Senin, 22 Oktober 2012

Nuansa Misteri Jaelangkung dan Nini Towok

Jaelangkung dan Nini Towok adalah boneka yang dibuat secara tradisional. Merupakan bagian dari tradisi dan budaya yang ada di pulau Jawa  dan biasanya digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan dunia gaib karena mengundang roh atau makhluk halus  untuk memainkannya.

Selama tiga hari, warga di Kota Surabaya bisa menyaksikan apa dan bagaimana bentuk boneka-boneka gaib tersebut yang ditampilkan dalam kegiatan pameran  Sparkling Surabaya Touristm Fiesta 2012 yang bertempat di Tunjungan Plasa 3.Jaelangkung dan Nini Towok itu dipamerkan dalam stand milik Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH.

Kedua boneka itu terbuat dari gayung air yang menggunakan kerangka  yang berbentuk huruf T dari bahan bambu  dan tempurung  kelapa. Tempurung kelapa itu ditempatkan pada bagian atas dengan posisi menghadap ke muka. Pada bagian depan tempurung tersebut dilukis dengan ornamen  yang berbentuk wajah manusia lengkap dengan rambut buatan.

Pada bagian tengah boneka diberi sebatang bambu yang pada ujungnya diberi  kapur tulis atau alat tulisnya. Setelah pawang atau Dukun melakukan ritual  dengan membaca mantera-mantera khusus untuk mengundang roh-roh dari alam gaib, Jailangkung dan Nini Towok yang dipegangi pada bagian bawahnya itu akan bergerak sendiri dengan meloncat-loncat  dan berputar-putar.


Sambil bergerak-gerak itulah, Jailangkung dan Nini Towok akan menggerakkan kapur atau alat tulis lainnya pada batang bambu dan lembaran papan atau kertas yang telah  disediakan sebelumnya. Boneka – boneka gaib itu akan menuliskan informasi singkat tentang keterangan yang dibutuhkan oleh sang dukun atau orang yang berhubungan dengan dukun tersebut.


Informasi yang dituliskan oleh Jailangkung dan Nini Towok itu bisa berupa gambar, kata atau hanya berupa inisial saja.  Contohnya saja  bila dalam kegiatan itu ingin mengetahui  sebuah kasus pencurian atau pembunuhan, maka si boneka akan menuliskan kata yang menunjukkan  nama pelakunya. Bisa juga nama pelaku itu ditulis  hanya dalam bentuk huruf depan  saja atau beberapa huruf sebagai inisialnya. 


Selama memainkan ritual  Jailangkung dan Nini Towok itu berlangsung dalam suasana yang cukup seram dan menegangkan. Terkadang, kedua boneka itu bisa berbalik menyerang sang dukun atau orang-orang yang ada disekitarnya. Tak jarang pula, roh dari makhluk halus yang diundang untuk masuk ke dalam tubuh boneka Jailangkung dan Nini Towok itu tidak mau keluar sehingga sang Boneka akan bergerak-gerak  terus.

Yang menegangkan, roh makhluk halus yang sebelumnya memasuki tubuh boneka itu tak jarang  mau keluar dari dalam tubuh boneka tetapi malah berpindah ke tubuh sang dukun atau orang-orang yang menjadi penontonnya.  Tentu bisa dibayangkan akibat buruknya.

Karena hanya ditampilkan dalam pameran itu selama tiga hari saja, pada hari bisa Anda bisa menjumpai dan melihat boneka Jailangkung dan Nini Towok itu di Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH yang berlokasi di Jalan Indrapura – Surabaya.   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar