Kamis, 04 Oktober 2012

Budaya Arab Di Museum Kota Probolinggo


Museum Kota Probolinggo – Jawa Timur  memiliki benda-benda koleksi dari  peradaban kuno dan modern. Salah satunya berkaitan dengan budaya yang ada dan berkembang di daerah ini yang multi etnis. Di daerah ini banyak terdapat warga dari etnis Jawa, Madura, Arab, Tionghoa dan sebagainya.

Diantara koleksi museum  itu kita bisa menyimak tentang bagian dari tradisi dan budaya Arab. Benda-benda koleksi itu disimpan pada salah satu sudut dalam ruangan Budaya bersama dengan budaya-budaya ala Probolinggo lainnya.

Tampilan budaya Arab ini tampak menonjol dari tampilan  busana khas orang Arab. Busana itu berukuran cukup besar dibanding dengan busana untuk standard postur  orang Indonesia. Berupa 2 set pakaian terusan berwarna hitam dan putih lengkap dengan kafiyeh ( kain penutup kepala yang bermotif kotak-kotak kecil ).

Bagi orang Indonesia, busana Arab itu cukup menarik karena selain dari ukurannya, juga karena bentuk bajunya yang  berpola terusan menyerupai  baju daster yang biasa digunakan oleh kaum wanita.
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================
Di bawah pajangan busana Arab itu terdapat beberapa perlengkapan minum yang biasa digunakan dalam budaya orang Arab. Bentuknya semacam perlengkapan untuk minum teh ( tea set ) dengan memiiliki fungsi yang berbeda-beda. Warnanya putih perak dan kuning emas yang tampak mengkilat dan gemerlap.
 
Yang unik, untuk gelas atau cangkirnya berukuran mini dibanding gelas atau cangkir  dalam  perlengkapan  tea set pada umumnya. Perlengkapan untuk minum ala Arabian itu terditri dari Sahi Nak-nak ( tempat untuk teh rasa mint ), Gahwa ( tempat untuk kopi khas Arab), Moya Zam-zam ( tempat untuk air Zam-zam) , dan  tempat untuk cuci tangan.

Di bagian etalase yang terpajang di sampingnya terpajang tasbih yang berukuran cukup besar dan tampak mewah dengan warnanya yang berkilauan, tempat parfum, tempat celak ( penghitam bulu mata ), tempat pembakaran dupa, dan shisa ( alat untuk merokok ala Arab ).
 
Cukup menarik menyimak benda-benda koleksi tersebut. Namun sayang, belum lengkap rasanya karena tidak dilengkapi dengan tampilan benda-benda dan informasi lainnya  tentang tarian Japin ala orang Arab dengan gerakan  tangan dan kakinya yang dinamis dan atraktif.


Semoga saja koleksi  tentang tarian orang Arab tersebut kelak bisa segera ada dan melengkapi khazanah budaya Arab di museum ini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar