Ada catatan yang menarik
ketika saya menyimak pameran foto-foto Candi Marjinal di House Of Sampoerna – Surabaya. Juni-Juli 2012. Yaitu tentang komunitas Gerombolan Pemburu Batu ( Bol Brutu ) sebagai
pelaksana pameran itu.
Rasa salut dan kagum saya begitu membuncah pada aktifitas
dan kegiatan Bol Brutu itu. Melalui karya foto-foto mereka yang saya repro dan
tampilkan dalam blog ini, kita seakan diajak langsung menyimak benda-benda
bersejarah yang terdapat di beberapa daerah di nusantara. Terasa seperti ikut
terlibat dalam kegiatan itu dan berada langsung di lokasinya.
Secara perlahan namun pasti, komunitas dengan kepedulian
pada benda-benda dan budaya yang bersejarah ini mulai menunjukkan eksistensinya
dengan mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai pihak.
Karena pada dasarnya , Bol Brutu memiliki tujuan mulia, yaitu
mengingatkan kita bahwa di suatu tempat di nusantara masih banyak terdapat benda-benda bersejarah yang menyimpan
ribuan cerita kehidupan pada masa lampau. Banyak diantara benda-benda dan situs-situs purbakala itu yang seolah terlupakan keberadaannya.
Komunitas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Bol
Brutu sebagai komunitas dimulai semenjak Oktober 2009 ketika Kris Budiman, Cuk
Riomandha, Ery Jabo dan Putu Sutawijaya bersama-sama mengunjungi situs sejarah
Kyai Sadrach di Purworejo, Jawa Tengah.
Merasa cocok, kelompok yang belum punya nama saat itu
kemudian kembali melakukan beberapa perjalanan lainnya dengan mengunjungi aneka macam situs bersejarah mulai
dari makam kuno, masjid dan klenteng tua, hingga gereja dan bangunan kolonial,
serta situs prasejarah. Lokasi yang mereka kunjungi pada umumnya adalah situs
marginal, yang hampir jarang didengar atau disadari keberadaannya oleh
kebanyakan orang.
Pada bulan Maret
2010, komunitas ini akhirnya diberi nama ‘ Bol Brutu ‘ yang merupakan akronim dari
Gerombolan Pemburu Batu.Sebagai ikon komunitas , Bol Brutu menggunakan Dewa Gana
yang bertubuh cebol dan gendut. Bol Brutu itu sendiri diambil dari kata dalam bahasa Jawa yang artinya organ
pembuangan.
Mungkin penggunaan nama Bol Brutu itu setidaknya bisa menjelaskan
salah satu tujuan komunitas ini yaitu memberikan perhatian pada hal-hal yang
berkaitan dengan sejarah dan budaya yang selama ini dianggap tabu, tidak
penting dan marjinal.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
Api Yang Tak Bisa Padam Di Bojonegoro
Maharani, Si Cantik dari Lamongan
Serunya Disemprot Air di Tempat Wisata
Semaraknya Karnaval Budaya 2012 Di Tuban
Ijazah Dokter Jawa Di Masa Lampau
Merak Albino Yang Eksotis dan Langka
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Maharani, Si Cantik dari Lamongan
Serunya Disemprot Air di Tempat Wisata
Semaraknya Karnaval Budaya 2012 Di Tuban
Ijazah Dokter Jawa Di Masa Lampau
Merak Albino Yang Eksotis dan Langka
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban
Pameran Foto Bol Bru di House Of Sampoerna
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Pameran Foto Bol Bru di House Of Sampoerna
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
================================================================
Kegiatan Bol Brutu yang telah dilakukan selama ini diantaranya adalah
menjelajah dan menelusuri situs-situs besersejarah seperti candi,
prasasti, bangunan kuno, makam-makam kuno, masjid-masjid tua, bangunan-bangunan
kolonial dan sebagainya. Mereka juga mendokemntasikannya baik dalam bentuk foto, lukisan atau sketsa.
Setelah memiliki fanpage di Facebook, semakin banyak orang yang
berminat untuk bergabung dengan komunitas ini. Anggota Bol Brutu itu sendiri
dikenal dengan sebutan Brutuis.
Komunitas Bol Brutu selama ini sudah menjelajahi berbagai daerah di Yogyakarta,
Magelang, Solo, Semarang, Kudus, Mojokerto, Malang, Surabaya, Lumajang,
Blitar, Bali dan bahkan sampai ke Sumatera.
Dengan adanya komunitas Bol Brutu ini, proses sadar dan peduli pada sejarah
dan budaya Indonesia pada masa lampau menjadi hal yang menyenangkan karena ‘ blusukan ‘ ( penjelajahan ) itu dilakukan dengan santai sambil jalan-jalan,
wisata kuliner, dan juga bisa menyalurkan hobi fotografi.
Bol Brutu juga aktif mengadakan pameran foto dan dilengkapi dengan beberapa benda-benda purbakala di berbagai daerah.
Uniknya dalam setiap karya foto yang ditampilkan itu tidak menampilkan lokasi
obyek foto secara detail. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi niat jahat
oknum yang ingin mendatangi situs-situs purbakala itu dan menjarahnya.
Selain itu, pada tgl 29 Januari 2012 ,
Komunitas Bol Brutu menggelar acara peluncuran buku setebal 104 halaman
berjudul "How Brutu Are You? Bol
Brutu dan Situs-Candi Hindu-Buddha" di Sangkring Art Project
Nitiprayan, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar