Kamis, 11 Oktober 2012

Ski Lumpur Dari Pasuruan Yang Terancam Punah


Olahraga atau permainan Ski di air atau salju adalah hal yang  biasa. Tetapi kalau ada olah raga atau permainan ski yang menggunakan tanah berlumpur sebagai medianya, mungkin hal  itu cukup menarik karena langka dan jarang terdengar.


Pasalnya, ski lumpur atau biasa disebut dengan nama Ski Lot ini hanya diadakan sekali dalam setahun di sebuah lahan tambak di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan – Jawa Timur. Skilot ini biasanya diadakan pada hari raya Ketupat pada rentang seminggu setelah hari Raya Lebaran.

Skilot ini menjadi tradisi tahunan yang sangat menarik bagi warga setempat. Terlihat dari banyaknya warga yang antusias datang dan menyaksikannya. Begitu juga dengan para jurnalis dari berbagai media yang meliputnya.

Sayang, tradisi ski lot ini tampaknya sedang menghadapi ancaman kepunahan. Walau pemerintah daerah setempat sudah berupaya untuk tetap melestarikan tradisi itu  pada even lomba dengan hadiah-hadiah yang cukup menarik seperti televisi  layar lebar, mini kompo  dan sebagainya; namun tak banyak warga yang tertarik untuk menjadi peserta lomba.
Entah karena malu atau faktor lainnya, mereka lebih memilih menjadi penontonnya saja atau menyaksikan pentas orkes musik  yang juga diadakan di lokasi. Hal itu diakui oleh salah seorang panitia lomnba yang mengatakan bahwa peserta dalam lomba  skilot ini mayoritas adalah pemain-pemain  lama yang selalu mengikuti even ini setiap tahunnya. Jumlah dari  mereka pun bisa dihitung dengan jari.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :
Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  






================================================================
Sebenarnya ada anak-anak yang juga  antusias dan ingin mengikuti lomba  skilot ini. Namun lomba ski untuk anak-anak itu pada tahun ini tidak diadakan karena jumlah peserta anak-anak yang tak lebih dari lima orang itu dianggap panitia tidak layak untuk diadu dalam lomba. Selain itu juga dengan mempertimbangkan faktor fisik dan ketahanan tubuh anak-anak itu sendiri karena skilot ini cukup berat dan menguras tenaga.

Dengan media tanah berlumpur yang cukup liat , tentu bisa dibayangkan betapa berat dan sulitnya permainan ini.  Apalagi posisi salah satu kaki peserta lomba berada dalam tanah lumpur itu dan menjejaknya untuk bisa menggerakkan papan ski.
 
Selama perlombaan, beberapa peserta dewasa tampak kehabisan tenaga setelah mencapai garis finish. Bahkan ada juga yang jatuh pingsan walau belum mencapai garis finish. Beberapa remaja pria dari Duta Wisata Kabupaten Pasuruan tampak tertarik dan mencoba memainkan ski lot itu.

Tubuh mereka pun karena beberapa kali terjatuh atau terpeleset dengan tubuh dan pakaian yang berlepotan lumpur. Peserta dadakan itu pun banyak yang menyerah dan tidak bisa menyelesaikan lomba sampai mencapai garis finish. Karena tidak menguasai ketrampilan dalam ski lot  ini, atraksi mereka menjadi hiburan tersendiri yang memancing tawa para penonton lomba.  
Atraksi skilot ini memang cukup menarik dan bisa menjadi agenda wisata andalan di  Kabupaten Pasuruan. Tetapi mengingat adanya  faktor krisis peserta lomba pada setiap tahunnya, tentu hal ini membutuhkan perhatian dan solusi dari pihak-pihak yang terkait.

Semoga kelak Ski Lot yang sangat eksotis ini bisa tetap lestari dan kelak Anda bisa menyaksikannya dengan berkunjung di Pasuruan.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar