Senin, 10 September 2012

Maut Yang Mengancam Di Gunung Bromo

Keindahan wisata Gunung Bromo tentu banyak yang mengakuinya. Selaksa Decak kekaguman senantiasa tiada hentinya ketika berada di sana.

Namun ternyata di balik pesona keindahannya itu, Gunung Bromo juga menyimpan potensi maut yang mengancam bagi wisatawan.
Hal ini berkaitan dengan sangat minimnya sarana dan prasarana bagi keselamatan dan kenyamanan pengunjung.  Potensi mau yang menancam bagi pengunjung itu yang paling mencolok adalah tangga menuju kawah Gromo yang  pada beberapa bagiannya dalam keadaan rusak parah.

Kerusakan itu mungkin sudah lama terjadi dan semakin parah keadaannya setelah Gunung Bromo ini meletus dalam skala kecil pada beberapa bulan yang lalu.

Terasa sangat mengkhawatirkan ketika saya menaiki dan menuruni  tangga yang menuju ke kawah gunung bromo itu. Dengan nafas yang tersengal-sengal mengingat luasnya medan lautan pasir yang baru saja saya lalui, ternyata tangga itu banyak yang rusak.


Padahal tangga itu merupakan satu-satunya akses jalan yang sangat penting dan vital bagi wisatawan untuk bisa menuju ke kawah Gunung Bromo dan menimati keindahannya. Dengan sudut kemiringan lerengnya yag cukup ekstrim plus sengatarn terik matahri, tangga itu sangat penting bagi wisatawan untuk berpegangan ketika sedang kecapekan dan butuh beristirahat selama beberapa saat sambil berpegangan pada pagar pembatas tangga.
Namun ironisnya, tangga  itu banyak yang rusak dan putus sama sekali tanpa ada tempat untuk berpegangan bagi wisatawan. Akibatnya banyak dari mereka yang beringsut secara perlahan untuk berpindah ke sisi tangga yang lainnya agar  bisa berpegangan dan melanjutkan perjalanannya.

Kerusakan juga bisa dijumpai pada pagar pembatas yang berada tepat di tepi kawah Gunung Brama. Pagar pembatas itu bahkan sampai terlihat  kerangka besinya.

Dengan semburan asap dan bau belerang yang selalu menguar dari dalam kawah Gunung Bromo dan terpaan badai pasir di atas puncak, tentu Bisa Anda bayangkan bagaimana resiko buruk yang bisa terjadi bagi wisatawan ketika berada ditepi kawah tanpa ada pagar pembatas dan pengaan yang representatif.

Maut yang sama juga mengancam pengunjung ketika melewati tangga itu. Selain tidak begitulebar, tangga itu juga sangat licin karena pada lantai tangga  dipenuhi dengan butiran pasir Gunung Bromo.

Parahnya, di kawasan wisata Gunung Bromo ini tidak terdapat posko keselamatan bagi wisatawan dengan petugas medis plus obat-obatan dan peralatan kesehatan  yang berjaga setiap saat. 

Sekedar gazebo atau gerdu pandang sebagai  untuk tempat untuk berteduh dan beristirahat sejenak pun tak ada. Bangunan yang cukup reprsentatif yang ada hanya bangunan toilet umum 
Entah bagaimana perhatian dan tangapan dsari pemerintah daerah setempat dan pihak-pihak terkait lainnnya dengan rusaknya dan minimnya prasarana bagi wisatawan di Gunung Bromo ini. Sebuah hal yang sangat  ironis mengingat pesona keindahan Gunung Bromo ini sudah Go International.

Dengan minimnya sarana dan prasarana itu, bia dibayangkan seandainya ada wisatawan yang celaka ketika sedang berada di Gunung Bromo, penanganan pada korban bisa dipastikan cukup terlambat. Walaupun ada Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ), namun lokasinya  yang  terdekat denan Gunung Bromo pun masih cukup jauh dan harus melewati lautan pasir sekitar 3 km terlebih dahulu.
 
So, berhati-hatilah dan tetap waspada dengan  maut yang  mengancam keselamatan Anda jika berkunjung Gunung Bromo ini.

     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar