kuda yang cukup unik itu adalah salah satu rangkaian atraksi dalam pentas kesenian tradisional Jaran jenggo yang berkembang di masyarakat Lamongan dan sekitarnya. Rumah Kepala Desa itu sendiri menjadi salah satu titik lokasi bagi Kuda Jenggo untuk berkunjung dan menunjukkan atraksinya.


Atraksi itu diawali dengan turunnya bocah sebagai pengantin sunat dari kuda Jenggo itu. Setelah mahkota, sayap dan beberapa aksesoris yang melekat pada tubuh kuda  Jenggo, dilepaskan, beberapa pria yang bertugas sebagai pawang tampak menyiapkan dan menggelar selembar karpet dengan sebuah bantal di atasnya.

 
Setelah karpet dan bantal itu siap, kuda Jenggo yang berdiri tak jauh dari tempat itu pun tampak melangkahkan kaki mendekat ke karpet itu.  Sambil dibantu oleh pawang,  tak berapa lama, kuda Jenggo itu  kemudian menundukkan dan merebahkan tubuhnya  ke karpet itu dengan beralaskan bantal.    


     
Sang pawang kemudian dengan sigap mengambil selembar kain batik untuk menutupi kepala dan tubuh kuda Jenggo yang tampak tidak bergerak sama sekali seolah tidur dengan pulasnya. Sang pawang kemudian tampak menari-nari di sekitar kuda itu. 

   --------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
 
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
 

OLeh-oleh Khas Tuban 

Hantu Yang Aneh di Lamongan 
Relief 3 Dimensi di Kelenteng Tuban 
Api Yang Tak Bisa Padam Di Bojonegoro

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban
Kota TEXAS Di Lamongan 
Museum Yang Menyimpan Benda-Benda Santet 

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban 


Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi

Kirab Piala Adipura Di Tuban
Parade Mobil Hias Di Tuban 
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut  Di Lamongan 
Kapal Selam Yang Terdampar Di Surabaya
 
 

=================================================================

Sementara seorang Pawang yang menjadi dukun kesenian ini tampak melakukan gerakan-gerakan tertentu dengan mulutnya yang berkomat-kamit mengucapkan japa mantra.


Tak dinyana, secara mengejutkan seorang pria kemudian tampak  terjatuh dengan tubuh yang  terus mengejang seperti orang yang telah meninggal dunia. Rupanya pawang itu sedang mengalami kerasukan  ( trance  ). 


Oleh pawang-pawang lainnya, tubuh pria itu kemudian diangkat dan dibawa mendekat ke tempat kuda yang tidur . Tubuh pria yang juga ditutupi selembar  kain batik itu lalu  diletakkan tepat disebelah kuda Jenggo . 

  
Tak hanya itu, kedua kaki kuda Jenggo kemudian diangkat oleh pawang dan ditata di atas tubuh manusia yang ada di dekatnya sehingga posisi  kuda jenggo tampak seperti  tidur dengan memeluk pria itu. 

Para pawang dan dukun jaran jenggo kemudian tampak menari-nari di sekitar  lokasi. Beberapa diantaranya tampak  menaiki tubuh kuda dan pria yang tak sadarkan diri itu dan menari-nari diatasnya. 


Karena dalam keadaan yang sedang trance, kuda dan pria itu tak merasa terusik atau kesakitan saat tubuhnya diinjak-injak oleh pawang dan dukun yang menari-nari di atas tubuhnya.




Tarian pawang itu dilakukan sekitar 5 menit lamanya. Setelah itu tubuh orang yang tak sadarkan diri kemudian diangkat dan dibawa menjauh dari kuda Jenggo. Setelah kain batik yang menutupi wajahnya dibuka,  dengan keadaan yang masih trance. Pria itu tampak membuka matanya  dengan bergerak dan bertingkah seperti harimau lengkap dengan  suaranya yang menggeram  dan cukup menyeramkan.

  
Setelah   bertarung   beberapa saat  dengan pawang lainnya, harimau jadi-jadian  itu kemudian dipegangi secara beramai-ramai oleh pawang lainnya untuk menyadarkan dirinya dengan mengeluarkan roh yang bersarang di dalam tubuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar