Selasa, 18 Desember 2012

Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Dari luar Gedung Taman Budaya – Jogjakarta yang berada di Jl. Taman Sriwedari no 1 Jogjakarta ini tak ada yang Istimewa.Bangunan gedungnya kuno dan tampak suram.

Begitu juga tak ada Papan Nama yang menonjol atau Mencolok yang menandakan adanya sebuah Museum disana.
Tetapi begitu mendekati pintu masuk Taman Budaya itu barulah terlihat sebuah papan nama kecil tentang adanya museum yang berada di Lantai dua gedung Taman Budaya.




Museum itu adalah Museum Anak Kolong Tangga.
 
Di museum ini tersimpan beraneka ragam jenis dan bentuk mainan. Mulai dari yang berbentuk tradisional , semi modern dan modern. Pada bagian depan museum terpajang replika seorang ibu penjual mainan tradisional. 

Ibu  penjual mainan tradisional yang mengenakan kebaya dan kain batik dengan membawa bakul tempat mainan di punggungnya itu semacam itu dulunya banyak dijumpai di sekitar kota Yogyakarta.

Sedangkan di dalam ruangan museum terdapat koleksi mainan congklak yang cukup unik.




Bentuk mainan congklak itu cukup menyeramkan dan ukurannya juga cukup besar dibanding dengan mainan congklak saat ini yang ringan dan terbuat dari plastik.

Selain itu juga terdapat mainan-mainan berupa mobil-mobilan dan boneka-boneka yang tampil modern dengan warna dan ornamennya yang atraktif.




Mobil-mobilan dan boneka itu ternyata berasal dari mancanegara. 

Sedangkan boneka buatan lokal terwakili oleh boneka semacam Si Unyil dan kawan-kawan serta Wayang Suket yang terbuat dari anyaman dan jalinan rumput.
Nama museum itu adalah Museum Anak Kolong Tangga yang berada di bawah naungan Yayasan Dunia Damai.


 
Sesuai dengan namanya, Museum Anak Kolong Tangga ini berada di bawah kolong tangga dan menyimpan Benda-benda koleksi yang berkaitan dengan dunia anak-anak yaitu Mainan.
Di museum inilah kita bisa menyimak koleksi mainan hampir 6000 buah dalam berbagai bentuk dan jenis yang berasal dari berbagai Negara.

Tetapi karena keterbatasan tempat, benda-benda koleksi itu hanya bisa dipajang sebagian  saja.

 

 ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  











================================================================
Beberapa koleksi ditempatkan di luar ruangan dan yang lainnya ditempatkan dalam ruangan beretalase kaca.
Setengah dari koleksi yang lainnya itu masih berada di gudang sekretariat yayasan yang berlokasi di Bintaran Kulon MG II/25 Surokarsan – Margansan, Jogjakarta.
Walaupun koleksi mainan yang dimiliki museum itu masih dalam jumlah kecil tetapi keberadaannya sangat penting.
Karena beberapa diantaranya berupa mainan-mainan Tradisional dan Kuno.
Secara tidak langsung hal itu merupakan salah satu langkah konservasi dan promosi Seni kerajinan tradisional atau permainan rakyat.
Koleksi museum Anak Kolong tangga pada awalnya adalah koleksi pribadi Mr. Rudi Corens, seniman berkebangsaan Belgia yang tinggal di Jogjakarta yang dimilikinya sejak berusia anak-anak hingga dewasa.
Seluruh koleksi permainannya itu kemudian disumbangkan secara cuma-cuma untuk Anak-anak Jogjakarta dan sekitarnya.
Beliau bersama beberapa teman dari Indonesia juga mendirikan Yayasan Dunia Damai yang mengelola Museum Anak Kolong Tangga.
Berkat kerjasama yang baik dengan Ibu Dyan Anggraini, salah seorang pendiri yayasan yang sekaligus Kepala Taman Budaya Jogjakarta, koleksi mainan tersebut bisa menempati salah satu Ruangan di dalam gedung itu.
Tiket untuk Museum Anak Kolong Tangga Rp 4000 per orang dewasa sebagai kontribusi untuk operasional perawatan dan pemeliharaan museum.
Sedangkan bagi anak-berusia hingga 14 tahun tidak dipungut biaya.
Sungguh mengagumkan menikmati koleksi mseum Anak Kolong Tangga.
Berbagai permainan dari berbagai negara seperti boneka, mobil-mobilan,pesawat , Perahu,celengan, Patung yang terbuat dari bahan plastik, kertas, Tanah liat, besi, kayu, bambu dan sebagainya bisa dijumpai di museum.
Beraneka ragam dan bentuk Celengan tradisional yang terbuat  dari tanah liat juga bisa dijumpai disana seperti yang berbentuk ayam. kelinci. babi, dan sebagainya. 
  
Ada celengan yang tampil semarak dengan berbagai warna dan ada juga juga yang tampil dengan apa adanya dan tanpa warna.

Koleksi itu dilengkapi dengan Foto-foto lama dan informasi tentang Sejarah permainan anak dari berbagai negara.
Melalui koleksi-koleksinya, dengan berkunjung ke museum ini bisa berbagi kenangan dan pengetahuan tentang dunia anak dan permainan antar lintas generasi dan lintas negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar