Senin, 22 Oktober 2012

Celana Anti Perkosaan Yang Unik Di Surabaya


Celana pendek itu bila dilihat secara sepintas berbentuk sama dengan celana pendek pada umumnya. Pada bagian bawah celana itu terdapat rumbai-rumbai. Sedangkan pada bagian depannya terdapat aksesoris yang berbentuk rantai dan berwarna kuning emas.Terdapat sebuah gembok pengaman kecil di bagian tengahnya.

Di etalase yang sama juga terpajang sebuah celana dalam yang berwarna hitam dan bentuknya cukup unik. Di bagian bawah celana dalam itu terdapat logam kecil yang berupa deretan angka  yang bisa diatur kombinasi angkanya oleh pemakai celana tersebut sebagai kode rahasia untuk membukanya.

Ternyata,  kedua celana pendek itu didesain secara khusus untuk mencegah terjadinya tindakan perkosaan atau pelecehan seksual yang bisa dialami oleh seorang wanita.
Celana Anti Perkosaan, demikian nama celana pendek yang diperoleh dari Kota Bandung dan kota Surabaya  itu seperti yang tertulis dalam lembaran informasinya.

Dengan terpasangnya gembok pengaman dan kode angka pada celana itu diharapkan bisa mempersulit dan mencegah terjadinya aksi perkosaan dan pelecehan seksual pada wanita yang mengenakannya. Celana anti perkosaan itu merupakan salah satu daya tarik pada stand Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH pada acara Sparkling Surabaya Touristm Fiesta 2012 di Tunjungan Plasa yang berlangsung pada tanggal 19-21 Oktober 2012.

 ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :






================================================================
Selain celana anti perkosaan, di stand ini juga menampilkan koleksi-koleksi  unik lainnya berupa boneka Jaelangkung danNini Towok yang bernuansa misteri dengan kisah ala Dunia lainnya. Di dekat boneka-boneka yang cukup menyeramkan itu juga terdapat boneka yang biasanya digunakan untuk menyantet seseorang lengkap dengan tungku kecil untuk pembakaran kemenyan.

Ada juga pajangan koleksi berupa pakaian kerja  yang digunakan oleh para Dokter yang bertugas di Jawa pada masa lampau. Berbeda dengan pakaian kerja dokter yang umumnya berwarna putih, pakaian kerja Dokter Jawa  dari Indisch Art itu justru berwarna hitam. Bentuknya seperti pakaian pria tradisional khas Jawa yang terdiri dari Beskap, blangkon dan sabuk yang terbuat dari  kain yang sangat kuat dan  tebal.

Yang juga tak kalah menariknya adalah adanya pajangan foto rongten seorang bayi yang menjadi korban ilmu santet dan dalam perutnya terdapat benda-benda tajam seperti jarum dan paku.

Di etalase lainnya terpajang sebuah baju toga yang dulu digunakan oleh seorang guru besar saat pengukuhannya di sebuah universitas negeri di Surabaya yang juga dikenal sebagai salah seorang  perintis berdirinya Museum Kesehatan Dr Adhyatma , MPH ini di Surabaya.
Museum Ini juga dikenal sebagai Museum Santet

Karena hanya dipamerkan dalam even itu selama tiga hari saja, koleksi-koleksi tersebut pada hari biasa bisa dijumpai di Museum Kesehatan yang berlokasi di Jalan Indrapura – Surabaya.



Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 
di Link berikut ini :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar