Suasana pada sore itu tampak ramai dan semarak di kelenteng
Hok Liong Kiong di Kota Jombang – Jawa Timur. Suara tambur, Gong Chi, kendang,
kerincingan dan peralatan musik
tradisional ala Tiongkok terdengar dari dalam bangunan kecil yang
berbentuk panggung di depan kelenteng.
Beberapa warga dalam berbagai usia tampak antusias menyimak pertunjukan
kesenian yang ditampilkan disana.
----------------------------------------------------------------------
Artekel tentang kelenteng ini bisa Anda baca dengan Langsung Klik Link berikut ini :
----------------------------------------------------------------------
Ternyata mereka sedang ayik menyaksikan pentas Wayang
Potehi, kesenian tradisional yang kisahnya
sejarah, tradisi dan budaya Tiongkok kuno. Wayang Potehi itu ditampilkan selama sebulan menjelang Ulang tahun kelenteng yang berada di Jalan RE. Martadinata.
Menyaksikan pentas wayang Potehi itu cukup menarik karena menggunakan bahasa Indonesia. Sehingga cukup mudah untuk mengetahui dan menyimak tentang kisah dan jalan ceritanya.
Menyaksikan pentas wayang Potehi itu cukup menarik karena menggunakan bahasa Indonesia. Sehingga cukup mudah untuk mengetahui dan menyimak tentang kisah dan jalan ceritanya.
Penggunaan bahasa Indonesia dalam wayang potehi itu mungkin disengaja oleh sang Dalang yang
memainkan Wayang Potehi itu dengan menyesuaikan penontonnya. Uniknya penonton
wayang potehi pada saat itu justru warga yang tinggal di sekitar kelenteng yang bukan umat kelenteng atau beretnis
Tionghoa.
Mereka tertarik dan suka melihat wayang potehi itu karena
kisahnya yang menarik. Begitu juga dengan kekaguman mereka pada kemampuan sang
Dalang dalam memainkan dan menggerakan
karakter-karakter wayang itu
dengan trampil dan cekatan.
Apalagi dalam kisah itu, sang Dalang juga menyelipkan dengan
adegan-adegan jenaka yang menghibur
penonton. Tema-tema aktual tak jarang diselipkan oleh dalang dalam kisahnya.
Seperti halnya kisah yang dipentaskan pada sore itu tentang Hakim Bao yang adil dan bijaksana, dalang Wayang Potehi juga menyelipkan dengan tema-tema aktual tentang gonjang-ganjingnya hukum dan peradilan di Indonesia saat ini.
Seperti halnya kisah yang dipentaskan pada sore itu tentang Hakim Bao yang adil dan bijaksana, dalang Wayang Potehi juga menyelipkan dengan tema-tema aktual tentang gonjang-ganjingnya hukum dan peradilan di Indonesia saat ini.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang
Break Session :
Baca
juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
OLeh-oleh
Khas Tuban
Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto
Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya
Jejak Bioskop Peninggalan Dinasti SampoernaMobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto
Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya
Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan
Sosok Dokter Perintis Museum ' SANTET '
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang
Harimau
dan Singa Liar Di Lamongan
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo
Purna
Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Tank Marinir Yang Legendaris Di Museum Probolinggo
Pawai Budaya Hari Jadi Kota Probolinggo Yang Semarak
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban
Tank Marinir Yang Legendaris Di Museum Probolinggo
Pawai Budaya Hari Jadi Kota Probolinggo Yang Semarak
Nenek
Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo
Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo
Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban
Indahnya
Pantai Panyuran - Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna
Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban
Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio
Wanita Mini 75 cm dari Tuban
Nuansa
Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo
Wisat`
Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir
Jejak
Majapahit di Candi Jabung
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso
Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut Di Museum Probolinggo
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo
Tips Mencari Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso
Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut Di Museum Probolinggo
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo
Tips Mencari Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2
Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3
================================================================
Diantara penonton itu
juga ada yang muslim karena mayoritas wargha di kota ini beragama
Islam. Dengan mengenakan busana
muslimnya, keberadaan warga itu di kelenteng
juga menjadi sisi yang menarik yang menggambarkan begitu harmonis dan
toleransinya kehidupan antar umat
beragama disana.
Mereka tampak saling menghormati dan menghargai keyakinan dan menjalankan ibadahnya masing-masing .
Penonton itu juga tampak menikmati pertunjukan walau hanya disediakan 2 bangku kecil dan panjang di depan panggung.Penonton yang lainnya memilih duduk di tempat lainnya di sekitar kelenteng. Ada juga yang duduk di motor mereka.
Mereka tampak saling menghormati dan menghargai keyakinan dan menjalankan ibadahnya masing-masing .
Penonton itu juga tampak menikmati pertunjukan walau hanya disediakan 2 bangku kecil dan panjang di depan panggung.Penonton yang lainnya memilih duduk di tempat lainnya di sekitar kelenteng. Ada juga yang duduk di motor mereka.
Panggung wayang Potehi itu didominasi oleh warna merah.
Ornamen yang berbentuk relief sepasang burung Honmg ( Phoenix ) menghiasi bagian depan panggung.
Ada juga ornamen relief bergambar legenda dan kisah Tiongkok kuno.Tak jauh dari panggung ini terdapat bangunan menara atau pagoda untuk membakar dupa dan kertas-kertas doa.
Ada juga ornamen relief bergambar legenda dan kisah Tiongkok kuno.Tak jauh dari panggung ini terdapat bangunan menara atau pagoda untuk membakar dupa dan kertas-kertas doa.
Dalam pentas selama sebulan itu, wayang Potehi menampilkan
kisah yang beragam. Pertunjukan ini dimulai setiap jam 3-5 sore. Tak
jarang untuk kisah-kisah dengan jalan
cerita yang cukup panjang, adegan itu bersambung pada pertunjukkan keesokan
harinya.
Yang juga tak kalah menariknya ,dalang wayang Potehi di kelenteng ini adalah Pak Sesomo yang ternyata bukan beretnis Tionghoa.
Yang juga tak kalah menariknya ,dalang wayang Potehi di kelenteng ini adalah Pak Sesomo yang ternyata bukan beretnis Tionghoa.
Tetapi dia beretnis Jawa yang biasanya bermarkas di Kelenteng Gudo. Kemampuannya dalam mendalang Wayang Potehi dengan bahasa Tionghoa itu dia peroleh dari ayahnya yang juga berprofesi yang sama pada masanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar