Jumat, 19 Oktober 2012

Dawet Blauran Yang Nikmat Dari Surabaya

Selain Sate Klopo, ada kuliner lainnya yang saya jumpai dan rasakan ketika berada di kawasan sekitar Monumen Tugu Pahlawan di kota Surabaya - Jawa Timur. Kuliner itu adalah Dawet Blauran yang dijajakan di dekat Gedung Bappeda, sekitar 70 meter arah timur dari kawasan monumen Tugu Pahlawan.

Lokasi jualannya cukup sederhana dengan menggunakan meja dan beberapa kursi plus payung peneduh. Selain itu juga berada di atas trotoar sehingga sambil menikmati Dawet Baluran itu kita bisa menikmati panorama di sekitar Monumen Tugu Pahlawan.

Berbeda dengan Dawet lainnya yang pada umumnya hanya berisi dawet saja, dawet Blauran ini memiliki isi yang berragam. Menjadikan  tampilan Dawet Blauran menjadi penuh warna dan menggugah selera.

Dawet Blauran ini berisi bubur mutiara yang berwarna merah, bubur beras yang berwarna putih, dawet cendol yang berwarna hijau muda,bubur ketan hitam yang berwarna hitam dan bubur Srintil yang berwarna coklat. Plus siraman kuah santan kelapa dan kuah yang terbuat dari gula merah.

Yang cukup unik dan menarik adalah adanya bubur Srintil pada Dwet Blauran. Pada bubur Srintil  yang terbuat dari ketan dan gula merah itu terdapat gumpalan yang berbentuk bola-bola kecil. Bola-bola itu terasa kenyal dengan sensai lengket ketika terkunyah oleh gigi.
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================
 
Bola-bola pada Bubur Srintil itu mengingatkan saya pada bola-bola yang serupa yang terdapat pada minuman tradisional Wedang Ronde. Hanya bedanya, pada bola-bola ala Wedang Ronde itu tidak berasa karena tidak menggunakan bahan tambahan gula merah. 

Rasa Dawet Baluran itu cukup nikmat dan lezat. Apalagi dengan adanya tambahan es batu yang menjadikannya terasa segar. Pembeli bisa meminta tambahan es batu atau tidak menggunakan es batu tergantung pada selera.Harganya juga cukup murah yaitu Rp 4000 dengan porsi   yang cukup banyak dan terasa mengenyangkan.

Sayang, kuliner ini hanya bisa dijumpai pada hari Minggu pagi saja mulai jam 5 pagi hingga jam 12 siang. Di luar hari itu, lokasi di sekitar kawasan tersebut dilarang digunakan untuk berjualan. Penjual Dawet Blauran itu di luar hari Minggu berjualan Dawet Blauran  di daerah Genteng - Surabaya. 

Dengan harga yang cukup murah meriah , rasa yang nikmat dan porsi yang cukup banyak; menajdikan saya selalu ingin datang lagi ke Surabaya dan menikmati lezatnya Dawet Blauran ini. Dengan kenikmatan pada cita rasanya, Dawet Blauran ini menjadi salah satu khazanah kuliner berupa Dawet di nusantara










Tidak ada komentar:

Posting Komentar