Senin, 17 Desember 2012

Kembali Ke Masa Lampau Di Kawasan Ampel Surabaya

Bangunan itu tampak khas dan unik. Nuansa klasik pada bentuk bangunan dan interiornya menjadikannya tampak seperti  rumah yang sering dijumpai dalam film atau foto-foto lama. Padahal bangunan rumah yang  masih tetap asli itu masih tetap  ada dan berdiri sampai  dengan saat ini.


Rumah kuno itu merupakan salah satu dari banyak bangunan kuno yang terdapat di kawasan Wisata religi Makam Sunan Ampel di Kota Surabaya – Jawa Timur.

Sebagai daerah kota lama, di kawasan tersebut tak hanya menarik dengan adanya Makam dan Masjid Sunan Ampel saja yang menjadi tujuan utama wisata religi.


Tetapi disana juga ada banyak bangunan kuno yang sebenarnya juga bisa menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya.

 
Bangunan-bangunan kuno itu umumnya masih tetap menunjukkan keaslian bangunannya dengan berbagai jenis penggunaannya.

Ada yang digunakan sebagai tempat tinggal, toko, apotek, gudang dan sebagainya. Banyak juga yang tidak difungsikan lagi dengan  dibiarkan kosong dan tanpa penghuni.


Saya mengawali penyusuran dengan melintasi ruas Jalan Kalimati. Berada di kawasan itu akan membawa Anda serasa kembali ke masa lampau. Begitu banyak bangunan kuno yang berada di sekitarnya. Di tengah gemerlap pembangunan dan kemajuan, berada di sana menunjukkan sisi lain dari kota Surabaya.

Kawasan Ampel sudah sejak lama menjadi salah satu sentral perdagangan di Surabaya. Di daerah ini banyak pedagang dari berbagai etnis dengan menggunakan Pelabuhan Tanjung Perak yang dekat disana sebagai salah satu jalur lintasan perdagangan.


Diantara bangunan kuno itu, ada yang  menunjukkan ciri bangunan kuno ala era kolonial Belanda. Hal itu bisa terlihat dari adanya hiasan bangunan yang berbentuk relief atau ornament-ornamen di bagian atas bangunan.


Begitu pula dengan pilar-pilar rumah yang bentuknya seperti bidak Benteng dalam permainan catur.Kerak dan jamur yang menghitam tampak menghiasi bangunannya yang seolah menegaskan bahwa bangunan itu sudah ada disana sejak lama.

Bangunan dengan gaya dan arsitektur budaya Melayu juga saya jumpai disana. Terlihat dari adanya rumah-rumah kayu yang bertingkat dua dengan bentuk pintu, jendela dan hiasan pada sisi depan rumahnya yang khas.
=======================================================================
Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog   













================================================================

Bangunan dengan bentuk dan arsitektur Budaya Jawa juga saya jumpai pada sebuah rumah bertingkat dua yang pada  bagian atasnya berbentuk joglo. Rumah ini sangat menarik dan menonjol karena letaknya yang tepat di ujung jalan dari sebuah pertigaan.


Pengaruh budaya Arab juga terlihat pada bangunan-bangunan kuno disana. Namun tampaknya budaya Arab itu banyak yang bercampur dengan budaya Melayu. Melihat bentuk bangunan-bangunan kuno itu mengingatkan saya pada bentuk bangunan kuno yang saya jumpai di Kampung Kemasan di Kota Gresik.


Tak ketinggalan adalah bangunan dengan budaya Tionghoa yang juga banyak bermukim di sekitar kawasan Ampel lainnya seperti yang ada  di Jalan Panggung, Jalan Pasar Pabean, Jalan KH. Mas Masnyur dan sebagainya.

Yang menarik, ketika saya menyurui Jalan KH. Mas Mansyur itu terdapat  Hotel Kemadjoean yang merupakan bangunan kuno yang didirikan pada tahun 1926. Nuansa bangunan lama sangat terlihat dari bentuk dan arsitektur hotel yang masih tetap eksis sampai saat ini.

 
Bagi Anda penikmat bangunan-bangunan yang kuno dan bersejarah, mengunjungi dan menyimak bangunan-bangunan  di kawasan itu akan membuat Anda berdecak kagum tiada henti ketika menikmati pesona keindahannya.



Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 
di Link berikut ini :






1 komentar: