Melintas di jalan raya di sekitar kawasan Monumen Tugu
Pahlawan – Surabaya
banyak terdapat bangunan tua yang kuno dan bersejarah.
Salah satunya adalah sebuah bangunan dengan papan nama bertulisan Mandiri di bagian atasnya.
Salah satunya adalah sebuah bangunan dengan papan nama bertulisan Mandiri di bagian atasnya.
Bangunan yang cukup megah dengan kondisinya yang terawat
dengan baik ini berada di sudut
perempatan Jalan Kebon Rojo – Jalan Jembatan Merah dan Jalan Pahlawan.
Dalam ukuran yang lebih kecil, melihat gaya dan arsitektur bangunan yang berwarna
oranye dan putih ini, secara sepintas
mengingatkan saya pada gaya dan arsitektur bangunan Gedung lawang Sewu dan Gereja Blenduk di Semarang serta
bangunan-bangunan era Kolonial Belanda lainnya.
Bangunan gedung Bank Mandiri sebagai penggunanya untuk saat ini tersebut
sangat luas. Tampak sebuah menara
yang menjulang cukup tinggi
dengan jam analog yang menunjukkan waktu dan masih berfungsi hingga saat ini.
Pada bagian dinding bangunannya terdapat lampu-lampu
penerang dengan bentuknya yang klasik.Di bagian depan bangunan ini terdapat
gerbang yang bagian atasnya berbentuk setengah lingkaran dengan pintu besi yang kokoh.
Di dekat gerbang ini terpajang tiga buah batu marmer yang berwarna hitam. Batu marmer yang pertama bertuliskan Gedung
PT Bank Dagang Negara ( Persero ) Cabang Surabaya Pahlawan.
Sedangkan dua batu marmer lainnya berisi prasasti yang
berkaitan dengan sejarah tentang gedung ini di masa lampau.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
================================================================
Menurut kedua prasasti, Gedung yang dibangun tahun 1913
ini merupakan gedung milik
Perusahaan Daerah Lindeteves milik
pemerintah kolonial Belanda .
Pada masa lalu, gedung ini digunakan oleh N.V Lindeteves-Stokvis yang merupakan satu di antara lima perusahaan konglomerat Belanda. Empat perusahaan lainnya adalah NV Rotterdam Internatio, NV Borsumij Maatschappij, NV Geo Wehry , dan NV Jacobson van den Berg. Mereka menguasai jaringan bisnis perdagangan, produksi, jasa, industri, serta distribusi di sejumlah negara.
Di Surabaya NV. Lindeteves-Stokvis adalah cabang dari perusahaan yang berkedudukan di Semarang. Bisnisnya dibidang konstruksi baja membuat pihak Jepang menjadikan gedung di jalan Pahlawan ini bengkel perbaikan peralatan perangnya dimasa pendudukan Jepang tahun 1942 – 1945.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Api Yang Tak Bisa Padam Di Bojonegoro
Maharani, Si Cantik dari Lamongan
Serunya Disemprot Air di Tempat Wisata
Semaraknya Karnaval Budaya 2012 Di Tuban
Ijazah Dokter Jawa Di Masa Lampau
Merak Albino Yang Eksotis dan Langka
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Maharani, Si Cantik dari Lamongan
Serunya Disemprot Air di Tempat Wisata
Semaraknya Karnaval Budaya 2012 Di Tuban
Ijazah Dokter Jawa Di Masa Lampau
Merak Albino Yang Eksotis dan Langka
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Pada masa lalu, gedung ini digunakan oleh N.V Lindeteves-Stokvis yang merupakan satu di antara lima perusahaan konglomerat Belanda. Empat perusahaan lainnya adalah NV Rotterdam Internatio, NV Borsumij Maatschappij, NV Geo Wehry , dan NV Jacobson van den Berg. Mereka menguasai jaringan bisnis perdagangan, produksi, jasa, industri, serta distribusi di sejumlah negara.
Di Surabaya NV. Lindeteves-Stokvis adalah cabang dari perusahaan yang berkedudukan di Semarang. Bisnisnya dibidang konstruksi baja membuat pihak Jepang menjadikan gedung di jalan Pahlawan ini bengkel perbaikan peralatan perangnya dimasa pendudukan Jepang tahun 1942 – 1945.
Gedung ini dibangun pada tahun 1911. Perancangnya adalah biro arsitek Hulswit, Fermont dan Ed. Cuypers dari Batavia (Jakarta)
Setelah Belanda takluk, pada masa Kolonial Jepang, gedung ini beralih
fungsi menjadi Kitahama Butai, yaitu bengkel dan gudang untuk menyimpan peralatan perang
dan kendaraan tempur tentara Jepang.
Pada pertempuran hebat tgl 1 Oktober 1945 antara
pejuang ‘ Arek-arek Suroboyo ‘ dengan
pasukan tentara Jepang, pejuang Indonesia berhasil merebut gedung ini dengan
mendapatkan rampasan perang berupa meriam ringan, panser dan tank.
Dengan latar belakang dan kisah sejarahnya nya yang heroik,
gedung ini ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya berdasarkan SK no
188.45/251/402.104/1996 no urut 35.
Saat ini beberapa bagian dari Gedung ini digunakan sebagai
perkantoran. Dengan bentuk dan gaya
bangunan yang khas dan klasik, gedung ini sering menjadi lokasi pemotretan
oleh para fotografer baik untuk
sekedar berlatih, fashion dan pre-wedding.
budi hartanto, Sherlly, Dessy dan Reynaldo Lesmana, ilmu hitam yg hanya dapat dibuktikan dengan poligraph di kepolisian...!,dapat membaca pikiran orang yg jadi target hingga 10 orang secara bersamaan 24 jam setiap hari dimanapun mereka berada di indonesia.target dapat dibaca pikirannya tanpa masalah, jarak baca pikiran hingga ribuan km, sudah dibuktikan di lapangan.jgn anggap remeh informasi ini. ini berita nyata benar adanya dan teruji di lapangan, tolong sebarkan supaya bermanfaat bagi banyak orang.
BalasHapustempat usaha : Berkat Karunia Makmur , lindeteves centre ground floor 2 b12 no.1,
tempat tinggal : jl.mesjid pekojan 2 no 2b dan 2c pejagalan rt.07 rw.06
download info lengkap : di http://www.mediafire.com/file/ta2bt613v2aeyes/budi_hartanto.pdf
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus