Kamis, 07 Februari 2013

Tiga Kelenteng Kuno Yang Legendaris Di Jombang

Sebagai kota lama dan tua dengan banyak kawasan pecinan, daerah Jombang di Jawa Timur memiliki beberapa kelenteng yang konon  usia bangunannya sudah mencapai ratusan tahun.Dengan berbagai keunikan pada bangunan kelenteng dengan berbagai kisahnya, kelenteng-kelenteng itu menjadi tempat peribadatan dan  wisata religi bagi umat Tri Darma.

Kelenteng-kelenteng itu adalah Kelenteng Boo Hway Bio, Kelenteng  Hok Liong Kiong dan kelenteng Hong San Kiong.


1. Kelenteng Boo Hway Bio Di Mojoagung

Mojoagung adalah sebuah kota kecil di kabupaten Jombang - Jawa Timur. Di daerah ini di  kawasan  pusat kotanya dengan  terdapat alun-alun kecil , saya menjumpai bangunan kelenteng. Kelenteng itu memiliki gerbang  yang berukuran cukup kecil. Pada gerbang yang di bagian atasnya terdapat ornamen sepasang naga itu tertulis nama Kelenteng yaitu Boo Hway Bio.


Di halaman depan kelenteng tampak dua menara untuk mebakar kertas-kertas doa. Bentuk menara itu cukup unik karena seperti botol dengan ornamen burung Hong (Phoenix ) pada sisi kanan dan Naga pada sisi kiri.

Walau berukuran mungil, namun kelenteng Boo Hway Bio yang dibangun pada tanggal 6 Lak Gwee atau 6 Juni 1928 ini ternyata memiliki banyak keindahan. Kelenteng ini memiliki  tuan rumah sesembahan yaitu San Ci Kung yang merupakan Dewa Penolong.
 
Memasuki kelenteng ini saya berjumpa dengan Pak Heri, petugas kelenteng, yang dengan ramah mengijinkan  saya membuat reportase dan foto-foto tentang kelenteng Boo Hway Bio.  

Seperti pada kelenteng lainnya, pada bagian depan kelenteng ini terdapat hiolo yang terbuat dari kuningan dengan ornamen sepasang naga. Sepasang lampion dan tulisan berhruf Tiongkok menghiasi di sekitar pintu masuk ruangan kelenteng utama.


Yang menarik, di samping kanan dan kiri pintu masuk ruangan utama kelenteng itu terdapat relief bergambar kisah Delapan Dewa. Gambar pada relief itu tampil beraneka warna dengan gaya ala komik.

Relief bergambar harimau dan naga juga menghiasi ruangan depan ini. Begitu juga dengan pilar-pilar yang berhias ornamen naga. 


Memasuki ruangan kelenteng utama pada balik kedua daun pintunya  terdapat ornamen berupa gambar Dewa Penjaga Pintu .


Di dalam  ruangan utama inilah terdapat altar sesembahan dengan arca Dewa San Ci Kung. Selain itu juga terdapat altar lainnya dengan arca dewa-dewa pendamping lainnya.

2. Kelenteng Hok Liong Kiong Di Kota Jombang


Selain Kelenteng Boo Hway Bio di kecamatan Mojoagung dan Kelenteng Hong San Kiong di kecamatan Gudo, di Kabupaten  Jombang – Jawa Timur juga ada kelenteng lainnya. Kelenteng itu bernama Hok Liong Kiong Kelenteng ini berada di pusat kota tepatnya di Jalan R.E.Martadinata no 72  - Jombang.

Berada di tepi jalan raya, bangunan gerbang kelenteng ini cukup menarik perhatian. Pada bagian tengah gerbang di sisi depannya terdapat ornamen bergambar Yin Yang, Swatika dan genta Rohani sebagai  Lambang Tri Dharma.
Sebaliknya  pada papan kayu di bagian tengah di sisi belakangnya  terdapat ornamen bergambar kisah Delapan Dewa. Sedangkan pada bagian atas gerbang  terdapat ornamen berupa sepasang burung Hong ( phoenix ).

Memasuki halaman kelenteng terdapat sebuah panggung mini untuk mementaskan wayang Potehi. Di sebelah kiri  bangunan kelenteng terdapat menara untuk membakar hio, yuswa dan kertas doa. Menara itu setinggi sekitar 3 meter dengan warna dan ornament yang menarik.

Pada halaman luar di bagian depan kelenteng  terdapat dua ornamen berbentuk patung singa Kilin yang berwarna abu-abu. Sebenarnya di samping kanan halaman luar kelenteng ini juga ada ronamen patung lainnya yang saya tidak diijinkan untuk memotretnya.
 
Di belakangnya tampak hiolo yang terbuat dari kuningan dan digunakan oleh umat kelenteng untuk meletakkan hio dan yuswa yang telah dinyalakan
  

Dua buah ornamen berbentuk arca Wee Tie Kiong  berada di samping kanan dan Tjin Siok Poo di samping kiri pintu masuk kelenteng.
Kedua arca itu mengingatkan saya pada arca dengan sosok yang serupa di kelenteng Poo An Kiong di Blitar.

Selain itu pada dinding depannya juga terdapat lukisan klasik kuno yang berwarna . 
Lukisan itu mengingatkan saya pada gaya dan bentuk lukisan yang serupa di kelenteng Tjoe Tik Kiong di Pasuruan  
=======================================================================

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog  
OLeh-oleh Khas Tuban 

Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 
Kelenteng Dengan Lukinsan Kuno Yang Indah  
Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang
Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur

Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan

Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur

Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono

Kisah Batu Kodok Di Lamongan

Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan



Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe

Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta


Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan 


Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk



Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 

Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong

Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio

Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 

Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio


Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  

Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 


Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga


Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 

Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo

Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban

Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 

Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 


Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro

Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya

Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna






================================================================

3. Kelenteng Hong San Kiong Di Gudo 



Kelenteng ini diperkirakan berdiri pada abad 17 dan merupakan klenteng tertua di Jombang. Bangunan Kelenteng  berdiri di atas lahan seluas 16,200 m2 dengan luas bangunan 3,500 m², Hong San Kiong, demikian nama klenteng inl merupakan simbol asimilasi antara warga pribumi dan pendatang etnis Tionghoa di Jombang.Klenteng ‘Hong San Kiong’  terletak di Desa Gudo, Kecamatan Gudo, Jombang.

Menariknya, yang datang kesana untuk berobat tidak hanya dari umat kelenteng saja, tetapi juga penganut agama lainnya yang sedang  membutuhkan pengobatan.

Warga etnis Tionghoa di sekitar klenteng Hong San Kiong ini juga ada yang piawai membuat Barongsai. Salah satu kesenian asli warga keturunan Tionghoa, Bahkan karya mereka sudah dipergunakan oleh komunitas-komunitas barongsai di seluruh Indonesia.

 
Lokasi Klenteng ‘Hong San Kiong’ memang tepat berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. Namun sejak berdiri -sekitar ratusan tahun silam-, interaksi dengan penduduk sekitar nyaris tidak pernah ada masalah. Salah satu penyebabnya, karena pada saat-saat tertentu, pihak pengurus klenteng selalu ‘melibatkan’ warga. 

Di dalam bangunan tempat ibadah bernuansa kemerahan itu, terdapat beberapa penghuni (Dewa). Sebagai tuan rumah di kelenteng ini adalah Kong Co Kong Tik Tjoen Ong. Letak altarnya  berada di tengah-tengah ruangan depan.

 
Di sebelah kirinya terdapat Kong Co Hong Tik Tjoen sing atau lebih dikenal dengan sebutan Dewa Bumi. Sedangkan di sebelah kirinya ada Dewa Langit atau Kong Co Hyang Thian Sing Tee.

Sementara di sebelah kanan altar Tuan Rumah, ada Dewa Kebenaran/keadilan yaitu Kwan Sing Tee Koen. Di bawah ‘peraduan’ Dewa Tuan rumah terpampang kendaraan Kong Co Kong Tik Tjoen Ong bernama Bing Hoe Ciang Koen. 
 
Sejak berdiri sampai sekarang klenteng Hong San Kiong memang memiliki fungsi ganda yaitu untuk ibadah sekaligus penyembuhan. Tentu hal itu  berlaku bagi mereka yang masih percaya dengan ‘kekuatan’ para penghuni klenteng.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar