Selasa, 18 September 2012

Menyimak Jejak Letusan Di Kawasan Gunung Bromo


Gunung Bromo laksana raksasa yang berwajah dua. Ketika sedang dalam keadaan diam dan tidak bergejolak, pesona keindahan dengan sejuta misterinya mampu menarik perhatian bagi siapa saja. Namun sebaliknya, ketika gunung ini sedang bergejolak dengan berbagai aktifitas vulkaniknya  terasa  cukup menggetarkan dan membuat miris.

Gunung Bromo ini cukup sering menunjukkan aktifitas  vulkaniknya walau dalam skala yang cukup kecil.  Beberapa bulan yang lalu , Gunung Bromo menunjukkan kekuatannya dengan menyemburkan debu dan pasir yang berhembus sampai  menjangkau ke beberapa kabupaten di Jawa Timur.
 
Bila di daerah yang cukup jauh dari kawasan Gunung Bromo saja terkena dampaknya, tentu bisa dibayangkan bagaimana dampak yang terjadi di Gunung Bromo ini dan sekitarnya.


Namun yang menarik, banyak warga yang tinggal di sekitar Gunung Bromo yang tidak menghiraukan dampak dan resiko dari gejolak Gunung Bromo itu. Mereka tetap bertahan di tempatnya dengan  tidak mau mengungsi  dan tetap beraktifitas seperti biasanya. 

Bagi mereka, aktifitas Gunung Bromo itu merupakan rutinitas dan tanda kearifan alam untuk menjaga keseimbangannya sehingga  tidak perlu ada yang dikhawatirkan.


 
Ketika berkunjung ke Gunung Bromo pada awal September 2012, jejak-jejak letusan Gunung Bromo itu masih tampak disana. Ketika saya menuruni lereng bukit sebagai jalan pintas untuk pejalan kaki menuju lautan pasir dan kawah Gunung Bromo, jalanan berpasir yang cukup tebal  menjadi menu yang wajib untuk dilewati.

Di lereng bukit itu pula saya menjumpai  banyak batang pepohonan yang menghitam  akibat  terbakar oleh panasnya suhu disana saat Gunung Bromo ini meletus dalam skala kecil pada beberapa waktu yang lalu .

Begitu juga ketika berada di lautan pasir, banyak terdapat  tanaman dan semak-semak yang tampak kering dan mengitam akibat terbakar.  Hamparan tanaman yang terbakar itu seolah memneri nuansa pemandangan yangberbeda pada panorama alam di lautan pasir itu.
Berada di lautan pasir Gunung Bromo ini kita juga akan menjumpai  bongkahan batu-batu yang berukuran cukup besar dan berserakan di berbagai tempat. Batu-batu yang berwarna hitam pekat dan agak mengkilat itu merupakan material  yang keluar dari dalam Gunung Bromo saat gunung ini bergejolak.

Ada beberapa wisatawan yang mengambil dan membawa beberapa bongkahan batu itu sebagai  kenang-kenangan yang bisa diperoleh secara gratis dari  Gunung Bromo ini.
Jejak gejolak Gunung Bromo itu juga tampak dari tangga menuju ke Gunung Bromo yang pada beberapa bagiannya tampak semakin rusak parah keadaannya.

Tak jauh dari ujung bawah tangga itu juga terdapat alat yang berbentuk kotak dan berwarna putih sebagai pemantau aktifitas Gunung Bromo yang dipasang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sayang sekali, di lokasi wisata Gunung Bromo ini tak dilengkapi dengan bangunan yang menyimpan dan mendokumentasikan tentang berbagai aktifitas dan gejolak Gunung Bromo ini dengan berbagai benda-benda yang menyimpan jejaknya. 

Andaikan fasilitas ini tersedia, tentu bisa menambah wawasan, kisah dan kesan Gunung Bromo ini pada wisatawan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar