Senin, 29 Oktober 2012

Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu


Bangunan kuno yang   menjulang tinggi itu berada di kawasan persawahan. Dengan warnanya yang merah bata, bangunan itu  tampak mencolok. Candi Brahu adalah nama bangunan  itu. Candi ini merupakan salah satu peninggalan dan jejak kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan besar yang sangat masyhur di nusantara pada masa lampau.

Candi Brahu berada di Dukuh Jambu Mete, Desa Bejijong , Kecamatan Trowulan - Kabupaten Mojokerto atau sekitar 2 km dari Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur di  jalan raya Trowulan - Jombang . Cukup mudah untuk meunuju ke lokasinya karena berada di tepi jalan raya desa dengan akses jalan yang cukup baik. Sayang tidak ada angkutan umum yang menuju kesana selain ojek motor.

Melihat bentuk candi ini dari kejauhan, mengingatkan saya pada bentuk Candi Jabung yang berada di Kabupaten Probolinggo. Kedua candi tersebut sama-sama dibangun pada masa kerajaan Majapahit dan menggunakan bahan dari batu bata.

Menurut denah,  Candi Brahu berukuran 10 x 10,50 m dan tinggi 9,6 m . Pada tubuh candi berhias lornamen berbentuk garis-garis lipitan, bersudut banyak, tumpul dan berlekuk. Pada kedua sisinya terdapat tangga menuju ke bagian tengah candi. Namun untuk memelihara  Candi Brahu , pengunjung dilarang naik menuju ke bagian tengah candi itu. Pada bagian tengah candi terdapat lubang kecil yang merupakan  bilik berukuran 4 x 4 m.

Pada bagian atas  candi pada keempat sisinya terdapat bagian yang tampak rata yang saya kira berupa relief-relief seperti yang ada di candi jabung dan candi-candi lainnya. Tetapi ternyata itu bukan relief dan hanya tampak berupa bidang kosong yang tak beraturan saja. Begitu juga tak ada relief apapun pada bagian lainnya di candi ini

Sebagai bangunan bersejarah, Candi Brahu pernah diadakan peneletiian oleh berbagai pihak. Pada penelitian itu diantaranya menemukan sisa-sisa arang di sekitar candi.yang  kemudian dianalisa oleh Pusat Penelitian Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) -  Yogyakarta,Hasilnya menunjukkan pertanggalan radio carbon arang pada Candi Brahu itu diperkirakan  berdiri pada masa tahun 1410 hingga tahun  1646.  


Di sekitar kompleks candi pernah ditemukan benda-benda kuno lain, seperti alat upacara dari logam, perhiasan dan benda-benda lain dari emas, serta arca-arca logam .Benda-benda temuan itu  menunjukkan ciri-ciri ajaran Buddha, sehingga ditarik kesimpulan bahwa Candi Brahu merupakan candi Buddha.
  ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================
 
Walaupun tak satupun arca Buddha yang didapati di sana, namun gaya bangunan serta sisa profil alas stupa yang terdapat di sisi tenggara atap candi menguatkan dugaan bahwa Candi Brahu memang merupakan candi Buddha. .

Nama Candi Brahu  diperkirakan berasal dari kata 'Wanaru' atau 'Warahu', yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga 'Alasantan' yang ditemukan kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu. Prasasti ini dibuat pada tahun 861 Saka atas perintah Raja Mpu Sindok dari Kerajaan Kahuripan.

Saat saya berada disana, saya menjumpai sekelompok anak-anak dengan ditemani oleh guru pembimbingnya sedang berlatih berkominikasi dalam bahasa Inggris dengan seorang turis dari Belgia. Turis wanita yang tampak ramah itupun tampak akrab berbincang-bincang dengan mereka.

Di halaman sekitar Candi Brahu terdapat pepohonan yang rindang. Salah satunya adalah pohon Maja dengan  buahnya yang  berbentuk bundar dan berwarna hijau. Buah Maja itulah yang konon juga berkaitan dengan sejarah dan nama kerajaan Majapahit.

Di wisata Candi Brahu ini tak ada deretan pedagang atau kios yang menjual beraneka souvenir. Hanya tampak penjual minuman dan camilan berupa pentol bakso. Dengan kesederhanaan bangunan Candinya, Candi Brahu ini memiliki pesona keindahan tersendiri dengan bentuknya yang khas dan geometris.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar