Selasa, 12 Maret 2013

Pawai Ogoh-Ogoh Di Kota Surabaya

Ada yang tampak berbeda pada suasana di kawasan sekitar Monumen Tugu Pahlawan. Beberapa sosok raksasa dengan wajah dan postur tubuh yang menyeramkan ada disana. Raksasa-raksasa itu digotong dan diarak oleh beberapa orang sambil sesekali digerak-gerakkan dengan jalan memutarnya atau menggoyangkannya.

Begitulah gambaran suasana  pawai Ogoh-ogoh yang diadakan oleh umat Hindu yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya pada hari Senin tanggal 11 Maret 2013.
______________________________________________ 
 Dapatkan Poin Gratis Di Surfactif 
  
____________________________________________________________________

Pawai ini merupakan rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi dan biasanya diadakan sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

 
Suasana ala Bali sangat terasa disana. Umat Hindu  yang datang  kesana mengenakan pakaian yang khas dengan atributnya yang lengkap.Selain itu, lantunan irama da musik gamelan Bali senantiasa mengumandang tiada hentinya.
_____________________________________ 
____________________________________
Sebelum pawai Ogoh-ogoh dilakukan, umat Hindu melakukan ritual Tawur Agung  Kesanga dengan berbagai tahapan ritualnya yang eksotis.

Setelah ritual itu selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan Pawai Ogoh-ogoh yang diberangkatkan Oleh Walikota Surabaya, Ti Rismaharini.

Dalam sambutannya, Walikota Surabaya mengatakan bahwa pawai seni ogoh-ogoh seperti ini  sudah masuk dalam kalender even wisata tahunan Kota Surabaya. 
 
Selain sebagai kegiatan keagamaan, arak-arakan ogoh-ogoh juga dapat dinikmati oleh  masyarakat umum karena tertarik melihat penampilan dan bentuk Ogoh-ogoh.
_______________________________

Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :





 Click here : Bali Orange Communications
 
 Click here : Pasar Hosting 

 Click Here : Master Web Network
   ______________________________
  
Sementara itu,  Ketua Pelaksana acara ini yaitu  Nyoman Sutantra menjelaskan, rangkaian acara Nyepi diawali dengan Melasti yang dilaksanakan pada Minggu (10/3/2013) di pantai Arafuru, Surabaya.
=======================================================================


Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Bisnis Online Modal Rp 10 Ribu
OLeh-oleh Khas Tuban 

Misteri Masjid Jin Yang Indah dan Megah
Wisata Religi Ke Pura Di Jawa Timur  
Masjid Muhammad Cheng Hoo Yang Berhias Lampion 
Keunggulan Bergabung dan Menulis di Vlog - Vivanews   
Jejak Tragedi Gerbong Maut Di Museum Brawijaya
 
Jejak Kebesaran Sunan Giri Di Gresik
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara



Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang

Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk


Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio

Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 

Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna



 




================================================================
 
Ritual tersebut merupakan proses penyucian diri dari segala kekotoran duniawi.

Sedangkan tujuan diadakannya ritual Tawur Agung Kesanga itu  untuk membersihkan alam semesta dari roh-roh jahat sehingga nantinya pada saat Nyepi, tercipta suasana yang hening dan seimbang.

Pada acara itu ada 11 ogoh-ogoh yang diarak mengelilingi kawasan jalan di sekitar Monumen Tugu Pahlawan. 

Sedangkan umat Hindu yang mengikutinaya berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan dan Mojokerto.

Menyaksikan pawai ogoh-ogoh di Surabaya itu tentu sangat jauh berbeda dengan pawai Ogoh-ogoh ang diadakan di Pulau Bali.



Selain bentuknya yang lebih kecil, ornamennya juga tak selengkap dan seindah ogoh-ogoh di Bali yang biaya pembuatannya bisa mencapai belasan bahkan puluhan juta rupiah.

Tentu hal itu tidak menjadi soal. Karena pada intinya adalah maksud dan  tujuan dari pelaksanaan kegiatan itu sendiri sebagai rangkaian merayakan hari Raya Nyepi di Surabaya.

Selain menampilkan kesenian yang bernuansa Bali, kegiatan ini juga diwarnai dengan penampilan kesenian tradisional Ponorogo.

Kesemuanya menjadi atraksi yang menghibur dan menarik bagi warga yang memadati jalanan yang dilalui oleh pawai itu.

( Courtesy : Rachmad Yuliantono )




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar