Minggu, 18 November 2012

Jejak Sejarah Perjuangan Bangsa Di Hotel Majapahit

Bangunan gedung yang didominasi oleh warna putih itu tampak kuno dengan arstiektur ala bangunan masa kolonial Belanda. Dengan bentuknya yang khas, bangunan yang saat ini menjadi hotel di Jalan Tunjungan  di Kota Surabaya - Jawa Timur itu cukup menarik perhatian bagi para pelintas jalan.


Di gedung itulah yang menyimpan salah satu jejak perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan pendudukan kolonial di Surabaya. Karena di bangunan inilah terjadi peristiwa yang sangat bersejarah dan heroik yaitu perobekan bendera Belanda oleh para pejuang. 

Bendera Belanda yang berwarna merah , putih dan biru itu dirobek pada bagian warna birunya dan kemudian dikibarkan kembali menjadi bendera Indonesia yang berwarna merah dan putih.

Kisah itu bermula pada tanggal 18 September 1945, datanglah di Surabaya (Gunungsari) opsir-opsir Sekutu dan Belanda dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) bersama-sama dengan rombongan Intercross dari Jakarta.


Rombongan Sekutu tersebut oleh administrasi Jepang di Surabaya ditempatkan di Hotel Yamato, Jl Tunjungan 65, sedangkan rombongan Intercross di Gedung Setan, Jl Tunjungan 80 Surabaya, tanpa seijin Pemerintah Karesidenan Surabaya.


Dan sejak itu Hotel Yamato dijadikan markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees: Bantuan Rehabilitasi untuk Tawanan Perang dan Interniran).

Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada sore hari tanggal 19 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato pada sisi sebelah utara. 


Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.

Kabar tersebut tersebar cepat di seluruh kota Surabaya, dan Jl. Tunjungan dalam tempo singkat dibanjiri oleh massa yang marah. Massa terus mengalir hingga memadati halaman hotel serta halaman gedung yang berdampingan penuh massa yang diwarnai amarah. 

Di sisi agak belakang halaman hotel, beberapa tentara Jepang berjaga-jaga untuk mengendalikan situasi tak stabil tersebut. Dalam perkembangan berikutnya pada  peristiwa itu kemudian menyebabkan Mr. W.V. Ch Ploegman tewas oleh para pejuang.
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================


Hotel ini dahulunya bernama LMS, lalu Hotel Oranje dan kemudian Hotel Yamato dan juga Hotel Hoteru. Sekarang Hotel Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Bersaudara dari Armenia  tersebut sudah berubah menjadi hotel bintang lima dengan total 143 kamar di lantai satu dan dua.


Dengan pesona kisah sejarahnya itu, Hotel Majapahit ini sering menjadi lokasi kegiatan yang berkaitan dengan mengenang kisah perjuangan yang terjadi disana. 

 
Diantaranya adalah dilakukan oleh Komunitas Surabaya Juang dan RoodeBrug Soerabaia yang dalam rangkaian acara Surabaya Juang 2012 pada beberapa waktu yang lalu  mengajak para pelajar mengunjungi dan melihat gedung itu.Sambil menyimak sosok gedung juga diceritakan peristiwa heroik yang terjadi disana pada masa lampau.

Pada acara puncak dalam kegiatan itu juga diadakan parada Juang dengan menampilkan pentas teatrikal dan kesenian di halaman depan gedung.

Pada acara itu dilakukan pengibaran  bendera merah putih di puncak gedung dan pembacaan puisi yang bertema perjuangan dan kepahlawan oleh artis Ine Febriyanti dan mantan Menpora Adhyaksa Dault.Peserta dalam parade juang ini diantaranya adalah para Veteran tampak antusias dan bercampur haru ketika mengikuti acara ini.  

Kini bangunan itu menjadi Hotel Majapahit Surabaya yang  sebelumnya bernama Mandarin Oriental Majapahit Hotel . 



Dengan gaya Art Deco klasik yang menawan, bangunan hotel ini  direstorasi secara menyeluruh pada tahun 1996. 

Agar nuansa sejarah makin terasa, interior hotel juga didesain sedemikian rupa dengan menghadirkan furniture klasik yang elegan dengan fasilitas dan kelengkapan modern untuk kenyamanan tamu hotel.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar