Nama
Maharani identik dengan sosok dan nama seorang
putri atau wanita yang cantik dan menawan. Begitu halnya dengan Maharani yang
berada di Kabupaten Lamongan – Jawa Timur.
Namun Maharani yang satu ini bukanlah nama sosok wanita atau perempuan. Melainkan nama sebuah gua alami.
Seperti halnya
nama Maharani yang berarti cantik, gua yang berada di kecamatan Paciran dalam
kompleks wisata Maharani Zoo dan Goa ini memang benar-benar sangat cantik dan
menawan.
Lokasinya berada di bagian tengah kawasan wisata Maharani yang berdekatan dengan wahana White Lion dan Gallery Gem Stone.
MENGAGUMKAN !
Begitulah impresi
atau kesan pertama yang terucap ketika melangkahkan kaki memasuki gerbang Goa Maharani yang berhias ornament sepasang Naga yang bermahkota di sebelah kanan dan kirinya.
Betapa tidak, di
belakang berbang masuk itu membentang hamparan berbagai stalaktit dan stalakmit
yang menarik.
Pendaran bearneka warna cahaya lampu penerang dengan penataan yang artistik dan sangat kuat semakin memperindah tampilan dan suasana di dalam gua.
Lorong dan relung
dalam Gua Maharani cukup luas. Di antara bebatuan stalaktit dan stalakmitnya
itu tampak rembesan air yang menetes tiada henti.Pendaran bearneka warna cahaya lampu penerang dengan penataan yang artistik dan sangat kuat semakin memperindah tampilan dan suasana di dalam gua.
====================
di Link berikut ini :
Prof Dr. KRT.
Khoo , ahli perguaan internasional dari Yayasan Speleologi Indonesia di Bogor dalam penelitiannya
mengatakan bahwa stalaktit dan stalakmit di gua Maharani masih tumbuh
dengan pertumbuhannya mencapai sekitar 1
Cm per sepuluh tahun.
Menurutnya, keindahan gua Maharani ini bisa disejajarkan dengan Gua Altamira di Spanyol, Gua Mamonth di Amerika Serikat dan Gua Carlsbad di Perancis.
Goa Maharani ditemukan pada tanggal 6 Agustus 1992 oleh 6 penggali tanah coral yaitu bahan fosfat dan pupuk dolomit . Luasnya kurang lebih 2.500 m2 dengan kedalaman 25 m dari permukaan tanah. Gua Maharani diresmikan sebagai obyek wisata pada tanggal 10 maret 1994 oleh Bupati Lamongan yang saat itu dijabat oleh Muhammad Faried.
Menikmati keindahan relung dan lorong Gua Maharani dengan meniti lintasan jalan yang disemen di dalam gua sungguh sangat menakjubkan.
Apalagi beberapa stalaktit dan stalamit itu memiliki bentuk-bentuk yang unik seperti bunga, mahkota, tanaman, gigi dan sebagainya.
Namun sayang karena ternyata lorong di dalam gua Maharani tidak terlalu panjang dengan bentuk yang memutar.
Karena itu banyak pengunjung yang melintasi lorong itu lebih dari sekali karena tidak sadar dan menganggapnya sebagai bagian lorong lanjutan di Gua Maharani.
Untuk masuk atau keluar gua Maharani melewati gerbang yang sama yang dengan ornamen NagaBermahkota.
Di satu sisi ornamen itu mungkin dibangun untuk mendramatisir Legenda tentang Gua Maharani dengan kisah Istana Maharaninya yang gemerlapan dan dijaga oleh sepasang naga raksasa yang bermahkota.
Namun di sisi lain, ornamen yang terkesan dipaksakan sebagai pemanis tampilan itu sebenarnya justru merusak keindahan alami Gua Maharani.
Melangkahkan kaki keluar dari Gua Maharani terasa meninggalkan kenangan yang kuat tentang pesona keindahannya. Rasanya sebuah kerinduan yang abadi untuk bisa kembali datang dan berwisata lagi ke Gua Maharani.
hehe kirain cewe cakep beneran... tapi menarik banget tuh tempatnya
BalasHapus