Rabu, 13 Maret 2013

Upacara Melasti Umat Hindu Di Surabaya

Ribuan umat Hindu yang ada di wilayah  Surabaya dan sekitarnya  melakukan upacara Melasti di Pura Agung Jagad Karana, Jl. Ikan Lumba-lumba, pada hari  Minggu (18/3) pagi. 

Upacara Melasti itu merupakan rangkaian upacara pembuka menjelang perayaan Nyepi Tahun Saka 1934 yang jatuh pada hari  Jumat, 23 Maret mendatang.
_____________________________________ 
____________________________________
Warga yang berdatangan dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan ini kemudian memulai upacara tepat pukul 08.00  pagi tadi (18/3). 

Upacari Diawali dengan melakukan kirab dari Pura Agung Jagad Karana menuju ke Lapangan Aru komplek Akademi Aangkatan Laut (AAL) Bumimoro dan  Laut Kodikal untuk melarung sesaji.

 
 _______________________________
Layanan untuk Web Hosting dan Domain Anda :


 Click here : Bali Orange Communications
 
 Click here : Pasar Hosting 

 Click Here: Master Web Network
   ______________________________
 
Kirab yang menempuh perjalanan sejauh 3 kilometer ini yang diikuti oleh peserta dengan peserta  yang umumnya  mengenakan baju khusus yang berwara putih.
Beberapa diantaranya mengenakan busana adat daerah bali.Selama perjalanan, mereka sambil membentangkan kain putih yang cukup di bagian atasnya.
______________________________________________ 
 Dapatkan Poin Gratis Di Surfactif 
   


____________________________________________________________________
Tampak dalam kirab itu, umat Hindu membawa sesajian yang beraneka ragam dengan tampilannya yang sangat eksotis.
  
Sesajian yang mereka bawa dengan menjunjung di atas kepala itu terdiri dari buah-buahan, bunga dan dedaunan segar, uang kertas, kue  dan sebagainya.

Sepintas, suasana seperti karnaval seni yang menarik perhatian warga pada kawasan yang dilalui oleh kirab.

Setelah sampai di Laut Kodikal, sesajian itu kemudian dikumpulkan untuk didoakan oleh Pemangku yang memimpin upacara Melasti.Diantara tahapan upacara itu adalah memercikan air ( tirta suci) pada sesajian yang kemudian dilarung ke laut.

=======================================================================


Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
 
Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Bisnis Online Modal Rp 10 Ribu
OLeh-oleh Khas Tuban 

Misteri Masjid Jin Yang Indah dan Megah
Wisata Religi Ke Pura Di Jawa Timur  
Masjid Muhammad Cheng Hoo Yang Berhias Lampion 
Keunggulan Bergabung dan Menulis di Vlog - Vivanews   
Jejak Tragedi Gerbong Maut Di Museum Brawijaya
 
Jejak Kebesaran Sunan Giri Di Gresik
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara



Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang

Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk


Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio

Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 

Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna



 




================================================================

Suasana yang hening dan  khidmat sangat terasa pada upacara itu. Puji-pujian yang diucapkan oleh umat dan berpadu dengan denting suara genta yang senantiasa digerakkan oleh Pemangku dengan perlahan seakan menambah kesan sakral upacara.

Ketua Umum Majelis Tertinggi Agama Hindu (PHDI) Kota Surabaya. I Wayan Suraba menjelaskan,upacara Melasti ini sebagai bentuk penyucian secara lahir dan batin yang diwujudkan dengan melepas kotoran batin ke laut. 

Kirab juga dilakukan dengan hati yang tulus,  ikhlas, tertib dan hidmat dengan melakukan puji-pujian hingga menuju laut atau mata air lainnya yang dianggap suci.
“Masyarakat Hindu meyakini, Melasti tak hanya sebagai simbol penyucian diri jiwa manusia, namun juga penyucian terhadap alam.Dengan melakukan sembahyang yang melarungkan benda benda yang dianggap sakral di pura ke laut untuk dapat suci kembali serta melakukan sembahyang dan permohonan kepada Sang Hyang Widhi ( Tuhan Yang Maha Esa ),” jelasnya.

Selain upacara Melasti, umat Hindu juga melakukan upacara Tawur Kesanga di Monumen Tugu Pahlawan Surabaya yang dilanjutkan dengan pawai Ogoh-ogoh.


Upacara dan ritual umat Hindu itu menghadirkan nuansa keindahan dan eksotisme ala Bali di Kota Surabaya.

( Courtessy : Rachmad Yuliantono )




 


















2 komentar: