Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa
bagi umat Islam. Di berbagai daerah di nusantara, pada bulan ini banyak
dilakukan tradisi tahunan yang berkaitan
dengan bulan Ramdhan atau tentang dunia
dan sejarah islam.
Salah satunya adalah tradisi tahunan Bubur
Suruh yang diadakan di kwaan wisata Makam Sunan Bonang yang berada di kelurahan
Kutorejo, tak jauh di sebelah barat alun-alun kota Tuban.
Tradisi Bubur Suruh ini dilakukan sejak
awal hingga berakhirnya Bulan Ramadhan. Merupakan tradisi memasak bubur dan
membagikannya kepada siapa saja yang datang di kawasan wisata dan berminat
memakannya sebagai menu untuk buka puasa.
Bubur Suruh itu berwarna agak kuning dan
bentuknya sepintas seperti bubur jagung. Namun rasanya cukup gurih seperti rasa sayur kari atau sayur berkuah
santan lainnya. Bubur Suruh terbuat dari tepung beras, santan kelapa , bumbu
gurih, kayu manis, sedikit daging dan lemak.
Bubur Suruh dimasak pada siang hari selepas
shalat Dhuhur dengan menggunakan wajan
besi yang berukuran cukup besar. dan dibagikan sore hari menjelang saat buka puasa. Dalam sehari menghabiskan bahan tepung beras
sebanyak 20 kg dan bahan-bahan lainnya.
Pada setiap hari sekitar jam 4-5 sore, di
halaman masjid yang ada kawasan makam Sunan Bonang ini banyak didatangi oleh warga.
Mereka dengan beragam usia itu datang
dengan membawa wadah seperti piring, mangkok, baskom termos dan wadah lainnya untuk mendapatkan bubur
yang dibagikan secara gratis itu.
Bagi mereka yang mendapatkan bubur itu untuk
dibawa dandimakan di rumah itu tidak mendapatkan tambahan buah kurma.
Sedangkan bagi mereka yang berada dan
berbuka di masjid, pada buburnya mendapatkan tambahan dua biji kurma, buah dan
makanan lainnnya plus segelas minuman
teh atau kopi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Api Yang Tak Bisa Padam Di Bojonegoro
Maharani, Si Cantik dari Lamongan
Serunya Disemprot Air di Tempat Wisata
Semaraknya Karnaval Budaya 2012 Di Tuban
Ijazah Dokter Jawa Di Masa Lampau
Merak Albino Yang Eksotis dan Langka
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Maharani, Si Cantik dari Lamongan
Serunya Disemprot Air di Tempat Wisata
Semaraknya Karnaval Budaya 2012 Di Tuban
Ijazah Dokter Jawa Di Masa Lampau
Merak Albino Yang Eksotis dan Langka
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
================================================================
Tak jelas entah sejak kapan tradisi Bubur
Suruh ini mulai diadakan dan dilakukan di Makam Sunan Bonang. Namun yang jelas,
tradisi itu sudah ada sejak lama dan masih dilakukan sampai saat ini.
Konon, tradisi Bubur Suruh ini meniru tradsi bubur yang
berasa gurih dan biasa dilakukan di Negara-negara yang berada di jazirah Arab. Di sana bubur semacam ini disebut dengan Bubur
Harizah.
Menurut Gus Mbeling, salah seorang pengurus
lapangan di makam Sunan Bonang, dulu traidi Bubur Suruh ini pernah diganti
dengan membuat dan membagikan nasi. Namun, beberapa saat setelah mengganti
Bubur Suruh itu dengan nasi, ada salah seorang penguyrus yang merasa di sabet
dengan kibasan ekor ‘ kuda gaib ‘ di salah satu sudut kawasan makam Sunan
Bonang.
Akibatnya, penggantian dengan nasi itupun
tidak diteruskan dan kembali mengadakan tradisi Bubur Suruh seperti semula.
Penggunaan Nama Bubur Suruh itu pun konon
karena saat pembagian Bubur ini saat menjelang senja , yang dalam bahasa Jawa
disebut dengan Surup, yang kemudian menjadikan bubur ini disebut dengan Bubur
Surup.
Frase Bubur Surup itulah yang seiring dengan
berjalannya waktu kemudian berganti
karena warga lebih familier menyebutnya dengan Bubur Suruh.
Apapun itu, yang jelas tradisi Bubur Suruh
ini menjadi salah satu khazanah tentang jenis dan ragam bubur di Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar