Rabu, 20 Maret 2013

Indahnya Berwisata Alam dan Religi di Pasuruan

Pasuruan adalah kota kecil di Jawa Timur. Di daerah yang berlokasi tak jauh dari Surabaya dan Malang ini memiliki beberapa potensi wisata yang sangat menarik.

 
 Mulai dari wisata alam, sejarah, budaya dan sebagainya.
_____________________________________



___________________________________
  
Dengan aneka pilihan wisata dan lokasinya yang strategis itu, banyak wisatawan yang berkunjung ke Pasuruan. Berikut ini adalah beberapa lokasi wisata di daerah yang berjulukan Kota Untung Suropati itu :



1. Kebun Raya Purwodadi

Ada beberapa  kebun raya di Indonesia yang pengelolaannya berada di bawah tanggung jawab Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ). Masing-masing kebyun raya itu memiliki tugas dan fungsi yang spesifik. 

Salah  satunya adalah Kebun Raya Purwodadi yang berada di Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur. Kebun raya ini berada di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan.



 Lokasinya yang berada tepat di tepi jalan raya utama Pasuruan – Surabaya  – Malang  dengan banyak angkutan umum yang melewatinya membuat wisata ini mudah untuk dikunjungi.

Dengan jam operasional mulai pukul 07.00 – 16.00, untuk memasuki Kebun Raya Purwodadi ini dikenakan tiket Rp 4500 + tiket donasi untuk PMI Rp 500 per pengunjung.
Kebun Raya Purwodadi ini didirikan pada tanggal 30 januari 1941 oleh Dr. L.G.M. Baas Becking. Lokasinya berada pada ketinggian 300 m dpl.



Pemilihan lokasi berupa habitat dataran rendah kering itu  cukup strategis karena bisa memberi pemandangan dan nuansa yang berbeda di kebun raya  ini pada musim kemarau dan musim penghujan.

Koleksi tanaman di Kebun Raya dengan luas sekitar 85 hektar ini terdiri dari 11.516 spesimen yang terbagi dalam 169 suku, 1864 jenis . 
______________________________________________ 
 Dapatkan Poin Gratis Di Surfactif 
   


_______________________________________________
 
Diantara koleksi tanamannya yang menarik itu berupa koleksi Palem, Pisang, Polong-polongan, Bambu, Paku , tanaman obat, anggrek dan koleksi tanaman yang mengandung minyak atsiri.

2. Pemandian Banyu Biru  

Banyu Biru adalah nama sebuah tempat wisata yang berada di Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur. Wisata yang berupa kolam pemandian alami ini cukup menarik karena memiliki sumber air yang sangat jernih dan melimpah-ruah. Selain itu juga terdapat beberapa arca kuno sebagai jejak peninggalan yang bersejarah pada masa lampau.

Pada masa kolonial Belanda, pemandian Banyu Biru ini juga menjadi wisata yang favorit. Pada masa itu, wisata ini disebut dengan Badplaats Banjoe Biroe (Blauw Water) atau Blauw Water  karena airnya yang tampak berwarna biru.Pemandian Banyu Biru berada di Desa Sumberrejo Kecamatan Winongan sekitar 25 km dari pusat kota Pasuruan.

Selain bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, untuk kesana juga bisa dengan menggunakan angkutan umum dengan ongkos Rp 6000 dari terminal bis Pasuruan atau Rp 3000 dari pertigaan Pasar Ngopak yang menuju ke arah Probolinggo.Sedangkan tiket masuk ke wisata ini Rp 5000 per orang. Tiket itu bisa melonjak dratis menjadi 2 kali lipat bila di wisata ini diadakan pentas musik atau acara hiburan lainnya.
 
Di wisata ini kita bisa menikmati kesegaran air alaminya dengan berenang dan berbasah ria pada kolam pemandiannya yang terbagi dalam beberapa petak. Bagi pengunjung perlu untuk waspada dan berhati-hati jika berada di kolam pemandian itu karena tidak adanya informasi tentang batas-batas dan kedalaman airnya.
 
Untuk berenang dan berbasah ria itu, Anda juga bisa menyewa ban-ban yang berwarna hitam sebagai pelampung.Berragam pepohonan yang cukup besar dan rindang tampak menaungi wisata ini sehingga menjadikan lokasinya tampak sejuk, teduh dan segar.


=====================================================================


Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Misteri Masjid Jin Yang Indah dan Megah
Wisata Religi Ke Pura Di Jawa Timur  
Masjid Muhammad Cheng Hoo Yang Berhias Lampion 
Keunggulan Bergabung dan Menulis di Vlog - Vivanews   
Jejak Tragedi Gerbong Maut Di Museum Brawijaya
 
Jejak Kebesaran Sunan Giri Di Gresik
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara



Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang

Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk


Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio

Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 

Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna



 




================================================================




3. Kelenteng Tjoe Tik Kiong


Sebagai kota lama dengan banyak kawasan Pecinan, Kota Pasuruan – Jawa Timur memiliki sebuah kelenteng  yang  konon usianya sudah ratusan tahun karena diduga sudah ada sejak abad ke-17. Kelenteng itu bernama  Tjoe Tik Kiong yang berlokasi di Jalan Lombok no 7.
 
Nuansa klasik pada kelenteng ini sudah tampak pada  gerbang masuk kelenteng dengan bentuk , warna dan ornamen yang khas. Pada bagian atas gerbang itu terdapat ornament berbentuk sepasang naga dan burung Hong.
Di belakang gerbang terdapat panggung mini untuk pementasan wayang Potehi  yang biasa dipentaskan mengikuti  agenda umat kelenteng ini yang memiliki hajatan tertentu dan lakon wayang dengan kisah tertentu pula. Setahun sekali, panggung wayang Potehi itu mementaskan lakon tentang Kwan Sing Tee Koen ( Dewa Kwan Kong ) yang menjadi salah satu dewa utama di kelenteng ini.


Sekitar 12 meter dari panggung mini terdapat gerbang dengan ornament patung singa yang seolah menjadi penjaganya. Pada bagian atas gerbang ini terdapat ornament sepasang patung naga.
      
 
Setelah melintasi gerbang itu, barulah saya beberapa ruangan yang ada di kelenteng ini yaitu ruangan kelenteng utama , ruangan altar Kwan Sing Tee Koen dan ruangan untuk kantor.

Pada halaman depan tampak sepasang patung Singa Kilin dengan terpasang berbagai hiasan yang menggantung pada tubuhnya. Selain itu juga terdapat tungku pembakaran yang berbentuk pagoda.

Pada ruangan altar Kwan Sing Tee Koen terdapat arca Dewa Kwan Kong yang dikeramatkan. Ruangan ini berada di sebelah kiri ruangan utama kelenteng.

4. Makam Syekh Abdul Hamid 


Berada di pusat kota Pasuruan – Jawa Timur, tepatnya di sekitar Masjid Agung yang berada di alun-alun, ada pemandangan yang cukup menarik.  Disana pada setiap harinya ada banyak pengunjung yang selain  untuk menikmati keindahan Masjid Agung Pasuruan dan alun-alun, juga  untuk berziarah ke makam KH. Abdul Hamid.
Walau makam itu bukan termasuk makam dari golongan Walisongo atau makam-makam kuno yang dikeramatkan lainnya, namun pesona dan kharisma dari almarhum KH. Abdul Hamid senantiasa mengundang banyak pengunjung untuk berwisata religi dengan berziarah di sana.
Makam KH. Abdul berada tepat di belakang masjid Agung Al Munawar – Pasuruan. Untuk menuju ke sana dengan melewati gang-gang kecil yang berada di  samping masjid. Di gang-gang itu selain terdapat deretan peminta-minta, juga terdapat banyak kios yang menjual benda-benda yang berkaitan dengan dunia Islam.

Ada juga yang menjual berragam bentuk souvenir  yang didalamnya terdapat  foto KH. Abdul Hamid semasa hidupnya.
Makam KH. Abdul Hamid berada di ruangan yang tidak terlalu luas. Di sekitarnya terdapat makam para kerabatnya. Makam KH. Abdul  Hamid itu sendiri memiliki nisan yang berwarna kuning emas  dengan terdapat pagar besi  kecil yang mengitarinya. 
Saat saya berkunjung ke sana, di sekitar  makam KH. Abdul Hamid ini ada banyak peziarah yang tampak larut dan khusyuk dalam memanjatkan doa kepada almarhum.  Ruangan antara peziarah pria dan wanita itu  dipisahkan oleh sebuah dinding tembok.
 
Lokasi makam KH. Abdul Hamid ini berada dalam satu lokasi dengan makam-makam leluhur dari Kabupaten Pasuruan ini.  Di antara makam-makam kuno itu juga terdapat sebuah bangunan yang berasitektur klasik.  

Kiai Abdul Hamid dalam hidupnya memiliki  nama kecil Abdul Mu’thi yang  lahir di Lasem Rambang Jawa Tengah pada  tahun 1333 H  (  1914 M.)  dari pasangan Kiai Abdullah bin Umar dengan Raihanah binti Kiai Shiddiq. Beliau yang biasa dipanggil Mbah Hamid ini adalah putra keempat dari 12 saudara.




Yang menarik, bila di makam-makam lainnya ada kecenderungan para juru kunci atau petugas makam untuk meminta tips atau sedekah dari pengunjung, di lokasi ini justru hal seperti itu dilarang. 
Dalam sebuah papan yang terpasang di kotak amal tertulis peringatan yang mengatakan bahwa HARAM hukumnya bagi pengunjung untuk memberi  uang kepada petugas Makam.



1 komentar: