Rabu, 12 Juni 2013

Jejak Tragedi Pesawat Dakota VT-CLA Di Museum Dirgantara


Ada yang membuat miris dan prihatin ketika saya berkunjung ke Museum Dirgantara di Yogyakarta. 

Diantara koleksinya terdapat sebuah pesawat yang berwarna abu-abu dalam keadaan yang  sudah tidak utuh lagi.



Bagian depan pesawat raib entah kemana. Sedangkan yang tampak hanyalah lubang yang cukup besar dengan beberapa bagian juga sudah tak beraturan lagi.
_____________________________________ 

____________________________________

Begitulah gambaran tragedi yang menimpa  pesawat Dakota VT-CLA yang legendaris di kalangan TNI - Angkatan Udara. 

Pesawat itulah yang menjadi saksi bisu perjuangan dan heroisme para pejuang pada masa lampau dalam melawan pasukan  Belanda. 



Tak banyak yang ditampilkan dalam koleksi pesawat yang satu ini. Selain sebuah pesawat yang pada bagian depannya sudah tidak utuh lagi. Di samping kanan terdapat sebuah monumen seorang pejuang sedang menenteng senapannya.


Sedangkan di samping kiri bagian depan terdapat pajangan foto-foto lama para pejuang yang gugur dalam musibah itu dan foto-foto tentang Monumen Perjuangan TNI AU.


Ada juga pajangan patung burung garuda yang dulunya menjadi hiasan di monumen itu.


Dalami papan nformasinya dijelaskan , pelanggaran terhadap Perjanjian Linggarjati dilakukan oleh pihak Belanda dengan menyerang seluruh pangkalan udara di daerah Jawa pada tanggal 21 Juli 1947. 
______________________________


Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :










 _____________________________


Yang luput dari serangan itu hanyalah  Pangkalan Udara Maguwo karena pada saat itu terlindung oleh kabut tebal yang menyelimuti kota Yogyakarta.


Dengan semangat juang yang sangat tinggi,pada tgl 29 Juli 1947 saat pagi hari, tiga orang kadet ( siswa) penerbang dengan dibantu oleh tiga orang penembak udara melakukan serangan balasan secara mendadak atas pendudukan Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa.



 Mereka  menggunakan 3 buah pesawat tua bekas peninggalan Jepang.


Serangan balasan itu berhasil merusak beberapa pertahanan Belanda. Tentu saja Belanda  sangat geram, Mereka kemudian bertindak di luar batas kemanusiaan. 



 
Pada sore harinya, Belanda melakukan penembakan terhadap pesawat angkut Dakota VT-CLA yang sedang mengangkut obat-obatan untuk misi kemanusiaan.


Pesawat jatuh di daerah Ngoto dan mengakibatkan gugurnya perintis TNI AU yaitu Komodor Muda Agustinus Adi Sutjipto, Komodor Muda Udara Prof. DR. Abdulrachman Saleh dan Opsir Muda Udara Adisumarmo Wiryo Kusumo.

Lokasi gugurnya para pejuang itu kemudian dibangun Monumen Perjuangan TNI AU yang hiasan burung Garuda dan bambu runcingya kemudian dikoleksi di museum ini.



Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 
di Link berikut ini :





=======================================================================




Break Session :
 

 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk


Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio

Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 

Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna














================================================================


Tidak ada komentar:

Posting Komentar