Senin, 03 Desember 2012

Kambing Bertanduk Empat Di Kebun Binatang Blitar

Kambing itu sangat unik dan berbeda. Terdapat empat tanduk yang tumbuh dan menghias di kepalanya.Tanduk yang masing-masing memiliki panjang 20-25 cm itu bila dilihat dari bagian depan tampak simetris yang menjadikan penampilan kambing itu cukup menarik.

Kambing unik tersebut merupakan salah satu koleksi satwa yang ada  di Kebun Binatang Mini Sentul yang berada di Kelurahan Sentul Kota Blitar - Jawa Timur. Lokasinya tak jauh dari komlpeks makam Bung Karno. Cukup mudah untuk mengetahui dan menuju kesana  karena di kawasan itu  terdapat papan nama penunjuk lokasi.

 Sayang, kambing bertanduk itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa sejak beberapa tahun yang lalu. Oleh pengelola kebun binatang ini, kambing aneh itu kemudian diawetkan dan dipajang dalam salah satu bangunan dalam kebun binatang ini.
  
Di bangunan itu selain terdapat kambing bertanduk empat, juga terdapat satwa-satwa unik lainnya yang juga telah mati dan diawetkan. Disana terdapat anak sapi berkaki dua dan anak sapi yang tak berkaki.

Satwa-satwa itu ketika dulu masih hidup menjadi daya tarik kebun binatang ini yang kemudian digunakan untuk menarik retribusi bagi pengunjung yang datang dan melihatnya. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk membangun tempat ibadah di daerah tersebut.

Sayang, keadaan satwa-satwa  unik itu tampak tidak terawat dan kotor. Mungkin karena dalam  penanganan ketika mengawetkannya dilakukan secara sederhana dan faktor tempat meletakkan saat ini, menjadikan keadaan satwa-satwa awetan tersebut menjadi tampak tidak sempurna dan cenderung rusak.

Cukup menarik berkunjung ke kebun binatang mini dan menyimak koleksi satwa-satwanya. Selain 4 ekor buaya, di wisata yang bertiket masuk Rp 2500 per orang ini juga terdapat satwa lainnya.

Di sebuah sangkar yang berjeruji tampak seekor ular phyton yang berukuran cukup besar dan panjang. Di dekatnya terdapat sangkar yang masing-masing  berisi terdapat seekor burung Ranggong atau Enggang. Burung itu tampak indah dengan warna bulunya yang eksotis dan bentuk paruhnya yang unik.

Ada juga burung elang, rajawali, kasuari gelambir ganda dan merak. Burung elang itu terdiri dari berbagai jenis. Sedangkan untuk burung meraknya terdapat tiga ekor yang salah satu diantaranya kerap mengembangkan dan menunjukkan keindahan bulu dan warnanya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  









================================================================

Dibagian belakang wisata yang menempati pekarangan yang cukup luas milik warga setempat ini terdapat koleksi berupa satwa primata seperti monyet, lutung, owa, rusa dan babon.
Menurut Pak Jukri, pengelola, Kebun Binatang Mini Sentul ini didirikan sejak sekitar 10 tahun yang lalu.

 
Koleksi satwanya ada yang berasal dari membeli dan ada juga yang berasal dari sumbangan warga.

Untuk biaya operasional pemberian pakan pada satwa yang terdiri dari ikan, sayur dan buah-buahan itu dalam perhari membutuhkan   dana sekitar Rp 100.000.

Tetapi untuk seminggu sekali dana membutuhkan dana yang lebih besar karena merupakan jadwal pemberian makan pada buaya.

Buaya itu  setiap ekornya bisa menghabiskan pakan sebanyak 5 -10 ekor ayam. Tentu bisa dibayangkan berapa dana yang harus dibutuhkan untuk memberi pakan kepada 4 ekor buaya yang ada disana.

Kebun Binatang Sentul yang kesemua satwanya tampak sehat dan terawat dengan baik ini sebenarnya bisa menjadi salah satu wisata unggulan di Blitar dan menjadi daya tarik penunjang dari wisata Makam dan Museum Bung Karno.

Sayang, dalam eksistensinya selama ini  Kebun Binatang Sentul tidak mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah setempat.

Dukungan itu baru diberikan oleh Walikota Blitar yang baru menjabat saat ini dan baru sebatas dengan memberikan sumbangan berupa dua  ekor satwa  rusa saja. 
 
Satwa rusa itu sendiri mungkin disumbangkankan karena kebetulan di rumah dinas Walikota Blitar itu tampaknya kelebihan populasi satwa rusa yang ditempatkan di halamannya.

Pak Jukri sebagai pengelola kebun binatang berharap adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah atau pihak-pihak lainnya seperti swasta, perusahaan dan yang lainnya untuk membantu pelestarian satwa-satwa itu.

Perhatian dan bantuan dari berbagai pihak  itu sangat dibutuhkan  agar penanganan satwa plus sarana dan fasilitas yang ada di wisata ini bisa dibenahi dengan  lebih baik.

Seperti pembenahan pada sangkar satwa, penambahan ornamen-ornamen dan penambahan fasilitas tempat bermain. 
   
 

1 komentar:

  1. wahahaha, ini suatu saat ada yg mematenkan mgkin,, domba bertanduk 4...hihi...

    BalasHapus