Minggu, 23 Juni 2013

Pameran Lukisan EnvironmenTalk Di House Of Sampoerna

Ada yang berbeda dalam pameran seni yang ditampilkan di  Galeri Seni - House Of Sampoerna di Surabaya  saat ini.

Sesuai dengan tema  gelaran yaitu  EnvironmenTalk , galeri ini menampilkan lukisan-lukisan dengan menggunakan media non kanvas. Karena itu, cukup unik juga menyimak lukisan-lukisannya.
 
 
Di tangan senimannya, media seperti cangkang telur, kayu pohon saeh ( semacam pohon mulberry )  dan kayu multiplek ternyata bisa menjadi media lukis yang tak kalah indahnya.\

Lukisan dengan tema abstrak, wanita cantik klasik pun memncaning decak kagum para penikmat seni.


EnvironmenTalk  dengan 45 karya lukisan ini digelar dari tgl 14 Juni -20 Juli 2013 dengan menampilkan  3 perupa yaitu Haris Fadhillah ( Bandung ), Edi Dolan ( Bandung ) dan Asep Nugraha ( Surabaya ).


Melalui karya-karyanya mereka berkeinginan untuk peduli dan menjaga lingkungan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan dan benar-benar dari lingkungan disekitar mereka. 


Dari tangan terampil Haris maka lahirlah sosok-sosok selebritis perempuan Indonesia pada kanvas-kanvas berbahan dasar cangkang telur. 

“Tentu saja butuh waktu agak lama untuk mengerjakan masing-masing karya itu. Karena detail dan eskpresifnya membutuhkan kejelian khusus , " ujar Haris.



Sementara Edi Dolan yang akrab dengan sebutan Edo menggunakan media kayu saeh yang diproses dengan cara-cara tertentu secara tradisional menjadi media kanvasnya. 
______________________________
Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :


 _____________________________

Hasilnya adalah lukisan-lukisan yang bergaya klasik dengan banyak diantaranya menampilkkan aksara-aksara kuno dan gambar-gambar ala tatah sungging dalam Wayang Kulit.


“Disinilah tingkat kesulitan berkarya dengan menggunakan kertas daluang. Kita harus bersabar, tetapi diharapkan karya yang kita buat nantinya, memberikan efek positif pada kearifan pada lingkungan,” ujar Edo.
 

Sedangkan Asep Nugraha menggunakan media kayu multiplek yang disusun menjadi media kanvasnya. 
 

Melukisnya juga cukup unik dengan cara membakarnya dengan kayu sehingga membentuk bekas hitam dan guratan-guratan panas pada kayu. Guratan-guratan hitam itulah yang kemudian membentuk lukisan secara utuh.

Berbekal keinginan untuk menyuarakan dan menyerukan kepada khalayak untuk memelihara lingkungan serta memaksimalkannya sebagai media ekspresi seni,  mereka kemudian sepakat membentuk komunitas bernama Perupa Lingkungan
.
Dengan memanfaatkan limbah yang tersedia di lingkungan sekitar menjadi karya – karya inovatif kreatif, setidaknya mereka telah berpartisipasi menjaga lingkungan dan mengolah limbah menjadi sesuatu yang lebih bermakna bagi dunia seni dan budaya.
 

Apalagi pameran karya seni dalam EnvironmenTalk ini disajikan juga sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia


 =======================================================================
Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
 
 
 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk

Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio

Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna














1 komentar: