Sabtu, 16 Maret 2013

Berwisata Kota Bersama Surabaya Heritage Track

Berwisata kota ( City Tour ) menikmati suasana Kota Surabaya tentu sangat mengesankan. Apalagi jika hal itu merupakan fasilitas gratis yang diberikan oleh House of Sampoerna dengan program Surabaya Heritage Track.
Dengan Surabaya Heritage Track ini , pengunjung museum akan diajak berkeliling dengan menggunakan Angkutan sebuah bis yang berwarna Merah dan bentuknya seperti trem.
_____________________________________ 
 
___________________________________

Surabaya Heritage Track ini diadakan tiap hari Jum’at, Sabtu dan Minggu dengan jadwal trip pukul 09.00, 11.00 dan 15.00. 
Berangkat dari halaman depan A Café di House of Sampoerna dan kembali ke tempat semula. 
Tiap trip dibatasi 20 peserta saja plus 2 petugas sesuai dengan kapasitas tempat duduk di dalam bis.
Peminat wisata kota harus mendaftar dulu di kantor yang berada di ruangan dekat A Café.  
Setelah selesai, peserta wisata kota yang disebut Tracker akan diberi tiket, peta Surabaya Heritage Track dan Tag ID.
Dalam wisata Kota ini, dengan ditemani oleh seorang Pemandu dari House of Sampoerna, peserta wisata kota akan diajak berkunjung ke lokasi dan tempat dengan bangunannya yang bersejarah.Biasanya route wisata kota mengikuti moment dan suasana yang sedang berlangsung. Seperti moment Natal, Imlek, puasa, lebaran, hari kemerdekaan, dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa route lokasi yang dikunjungi oleh Surabaya Heritage Track :

1. Makam Sunan Ampel

Selain jadwal reguler, ada jadwal khusus yang diadakan setahun sekali pada Surabaya Heritage Track dengan mengunjungi kawasan wisata religi Makam Sunan Ampel yaitu Ngabuburit Bersama Surabaya Heritage Track.
Sesuai dengan nama dan tema even, Ngabuburit Bersama Surabaya Heritage Track ini diadakan selama bulan Ramadhan dengan 2 kali jadwal trip  pada setiap hari, yaitu pukul 13.30  dan pukul 15.00.
 
Agar peserta  yang biasa disebut dengan Tracker ini tidak ketinggalan , mereka diharapkan sudah ada di lokasi 10 menit sebelumnya.
Ngabuburit bersama Surabaya Heritage Track ini berangkat dari halaman depan A Café dengan menggunakan bis Surabaya Heritage Track yang berwana merah mencolok.
Bila ditempuh dari sisi timur, makam Sunan Ampel berjarak sekitar 300 meter dari jalan raya dengan aktifitas dan lalu lintas  yang cukup padat. Di tepi jalan raya itu tampak sebuah gerbang yang berukuran tidak terlalu besar. 
Sambil menunggu waktu berbuka puasa, selama 1,5 jam  Tracker diajak berkeliling menuju kawasan Wisata Religi Makam Sunan Ampel, yang berjarak sekitar 1,5 km dari House Of Sampoerna.  
Sesampai di kawasan Wisata religi Makam Sunan Ampel, Tracker kemudian diajak menyusuri jalan dan suasana di  kampung Ampel yang banyak terdapat bangunan-bangunan kuno dengan bentuk dan arstitektunya yang khas. 

  Di kampung ini juga banyak  terdapat komunitas orang Arab.
 
Tracker juga diajak menyusuri  pasar di kawasan Ampel yang  menjual berbagai jenis dagangan  mulai dari baju muslim, kurma, parfum, aksesoris  dan sebagainya.

Ada juga pedagang yang menjual kue tradisional seperti  roti  Maryam dan Apem Arab yang cukup terkenal di kampung ini.
Di kawasan wisata Religi Makam Sunan Ampel, tracker diberi waktu 20  menit yang bisa digunakan untuk mengunjungi makam Sunan Ampel dan  masjid Sunan Ampel yang kuno dan bersejarah, sholat, berbelanja oleh-oleh dan sebagainya.
 ====================================================================

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
OLeh-oleh Khas Tuban 

Misteri Masjid Jin Yang Indah dan Megah
Wisata Religi Ke Pura Di Jawa Timur  
Masjid Muhammad Cheng Hoo Yang Berhias Lampion 
Keunggulan Bergabung dan Menulis di Vlog - Vivanews   
Jejak Tragedi Gerbong Maut Di Museum Brawijaya
 
Jejak Kebesaran Sunan Giri Di Gresik
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara



Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang

Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk


Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio

Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 

Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna



 




================================================================
 
2. Rumah Abu Keluarga Han
Di Surabaya banyak terdapat bangunan kuno yang bersejarah dan tersebar di berbagai penjuru daerahnya. Salah satunya berada di daerah kawasan Pecinan di Jl. Karet. Di ruas jalan ini terdapat banyak bangunan Pecinan kuno dengan bentuk yang masih seperti aslinya.

 

Salah satunya adalah Rumah Abu Keluarga Han yang merupakan bangunan kuno dan legendaris. Meskipun dikenal sebagai Rumah Abu Keluarga Han, di rumah ini tidak menyimpan abu orang yang sudah meninggal ataupun tentang abu lainnya.





Yang ada adalah kayu-kayu simbolis yang disebut ‘ sinci ‘ ( Papan Arwah ) dan bertuliskan dalam bahasa Tiongkok tentang nama-nama leluhur marga Keluarga Han yang telah meninggal.




 Sinci yang terletak di meja altar dan berwarna putih gading itu berukuran panjang sekitar 20 cm dan lebar 5 cm.Altar persembahan itu sepintas mirip dengan altar persembahan yang ada di kelenteng.




Rumah ini digunakan untuk kegiatan bersembahyang dan menghomati leluhur dari keluarga bermarga Han.



Rumah Abu Keluarga Han didirikan sekitar abad 18-19 oleh Han Bwe Koo, keturunan ke-6 dari Keluarga Han.










Sejarah Keluarga Han itu sendiri diawali oleh Han Siong Kong yang berasal dari Tiongkok dan pertama kali tiba di Indonesia sekitar tahun 1673 dengan mendatangi di kota pesisir Lasem.




Sejarah Keluarga Han kemudian berlanjut dengan salah satu keturunannya yaitu Han Bwee Koo yang datang ke Surabaya dan diangkat menjadi Kapiten der Chineezen. Yaitu wakil pemerintah kolonial Belanda untuk menjadi pemimpin orang-orang Tionghoa di Surabaya.






Semua keluarga baik dekat maupun jauh berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada para leluhur yang sudah tiada.





Ada juga minuman putao chee chiew, sejenis anggur rendah alkohol. Dan yang wajib ada tebu sebagai simbol manis-manis. Supaya di tahun yang baru ini semua keluarga diberikan rezeki dan kehidupan yang manis.
Kunjungan ke lokasi ini diadakan pada beberapa minggu menjelang perayaan Hari Raya Imlek.

3. Kelenteng Hok An Kiong 
Kelenteng yang satu ini biasa disebut dengan nama Kelenteng coklat. Bukan karena kelenteng ini terbuat dari coklat. Atau bukan pula karena  Bangunannya berwarna coklat. Kelenteng ini  tak beda dengan  kelenteng lainnya yang identik dengan  warna terang dan mencolok yang didominasi merah, kuning , dan hijau. 

Sebutan itu karena  Kelenteng yang bernama Kelenteng Hok An Kiong  ini berlokasi di Jalan  Coklat No. 2 Surabaya, Jawa Timur. Kelenteng itu ternyata merupakan salah satu kelenteng yang kuno dan usianya telah ratusan tahun.

 
Kelenteng yang konon paling tua di Surabaya ini didirikan pada Tahun 1830 oleh Hok Kian Kong Tik, perkumpulan orang Tionghoa asal Hok Kian.Seperti Kelenteng lainnya, Kelenteng ini memiliki dewi utama bernama Ma Cou Po  yang konon asli didatangkan dari Tiongkok.  
Ma Cou Po alian Thian Siang Seng Bou ( Ibu Suci Di Atas Langit adalah Dwi pelindung Pelaut dan Nelayang. Kelenteng ini dibangun untuk menghormatinya.  
Dewi Ma Co Pou adalah dewi yang dikenal mengusai tujuh samudera. Patung Dewi Ma Cou Poo   itu  berdiri di pilar utama   di samping pintu  dan berada di antara 22 patung yang ada di dalam tempat sembayang.

Karena dipercaya menguasai tujuh Samudera, ada tradisi unik di masyarakat Tionghoa yang biasanya membawa patung Makco Poo bila mereka sedang berpergian melalui Laut atau samudera  agar perjalanan mereka senantiasa lancar dan selamat.

 

Nah, apabila Anda sedang berkunjung dan berada di Surabaya, usahakan untuk mengikuti wisata kota yang  ala Surabaya Heritage Track ini.



Selain gratis, Anda juga bisa menyimak berbagai bangunan sebagai jejak- kemegahan  Kota Pahlawan ini pada masa lampau.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar