Rabu, 27 Februari 2013

Arca Dan Relief Jejak Kerajaan Singhasari Di Malang


Ada banyak bangunan purbakala di daerah Jawa Timur yang merupakan jejak kerajaan-kerajaan yang besar dan masyhur pada masa lampau. Salah satunya adalah berupa Candi Singhasari yang berada di Malang - Jawa Timur.

Candi itu tampak begitu anggun dan menawan dengan sosok candi yang ramping dan jangkung.
_____________________________________ 
____________________________________

Siapa sangka, candi yang tampak rapi dan bersih itu sebebenarnya  terbengkalai karena belum selesai pengerjaan dan pembuatannya pada masanya.

Candi Singhasari berlokasi di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Menuju ke lokasinya sangat mudah karena berada di tepi jalan raya dan hanya berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya Pasar Singhasari.Jaraknya sekitar 10km dari Kota Malang dan  terletak pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna pada ketinggian 512 m di atas permukaan laut.

Sebelum memasuki kawasan Candi Singhasari yang  bersih dan rapi dengan berbagai jenis tanaman pada tamannya itu, pengunjung wajib mengisi buku tamu dan tiket masuk seikhlasnya. Di belakang pos penjagaan inilah terdapat deretan benda-benda purbakala yang berupa arca, batu alas arca, batu-batu candi, ornamen candi dan sebagainya.

Arca dan relief itu ada yang terbuat dari batu andesit dan batu lainnya yang berwarna merah. 
  
Diantara arca-arca itu terdapat arca  arca Prajnaparamita, Dewi kebijaksanaan dalam keadaan bersila yang sayangnya keadaannya sudah tidak utuh lagi dan tanpa kepala.

Ada juga arca  Dewa Wisnu dalam posisi berdiri dengan empat tangannya.  Arca dalam posisi berdiri lainnya yaitu arca Dewi Parwati yang didampingi dua gadis pendamping. 
 
Di sekitar arca Dewi Parwati ini terdapat ornamen berupa Dewa Wisnu dalam berbagai sikap dan perwujudannya.

=======================================================================

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog


Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog 

OLeh-oleh Khas Tuban
Jejak Kebesaran Sunan Giri Di Gresik
Mahkota Emas Kerajaan Dan Kesultanan Di Nusantara


Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukisan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang


Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur

Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan
Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur
Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono
Kisah Batu Kodok Di Lamongan

 
Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan

Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe
Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta
Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan 

Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk



Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong
Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio
Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 
Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio

Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  
Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 


Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga

Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 
Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo
Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban
Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 
Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 

Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
















================================================================
 
Pada bagian tubuh candi terdapat ornamen berupa Kepala Kala yang menghiasi pada ke empat penjuru mata angin. Setiap penjuru mata angin itu terdapat ornamen dua kepala Kala dan relung candi. Pada salah satu relung candi itu terdapat arca Siwa-Guru ( Resi Agastya ). Sedangkan di relung lainnya hanya terdapat alas arca saja yang entah kemana keberadaan arcanya.

Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama pupuh 37:7 dan 38:3 serta Prasasti Gajah Mada bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, yaitu  Kertanegara. Raja ini mangkat pada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. 

Banyak ahli sejarah dan budaya yang menduga bahwa  candi ini terbengkalai dan tidak selesai dibangun akibat runtuhnya Kerajaan Singhasari itu. Dugaan itu terlihat dari masih banyaknya relief dan arca yang masih belum selesai pengerjaannya.
 
Bangunan candi utama dibuat dari batu andesit dengan  posisi menghadap ke barat. Candi  berdiri pada alas bujur sangkar yang  berukuran 14 m × 14 m dan tinggi candi 15 m. Candi ini kaya akan ornamen ukiran, arca, dan relief.

Di bagian tengah dalam ruang utama terdapat lingga dan yoni. Terdapat pula bilik-bilik lain: di utara (dulu berisi arca Durga yang sudah hilang), timur yang dulu berisi arca Ganesha, serta sisi selatan yang berisi arca Siwa-Guru (Resi Agastya).

Di komplek candi ini juga berdiri arca Prajnaparamita, Dewi kebijaksanaan, yang sekarang ditempatkan di Museum Nasional Indonesia - Jakarta. Arca-arca lainnya selain arca Agastya  berada di Institut Tropika Kerajaan, Leiden - Belanda.
 
Candi Singasari baru mendapat perhatian pemerintah kolonial Hindia Belanda  dalam keadaan berantakan. Restorasi dan pemugaran dimulai tahun 1934 dan bentuk yang sekarang dicapai pada tahun 1937 yang tampak pada batu prasasti di sudut candi yang tertulis RESTAURATIE O.D. 1937.

Berada di kawasan Candi ini sangat menyenangkan karena suasananya yang berish rapi dan sejuk. Pada keadaan cuaca yang cerah, pengunjung juga bisa melihat panorama Gunung Arjuna yang menjulang tinggi yang menjadi latar belakang candi Singhasari.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar